Catatan Harian Colin East Award 2012Tweet

03 Panglima TNI Visit to Australia 2011
AUSTRALIA - Colin East Award adalah prakarsa Ikatan Alumni Pertahanan Indonesia – Australia (IKAHAN) yang didukung oleh Panglima TNI / Panglima Angkatan Bersenjata Australia (CDF), yang menyokong cita-cita utama IKAHAN untuk mengembangkan dan meningkatkan hubungan Pertahanan bilateral. Hal ini dilakukan dengan menawarkan pemaparan kepada perwira militer berprestasi tinggi dari sekolah-sekolah Pertahanan tentang aspek-aspek militer dan budaya negara tetangga. Kegiatan tersebut akan memberi para pemimpin masa depan ini pamahaman yang positif tentang Angkatan Bersenjata dan kebudayaan negara tetangga mereka maupun kepentingan-kepentingan keamanan bersama kita. Kwartal ini tiga lulusan terbaik dari Universitas Pertahanan Indonesia dan masing-masing Sekolah Komando dan Staf Nasional angkatan Indonesia (SeskoTNI, Seskoad, Seskoal dan Seskoau) berkunjung ke Australia pada 19 Februari - 3 Maret 2012.
Para penerima penghargaan Colin East Award adalah:
  • Kol Kav Abdul Rahman Made, S.IP., Siswa Terbaik Sesko TNI
  • Kol Laut (S) Anang Dwi Kuncoro, S.E., M.M, Siswa Terbaik Sesko TNI
  • Kolonel Pnb Tatang Harlyansyah, S.E., Siswa Terbaik Sesko TNI 
  • Kol Inf Subagio, M.Si.(Han), Siswa Terbaik UNHAN 
  • Kol Pnb Wahyudi Sumarwoto, M.Si.(Han) Siswa Terbaik UNHAN 
  • May Inf Bangkit Rahmat Tri Widodo, M.Si, Siswa Terbaik UNHAN 
  • May Inf Lucky Avianto, Siswa Terbaik Seskoad
  • May Inf Aji Mimbarno, Siswa Terbaik Seskoad
  • May Inf Agus Supriyono Siswa Terbaik Seskoad
  • May Laut (S) Seno Ario Wibowo Siswa Terbaik Seskoal
  • May Marinir Rommy Hutagaol Siswa Terbaik Seskoal
  • May Marinir Kresno Pratowo Siswa Terbaik Seskoal
  • May Pnb Wastum, Siswa Terbaik Seskoau
  • May Pnb David Yohan Tamboto, Siswa Terbaik Seskoau
  • May Psk Dudi Wahyudin, Siswa Terbaik Seskoau
  • May Czi Sriyanto, Perwira Pendamping Mabes TNI 
  • Lt-Col Int Jono Larnach-Jones Koordinator Seskoad
 
Photograph of Colin East
Berikut ini catatan harian mereka: Sabtu, 18 Februari – Jakarta

Semua berkumpul di Terminal Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta siap untuk bertolak dengan penerbangan Garuda Indonesia GA712 ke Australia dan memulai petualangan Colin East Award. Perjalanan ke Australia berlangsung selama tujuh jam dengan para penerima penghargaan tiba di Sydney dan menjalani pemeriksaan imigrasi pada tengah hari keesokan harinya.

Day 01 Colin East Award 2012

Minggu, 19 Februari – Sydney

Setelah tiba di Holiday Inn Darling Harbour rombongan penerima penghargaan diberi kebebasan untuk beristirahat dan melihat-lihat sekeliling mereka. Darling Harbour adalah lokasi wisata yang sangat strategis di Sydney.

Sydney adalah kota tertua dan terbesar Australia, terletak di pelabuhan yang sangat indah. Sydney adalah ibukota negara bagian New South Wales dan di sana terdapat dua ikon yang paling mudah dikenali – Gedung Opera Sydney dan jembatan Sydney Harbour Bridge. Darling Harbour dekat dengan Kota Sydney dan tempat-tempat terkemuka di kota tersebut. Kunjungan ke Darling Harbour memberi aneka macam pengalaman kepada para rombongan dan tidak hanya terbatas pada: restoran dengan aneka masakan dari seluruh dunia; belanja di Paddy's Market – yang terkenal dengan koleksi suvenir  Australia; Chinatown – ramai dengan restoran-restoran Asia, kedai teh, pusat jajanan, toko suvenir dan sekolah-sekolah bahasa; Sydney Entertainment Centre yang pada saat yang sama menyelenggarakan pementasan band Roxette; Cockle Bay Wharf / Darling Harbour dengan pemandangan airnya, es krim, taman, air mancur, restoran dan tontonan gratis; dan tentu saja Circular Quay yang merupakan pintu gerbang untuk menjelajahi Sydney dengan bus, kereta api dan kapal feri.

Senin, 20 Februari – Canberra

Pada Senin para penerima penghargaan bertolak ke Canberra dengan bus dan menginap di apartemen Clifton Suites di Northbourne Avenue. Setelah berbenah di tempat penginapan, para peserta berkunjung ke pusat kota Canberra yang dikenal sebagai Civic.

 
Day 02 Colin East Award 2012
Selasa, 21 Februari – Canberra Rombongan berkunjung ke Russell Offices yang merupakan pusat Organisasi Pertahanan Australia. Kunjungan tersebut diawali dengan sambutan oleh Divisi Kebijakan Internasional – Departemen Pertahanan di gedung R1 di mana di dalamnya terdapat kantor Panglima Angkatan Bersenjata Australia, Sekretaris Pertahanan  maupun Kepala-Kepala Angkatan. Setelah resepsi, para penerima penghargaan ambil bagian dalam acara morning tea yang disponsori oleh Direktur Jenderal Brigadir Jenderal Mark Brewer dan difasilitasi oleh Seksi Indonesia, yang dipimpin oleh Direkturnya Kieran O’Leary. Juga hadir pada acara morning tea tersebut adalah staf Perkiprahan Internasional termasuk namun tidak terbatas hanya Kolonel Duncan Hayward (Angkatan Darat) dan Kolonel Fiona Dowse (Angkatan Udara Australia). Hal ini merupakan kesempatan kepada para tamu untuk bercengkerama dengan mitra mereka yang sehari-harinya menjalin kerja sama yang paling erat dengan Indonesia. Puncak acara pada hari tersebut adalah pertemuan mereka dengan Panglima Angkatan Bersenjata (CDF) Jenderal David Hurley AC, DSC dan Sekretaris Pertahanan (SECDEF) Bapak Duncan Lewis AO, DSC, CSC. Para penerima penghargaan selama 20 menit berada di ruang pertemuan CDF, membicarakan konsep awal penghargaan tersebut dan bagaimana baik beliau maupun Panglima TNI berharap pertukaran tersebut akan memupuk pemahaman dan persahabatan yang lebih besar antara perwira berprestasi tinggi dari masing-masing angkatan bersenjata. Semua terkejut dan terkesan dengan kemampuan Bahasa Indonesia SECDEF.  
Peserta Colin East Award bersama Chief Defence Force Australia

Rabu, 22 Februari – Canberra

Pada Rabu rombongan Colin East Award berkunjung ke tugu/ museum perang Australian War Memorial (AWM). AWM memperingati pengorbanan warga Australia yang gugur dalam perang. Para peserta mengamati pameran:
  • Perang Dunia Pertama yang merupakan perang paling mahal bagi Australia. Ini termasuk pameran tentang perjuangan para prajurit di Gallipoli, di Palestina dan di Fron Barat yang masih terus membayang-bayangi kenangan nasional kami.
  • Perang Dunia Kedua yang berdampak secara lebih langsung pada warga Australia dibandingkan dengan Perang Dunia Pertama mengingat perang tersebut mencapai pantai Australia. Perang Dunia Kedua juga menyebabkan perubahan sosial yang dalam. Lebih dari 39.000 warga Australia gugur selama Perang Dunia Kedua.
  • Pertikaian-pertikaian 1945 hingga kini yang terbagi dalam beberapa galeri berikut ini:  
         - Perang Korea          - Darurat Malaya dan Konfrontasi          - Perang Vietnam:
  • Operasi-operasi penjaga perdamaian sejak 1947
  • Konflik-konflik terbaru, termasuk Perang Teluk Pertama dan Kedua dan Perang di Afghanistan
  • Hall of Valour yang memberikan penghormatan kepada sembilan puluh sembilan warga Australia yang telah menerima Victoria Cross, penghargaan tertinggi atas keberanian pada saat perang.
Setelah AWM, anggota rombongan berkunjung ke Gedung Parlemen Australia (APH) yang bertugas sebagai pembuat undang-undang, menyetujui Pemerintah untuk membelanjakan uang publik, mengawasi kegiatan-kegiatan pemerintah, dan suatu forum untuk perdebatan isu-isu nasional. Di APH, para rombongan dipandu oleh pramuwisata saat berkunjung ke Gedung Parlemen dan Senat. Rombongan Colin East Award juga berkunjung ke Mount Ainslie dimana terdapat tempat melihat pemandangan di atas suar pesawat udara berputar di puncak. Ini memberikan pemandangan yang indah ke seluruh kota dan daerah-daerah sekitar Australian Capital Territory dan lebih luas lagi termasuk New South Wales (NSW). Wisata hari itu berakhir di Toko Angkatan Darat – Fyshwick.
Meeting with CDF and SECDEF
Australian Parliament House, Canberra
Aboriginal Show
Kamis, 23 Februari - Sydney Ketika kembali ke Sydney, mereka berkunjung ke ikon-ikon yang paling dikenal di Sydney – Gedung Opera Sydney dan jembatan Sydney Harbour Bridge. Ini termasuk kunjungan ke daerah Rocks. Gedung Opera Sydney adalah pusat seni pertunjukan aneka-panggung di kota Sydney di Australia. Gedung Opera Sydney digagas dan sebagian besar dibangun oleh arsitek Denmark Jørn Utzon, dibuka pada 1973.
Sydney Darling Harbour
Jum’at, 24 Februari 2012 - Sydney  Mewakili Komandan Armada Australia (COMAUSFLT) Rear Admiral Tim Barrett AM CSC RAN, Komandan Pasukan Permukaan Australia (COMSURF) Commodore Stephen McDowall DSM CSM RAN menjamu para penerima Colin East Award di kapal perang HMAS Kuttabul. Di sana beliau mengajak anggota rombongan untuk berdiskusi tentang Komando Maritim dan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh Angkatan Laut Australia di masa depan. Setelah berdiskusi selama satu jam anggota rombongan menikmati morning tea dilanjutkan dengan wisata ke Garden Island dengan menggunakan mobil. Wisata diakhiri dengan kunjungan ke RAN Heritage Centre termasuk kunjungan ke menara pengawas sinyal yang memiliki pemandangan yang luar biasa kearah Sydney Harbour Bridge dan Gedung Opera Sydney.
RAN Heritage Centre

Sabtu, 25 Februari 2012 - Sydney 

Rombongan Colin East Award berkunjung ke dua pantai yang ternama dan terbaik di Australia, yakni pantai Manly dan Bondi. Wisata tersebut diawali dengan kapal feri yang terkenal bernama "Manly Ferry" dimana para rombongan dapat menikmati pemandangan Sydney Harbour dari perspektif yang berbeda. Ketika kembali ke pusat transportasikota Sydney, Circular Quay, rombongan bergabung dengan sekitar 1.000 pencinta pantai yang melakukan perjalanan ke Pantai Bondi. 

Manly Beach, Sydney
Senin, 27 Februari 2012 - Sydney Pada Senin, rombongan berkunjung ke pegunungan Blue Mountains. Mengapa mereka disebut Blue Mountains? Blue Mountains dipadati dengan pohon-pohon Eucalyptus yang mengandung minyak. Suasananya dipenuhi dengan tetesan-tetesan minyak yang tersebar dengan lembut, yang, dalam kombinasi dengan partikel-partikel debu dan uap air, menyebarkan sinar cahaya gelombang pendek yang didominasi oleh warna biru. Oleh karena itu mereka nampak berwarna biru. Kunjungan berlanjunt ke menara pengintai Echo Point dan melihat formasi batu "Three Sisters", lalu rombongan berkeliling ke sejumlah tempat menikmati pemandangan dan berakhir di air terjun Govett's Leap (diberi nama dengan surveyor yang menemukannya). Dalam perjalanan pulang ke Sydney mereka berhenti di Ivanhoe Pub untuk menikmati makanan tradisional "meat pie and chips" dengan potongan besar daging sapi. Beberapa peserta memilih untuk menggabungkan dua budaya dan memakannya dengan sambal.
Aboriginal Show

Selasa, 28 Februari 2012 - Sydney

Rombongan Colin East Award berpetualang di jembatan Sydney Harbour Bridge. Ini termasuk pemanjatan selama tiga jam untuk mencapai tempat pemasangan bendera yang mendominasi jembatan. Mereka kembali dengan kelelahan namun gembira menjalani pengalaman memanjat salah satu prestasi rekayasa yang terkenal di Australia.

Climbing Sydney Darling Harbor

Rabu, 29 Februari - Williamtown / Newcastle

Pada Rabu wisata bertolak dengan dini ke Pangkalan RAAF Williamtown.  Pangkalan RAAF Williamtown Angkatan Udara Australia berada 30 kilometer sebelah utara Newcastle. Pangkalan ini merupakan tempat berpangkal sebagian besar pesawat tempur Hornet dan Hawk Australia. Rombongan Colin East menerima brifing dari beberapa penghuni markas besar di Pangkalan RAAF Williamtown, mereka adalah:

  • Kelompok Pengintai dan Tanggap (brifing oleh Group Captain Thompson)
  • Kelompok Tempur Udara (brifing oleh Wing Commander Chapman)
  • Unit Pendukung Tempur Williamtown (brifing oleh Squadron Leader Lewis)

Kunjungan tersebut disponsori oleh 3 Skuadron, Komandan Wing Commander Tim Alsop menjamu morning tea, memandu pameran statis termasuk pesawat tempur F18 dan makan siang di Mes Perwira RAAF Williamtown. 

Para anggota Angkatan Udara dari kedua negara berharap untuk bertemu kembali selama latihan bersama PITCH BLACK akhir tahun ini.

Setelah meninggalkan pangkalan, wisata berkunjung ke Fighter Museum yang memiliki banyak peninggalan pesawat tempur saat Perang Dunia Kedua dan Perang Dingin. 

Terlelah, para penerima penghargaan ingin kembali ke Newcastle untuk beristirahat dan menjelajahi kota pelabuhan tua.

RAAF Williamtown

Kamis, 1 Maret 2012 - Sydney

Para penerima Colin East Award kembali ke Sydney. Setelah checkin dengan sangat cepat, semua pergi ke platform pemandangan tertinggi di Sydney yang bernama Sydney Tower Eye. Walaupun cuaca tidak begitu sempurna namun memberikan pemandangan luas Sydney Harbour, rute ke daratan maupun ke Utara dan Selatan. Setelah banyak berfoto, wisata dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil untuk mencari oleh-oleh buat para sahabat dan sanak-saudara mereka.

Jum’at, 2 Maret 2012 - Sydney

Rombongan Colin East Award menerima satu hari bebas di Sydney untuk menjelajahi apa pun yang mereka ingin kunjungi. Banyak yang mengambil kesempatan untuk bertemu dengan sanak saudara dan sahabat yang sudah tinggal di Sydney. Sementara lainnya memilih untuk berkunjung ke tempat-tempat yang belum mereka lihat.

Sydney Opera House

Sabtu, 3 Maret 2012 - Sydney

Setelah menunggu sebentar hingga cuaca membaik, para peserta Colin East berkunjung ke kebun binatang Taronga Zoo. Perjalanan dimulai dengan kereta api, kemudian feri melintas Sydney Harbour. Setelah masuk ke kebun binatang, mereka naik kereta gantung dari titik awal dan mulai melakukan penjelajahan. Hal-hal yang menarik termasuk fauna Australia, pentas burung, pameran simpanse dan kucing-kucing liar. Beberapa orang memilih untuk menghabiskan seluruh hari mereka di sana.

Malam harinya mereka berkunjung ke Sydney Mardi Gras dimana pengelaran tahun ini sungguh berwarna-warni namun dengan pengalaman basah. Semua peserta nampak bersemangat mengamati perbedaan budaya yang dirayakan di Paddington pada malam itu. 

 
Taronga Zoo
Minggu, 4 Maret 2012 - Jakarta Setelah awal yang lambat pada hari itu, para peserta harus berpisah dengan Sydney seiring dengan sudah tibanya saat untuk pulang ke rumah. Belanja terakhir dilakukan di area Duty Free untuk sanak-saudara yang mereka sayangi di Indonesia.  Mereka kembali terbang dengan Garuda, dalam suatu pesawat terbang yang sangat nyaman. Flash disk berisi foto saling dipertukarkan selama penerbangan dan semua bercerita tentang petualangan-petualangan mereka dan apa yang akan mereka ceritakan kepada keluarga mereka. Semua lelah dari perjalanan yang penuh petualangan dan meletihkan namun kembali dengan kesadaran yang sedikit meningkat tentang negara tetangga terdekat mereka. 
Rombongan Colin East Award