Sail Morotai Dan Parade Kapal Internasional Indonesia Tweet

 
01 Sail Morotai 2012

MOROTAI - “Sail Morotai” adalah “Sail Indonesia” yang ke-12 – suatu prakarsa maritim Indonesia, seluruh pemerintahnya, yang menyoroti pariwisata kawasan dan potensi investasi (baik dalam negeri maupun luar negeri) dalam bidang pertambangan, perikanan dan pertanian – berlangsung pada 11 – 15 September 2012 di dekat Pulau Morotai, Maluku Utara. Kegiatan tersebut juga dimanfaatkan oleh pemerintah daerah Maluku Utara sebagai suatu sarana untuk mengembangkan infrastruktur setempat, yang dikonsentrasikan pada kegiatan-kegiatan yang terkait dengan kesejahteraan seperti gedung dan pengembangan sekolah dan fasilitas kesehatan.

Kapal pesiar yang ambil bagian dalam pelayaran “Sail Indonesia” biasanya memulai perjalanan mereka dari Darwin, Australia, dan berlayar ke tujuan yang telah ditentukan. “Sail Morotai” diikuti oleh sekitar 120 kapal pesiar dari Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Inggris, Swedia, Perancis, Jerman, Itali dan Swis yang ambil bagian dalam kegiatan tersebut yang berpuncak di International Fleet Review (Parade Kapal Internasional) Indonesia pada 15 September 2012. 

 
02 Sail Morotai 2012
Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, secara resmi membuka Sail Morotai dan meninjau parade tersebut yang terdiri dari 26 kapal - 12 dari Angkatan Laut Indonesia (TNI-AL), 11 dari Kepolisian Republik Indonesia, Badan Koordinasi Keamanan Laut, Badan SAR Nasional Indonesia dan Bea dan Cukai Indonesia, serta tiga kapal asing – RSN PERSISTENCE dari Singapura, kapal oseanografi Amerika Serikat, USN Henson, dan HMAS SIRIUS dari Australia (Perwira Komandan, Komandan Brian Delamont).  Sekitar 1500 pengunjung di pulau tersebut menonton peristiwa yang spektakuler ini dari pantai-pantai Morotai dengan posisi HMAS Sirius yang membuang sauh di Laguna Morotai, tepat di belakang podium, sehingga memberi latar belakang yang menyatu selama peninjauan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan banyak tamu VIP lainnya. 
03 Sail Morotai 2012

Sebelum kehadiran HMAS SIRIUS di Morotai, kapal perang Australia ini melakukan kunjungan empat-hari ke Bitung (Manado) pada 6 – 10 September, yang memberi kesempatan kepada awak kapal untuk menikmati pengalaman budaya Sulawesi Utara sebelum mereka tiba di Morotai, Maluku Utara, pada 11 September. Ini merupakan kesempatan kedua dalam beberapa tahun ini bahwa HMAS SIRIUS berkunjung ke Indonesia. Pada 2011, HMAS SIRIUS ambil bagian dalam Exercise New Horizon, latihan dua-tahunan keamanan maritim bilateral yang melibatkan kapal-kapal perang besar di lepas pantaiSurabaya. Banyak awak kapal 2011 yang masih bertugas di SIRIUS selama kunjungan mereka ke Indonesia pada 2012, yang memberi kesempatan lebih jauh lagi untuk memperbarui dan mengembangkan persahabatan selama bekerja sama dengan anggota TNI-AL. Sambil berlayar dari Bitung ke Morotai, SIRIUS menerima Perwira Penghubung TNI-AL, sehingga memperkaya pengetahuan Kompi Kapal tersebut tentang TNI-AL.

04 Sail Morotai 2012

Selama kunjungan mereka di Morotai, maupun selama latihan untuk parade kapal pada 15 September, awak kapal SIRIUS, bersama dengan staf Atase Angkatan Laut Australia untuk Indonesia yang berada di Morotai untuk memberi dukungan logistik kapal, memberi sumbangan dalam bentuk sumber daya pendidikan dan peralatan olahraga kepada sekolah-sekolah setempat. Kegiatan ini diorganisir oleh angkatan laut Indonesia, sebagai bagian dari program “bantuan kepada masyarakat sipil”.

 
05 Sail Morotai 2012

“Sail Morotai” juga fokus pada kegiatan-kegiatan kawasan Perang Dunia II sebagai sarana untuk semakin mendorong potensi wisata di masa depan.  Morotai dua kali diduduki oleh kekuatan asing selama Perang Dunia II – pertama pada 1942 oleh tentara Jepang di bawah komando Jenderal Kawashima dan kedua kali pada 1944 oleh Pasukan Sekutu di bawan komando Jenderal Douglas McArthur.  Tanggal Parade Kapal - 15 September – memiliki arti penting yang khusus karena tanggal ini juga merupakan ulangtahun ke-68 pendaratan McArthur di “Pantai Merah” di Morotai.  Kapal-kapal Australia MANOORA, KANIMBLA dan WESTRALIA, bekas kapal niaga yang diubah menjadi Kapal Pendarat Infanteri, ambil bagian dalam operasi-operasi amfibi yang sangat menentukan di area maritim Morotai dalam membawa Sekutu semakin dekat ke Filipina.

 
06 Sail Morotai 2012

Atas undangan pemerintah Indonesia, kehadiran tiga veteran perang Australia yang bertugas di Morotai pada Perang Dunia Kedua diterima dengan baik oleh panitia Sail Morotai, demikian pula pemberian cindera mata dari Australian War Memorial Canberra. Presiden RI bercakap-cakap dengan para veteran Australia ini dan juga mengakui sumbangsih Australia untuk tugu peringatan, yang baru didirikan di Morotai. Para veteran Australia gembira mengetahui bahwa arti penting perjuangan Australia di kawasan telah diakui.

 
07 Sail Morotai 2012
Selain Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Sail Morotai juga dihadiri oleh sejumlah besar anggota Kabinet Indonesia, termasuk Marsekal (Purn) Djoko Suyanto, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jenderal (Purn) Sudi Silalahi, Sekretaris Negara, dan Prof Dr Purnomo Yusgiantoro, Menteri Pertahanan.  Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono, bersama semua Kepala Staf Ketiga Angkatan, juga hadir.  Beberapa Duta Besar asing melakukan perjalanan ke Morotai, termasuk Duta Besar Australia, YM Greg Moriarty, yang didampingi oleh Atase Pertahanan Australia untuk Indonesia, Brigadier Gary Hogan.  
08 Sail Morotai 2012