Siswa Australia Cicipi Budaya Indonesia Saat Lakukan Kunjungan Studi Tweet

 
JAKARTA – Australian Command and Staff College (ACSC) lakukan kunjungan studi; Overseas Study Tour (OST) ke Indonesia guna dapatkan paparan umum mengenai tugas dan tanggung jawab sejumlah instansi militer Indonesia.
OST merupakan bagian dari kurikulum ACSC yang dilakukan tiap tahun, melibatkan siswa untuk melakukan kunjungan studi ke negara tetangga untuk mempererat interaksi professional dengan rekan militer asing. Tahun ini OST mengujungi Kemhan, Pangkoopsau, Kopassus, Paskhas Det B dan Akademi Angkatan Udara –Jogjakarta..... . Menurut LTCOL Nick Floyd selaku Directing Staff ACSC; “Studi tur ini merupakan bagian terpenting dari program studi ACSC dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk memahami kapabilitas militeri yang dimiliki oleh negara tetanga Australia dan juga pada saat yang bersamaan ikut mempelajari sejarah kultur dari negara tersebut.” 
Assisten Perencanaan Danjen Kopassus, Kolonel INF Abduh Ras menerima kunjungan delegasi siswa ACSC (20/09) dilanjuti dengan penjelasan mengenai Kopassus oleh Mayor INF Willy Brodus. Penjelasan yang diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif tersebut dimulai dengan penjelasan struktur organisasi, tugas, tahap perekruitan termasuk seleksi, pendidikan di Pusdikpassus hingga kualifikasi yang harus dimiliki untuk terpilih menjadi Sat-81.... . “Bagi kami, tur ini sangat berarti karena dapat memberikan penjelasan mengenai Kopassus terhadap siswa ACSC agar mereka juga bisa memahami dan mengetahui secara detail apa itu Kopassus, sehingga jelas bahwa Kopassus merupakan satuan khusus dari negara Indonesia yang memiliki tugas khusus dan dilengkapi serta disiapkan secara khusus” tutur Letkol INF Teguh Muji Angkasa selaku Assisten Intelejen Danjen Kopassus. 
Usai kunjungan ke Kopassus, para siswa dibawa untuk mencicipi makanan khas Padang di Rumah Makan Sederhana, Halim. Para siswa nampak terlihat sangat menikmati hidangan yang kaya akan rasa. 
 
Siswa ACSC yang berjumlah dari 25 personil Australian Defence Force dan 7 personil militer negara asing terlihat sangat antusias saat melakukan satu hari cultural tour di Jogjakarta. Bahkan beberapa diantara mereka sempat meluangkan waktu untuk mempelajari kota yang dijuluki sebagai “Kota Pelajar” dengan membaca buku travel guide Indonesia.
 
Cultural tour ACSC kali ini dimulai dengan mengunjungi Candi Borobudur, Kraton Jogjakarta dan Candi Prambanan (20/09), termasuk Monumen Pancasila yang telah dilakukan pada hari Minggu (18/09). Dalam sepanjang perjalanan ke Candi Borobudur, para siswa menyimak dengan baik informasi yang diberikan oleh pemandu wisata.
 
“Kunjungan ini merupakan kunjungan pertama saya ke Indonesia dan merupakan pengalaman yang sangat menarik bagi saya. Penduduk dan cuacanya sungguh sangat bagus dan saya sangat menikmati mengunjungi tempat-tempat yang berbeda di Jakarta, lalu ke Bandung dan sekarang di Jogjakarta. Saya sangat berharap bisa belajar lebih tentang Indonesia. Sungguh pengalaman yang luar biasa!” ucap SQNLDR Murray Christopher sebagai siswa ACSC 2011.
Sempat terlihat disela-sela waktu istirahat di hotel; sekelompok siswa sibuk bermain permainan tradisionil Jawa, Congklak. Permainan congklak merupakan permainan yang dilakukan oleh dua orang dengan menggunakan papan dengan 98 buah biji. Tak jauh dari pemandangan yang unik tersebut, sejumlah siswa hendak bersiap-siap untuk menjelajahi Gunung Merapi dan mencari tempat terbaik untuk mendapatkan durian lokal, “Tidak, saya tidak mau durian Bangkok, kalau saya mau durian Bangkoksaya tidak cari di Indonesia. Saya mau durian Indonesia” ucap MAJ Hishamuddin Abidin asal Brunei siswa ACSC 2011 yang sangat ingin mencicipi durian Jogjakarta..... Belum lengkap rasanya, jika belum mencoba gudek bila mengunjungi kota Jogjakarta. Sambil “lesehan” LTCOL David John Rawson, staff ACSC yang pernah tinggal di Jogjakarta 10 tahun yang lalu; dengan fasih menjelaskan kepada rekannya apa saja yang tersedia dalam sajian makanan gudek – termasuk “krecek sambal goreng” dan buah nangka yang sempat dianggap ayam suwir oleh beberapa rekannya. Sungguh pemandangan yang sangat unik melihat siswa ACSC lesehan di pinggir jalan Malioboro.