JOCIT Kenalkan Latihan Baru – Urban CombatTweet

Kegiatan ‘pilot Junior Officer Combat Instructor Training yang telah berlangsung sejak 17 Juli hingga 3 Agustus di Townsville dan Tully (Queensland) telah diselesaikan secara memuaskan.  JOCIT yang dulu di kenal dengan  JOCCIT (Junior Officer Close Country Instructional Techniques) merupakan salah satu fitur kerjasama antara TNI Angkatan Darat Indonesia dan Angkatan Darat Australia sejak tahun 1982 yang dilakukan hampir setiap tahunnya.

Pada JOCIT 2011, TNI AD mengirimkan 30 peserta (2 Mayor, 9 Kapten, 14 Letnan 1, 2 Letnan 2 dan 3 Sersan Kepala) dengan Komandan Kontingen Mayor Infantry Sunartiono dan wakil Mayor Infantry Tommy Anderson. Untuk mengikuti kegiatan ini TNI-AD mengisyaratkan bahwa para peserta harus mengikuti ujian seleksi yang tidak mudah di kesatuannya masing-masing. “JOCIT 2011 berbeda dengan sebelumnya, dimana JOCIT kali ini kami di diperkenalkan dengan materi latihan pertempuran jarak dekat di pemukiman atau di kenal dengan Urban Combat. Ini sangat bermanfaat karena kami dihadapkan langsung dengan pertempuran sesungguhnya”, dikatakan oleh Mayor Sunartiono dan Mayor Tommy Anderson disela kesibukannya mengikuti pelatihan. Sesi Urban Combat berlangsung di Urban Operations Training Facility (UOTF) di Townsville Field Training Area (TFTA) pada tanggal 26 hingga 27 July 2011. Pada latihan ini disimulasikan pasukan TNI AD melakukan pertempuran jarak dekat di perkotaaan dengan melakukan penyerangan ke markas persembunyian musuh atau opposing force (OPFOR). 
Tidak hanya suara senapan yang terdengar mengema, namun bahan peledak diletakan di posisi-posisi tertentu, sehingga simulasi ini dikondisikan sangat nyata seperti berada pada situasi sebenarnya.  Seperti dikatakan oleh Mayor Sunartiono “adrenalin kami meningkat ketika mendengar suara-suara senapan dan ledakan-ledakan yang terjadi, ini membuat kami seakan-akan berada pada pertempuran sesungguhnya dan para OPFOR yang menjadi lawan kami juga cukup ‘fair’, mereka tidak melakukan lagi penembakan setelah tertembak oleh kami”.  Kurang dari 30 menit TNI AD, yang terdiri dari tiga regu TNI AD dan mentor dari pasukan khusus Australia, berhasil melumpuhkan seluruh OPFOR dan menyelamatkan sejumlah sipil dengan satu anggota TNI AD yang diskenariokan cedera patah tulang kaki karena terkena bahan peledak. Pada penutupan latihan di UOTF di TFTA, Townsville, KOL Infantry Justin (Jake) Elwood sebagai Commander Combat Training Centre  berpidato di depan peserta TNI AD dan para pelatih. Disampaikannya; latihan bersama yang telah diselesaikan oleh para personel TNI dan ADF berakhir sangat memuaskan. Beliau berharap dengan dilakukannya kegiatan JOCIT, peserta dari kedua negara teresebut dapat saling berbagi ilmu karena hal tersebut merupakan salah satu tujuan JOCIT selain mempererat hubungan kerjasama TNI dan Australian Defence Force. Selain Urban Combat, peserta juga melakukan latihan lainnya di Jungle Training Wing yang terletak di Tully – Cairns Australia.  Selama di Tully peserta TNI AD mendapatkan pelatihan yang bersifat teknis, dimana peserta diberikan ajaran teori dan demonstrasi, dilanjutkan dengan praktek ketangkasan termasuk pengenalan bahan peledak dan mengidentifikasi jejak.
Di damping oleh KOL Infanteri Justin Elwood, Commander 1st Division - MAYJEN Rick Burr melakukan kunjungan ke Jungle Training Wing – Tully (28/07).  Dalam kunjungan tersebut MAYJEN Burr meninjau langsung proses belajar mengajar di dalam ruang kelas dan meninjau latihan patroli yang belangsung di hutan.  Usai makan siang bersama partisipan JOCIT, MAYJEN Rick Burr memberikan sedikit pidato. Disampaikannya  “JOCIT bukan hanya sebuah pelatihan besama antara TNI dan ADF, tapi ini juga merupakan fundamental dasar dari kerjasama kedua negara untuk masa yang akan datang, dimana dengan JOCIT, kita masing-masing dapat saling mengenal dan memahami budaya TNI dan ADF maupun budaya bangsa. Saya sangat menerima saran maupun kritikan dari peserta agar nantinya membantu JOCIT ataupun kerjasama lainnya menjadi semakin lebih baik”.  Selama berada di Jungle Training Wing – Tully, peserta JOCIT medapatkan akomodasi yang cukup baik termasuk tempat sholat yang telah disediakan di lantai atas barak. Dan dengan dapur barak yang selalu terbuka 24 jam, peserta dapat menikmati kudapan kapan saja mereka inginkan. Udara yang tidak terlalu dingin dengan hutan tropis di sekitar barak membuat para peserta merasa berada di negeri sendiri.
Setelah menyelesaikan kegiatan JOCIT, para peserta diberikan kesempatan untuk mempelajari sedikit dari budaya dan sejarah Australia. Kali ini, peserta mengunjungi Tjapukai Aboriginal Cultural Park, The Kuranda Skyrail dan Johnstone River Crocodile Park. Tahun depan giliran dari personel ADF untuk mengunjungi Indonesia saat mengikuti JOCIT selanjutnya. Langkah berikut dari pelatihan ini adalah mendapatkan tanggapan dari TNI-AD dan AD Australia terhadap format ‘pilot’ JOCIT. Diantaranya tanggapan mengenai perubahan yang mungkin dibutuhkan untuk pelatihan ini dan adanya opsi-opsi penyelenggaraan JOCIT di Indonesia dan di masa mendatang.  Semua ini akan dibahas dalam Pembicaraan Tahunan TNI-AD / AD Australia pada bulan Oktober ini di Brisbane, Australia.