Ikatan Persahabatan Militer Memperkokoh Hubungan Bilateral Indonesia-AustraliaTweet

IKAHAN Visit Australian Defence College
Sejak pembentukan secara resmi hubungan Pertahanan antar Indonesia dan Australia pada tahun 1954, hubungan militer kedua negara telah terjalin dengan kokoh, maka IKAHAN (Ikatan Alumni Pertahanan Indonesia – Australia) telah didirikan dan diresmikan di Jakarta pada tanggal 22 Maret 2011. Asosiasi alumni ini bertujuan untuk mempererat hubungan atara alumni-alumni TNI dan Australian Defence Force (ADF) yang telah melakukan kegiatan kerjasama di bidang pertahanan. Program ini mendapatkan respon yang positif dari kalangan TNI dan ADF.

Terdapat beberapa bentuk kejasama yang selama ini telah dilakukan oleh kedua negara seperti yang disampaikan oleh Australia Director Indonesia and Regional Architecture, Kiren Larry “Akan banyak sekali kerjasama yang akan di lakukan oleh ADF dan TNI terutama di fokuskan kepada 5 bidang, diantaranya : pelatihan di bidang perlawanan terhadap teroris, misi pasukan perdamaian, intelejen, bantuan kemanusiaan pada saat bencana alam dan dan keamanan regional. Namun tidak hanya itu, pemerintah Australia juga memberikan beasiswa bagi para perwira untuk menuntut ilmu di Australia melalui program studi di Defence International Training Centre (DITC)  dan Centre of Defence and Strategic Studies (CDSS). Manfaat yang dicapai dengan dilakukannya berbagai kegiatan ini adalah untuk mempererat hubungan militer kedua negara, meningkatkan kemampuan militer terutama menjaga pertahanan dan keamanan regional Indonesia dan Australia.” (20/06)

Sejalan dengan komitmen kedua kepala pemerintahan untuk lebih mempererat hubungan bilateral yang strategis, Australia Director General Southeast Asia, Brigadier Mark Brewer menyampaikan pendapatnya bahwa program alumni ini merupakan program yang baik, dimana dapat membangun pondasi hubungan individu diantara alumni maupun personil angkatan pertahanan yang akan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan pertahanan yang akan berlangsung. Dengan harapan peningkatan dan mmemperkuat hubungan kerjasama kedua negara di masa yang akan datang. (19/06)

Dampak positif dari program kerjasama ini sudah dirasakan oleh Atase Pertahanan Indonesia untuk Australia, Marsekal Pertama Modjo Basuki, alumni CDSS tahun 2007, mengatakan “Selama satu setengah tahun menjabat sebagai Atase Pertahanan Indonesia untuk Australia, saya melihat adanya hubungan yang sangat erat antara kedua negara, terlihat dengan banyaknya kegiatan-kegiatan di bidang pertahanan yang di lakukan Australia - Indonesia dan banyaknya perwira TNI yang mendapat beasiswa untuk mendapatkan pendidikan di Australia.” (19/06)

Ditambahnya, menjadi lebih menarik dengan adanya lima Atase Pertahanan dari negara lain yang merupakan teman sejawat semasa beliau menuntut ilmu di CDSS, beliau merasakan hubungan yang solid dan manfaat yang banyak dengan telah menjalani pendidikan  di CDSS karena telah memudahkannya untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan Atase Pertahanan dari negara lainnya.

Demikian juga dengan para siswa yang kini masih mengikuti program studi CDSS, mereka mengatakan telah mendapatkan pengalaman yang sangat berharga, karena dapat saling mengenal kebijakan pertahanan dari negara lainnya dan menjalin persahabatan dengan siswa-siswa yang berasal dari berbagai negara yang sangat kaya dengan kultur dan budayanya.

Pengajar Sekolah Komando TNI AU, Letnan Kolonel Penerbang Widyargo Rikoputro, saat ini menjadi siswa pertukaran perwira penuntun (Exchange Officer) di CDSS menyampaikan “Saya mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dengan mengikuti program ini, dikarenakan saya menjabat sebagai pembimbing disekolah ini, saya dapat membandingkan materi pengajaran di kedua Sesko. Jelas saya akan membawa hal positif dan berguna untuk dijalankan di sesko TNI.” (19/06)