Kursus MIPMBC yang dipaparkan oleh empat instruktur DIntTC yaitu Major Arran Hassel, Major Brad McNamara, Squadron Leader Andrew Rees dan Warrant Officer Class One Andrew Gehrig menyediakan ilmu keahlian dan teknik untuk memungkinkan analis intelijen mengaplikasikan analisa mereka secara langsung dan terus-menerus di medan operasi. Mengajarkan para siswa untuk menganalisa setiap aspek di medan perang agar dapat memberikan nasihat intelijen terbaik kepada Komandan operasi. Ini termasuk kondisi lapangan, cuaca dan infrastruktur di dalam area operasi sang Komandan, termasuk analisa tentang penduduk sipil, LSM-LSM dan informasi lingkungan setempat serta bagaimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi operasi pasukannya sendiri dan pasukan musuh. MIPMBC juga mengajarkan cara mengidentifikasi dan menganalisa musuh dan bagaimana menerapkan analisa tersebut untuk memprediksi pergerakan dan aksi musuh. Selain itu, IPMB mengajarkan para siswa untuk mengelola dan menerapkan aset-aset Intelligence, Surveillance, Reconnaissance (ISR) untuk memastikan informasi terbaru diterima oleh sang Komandan. Skenario yang digunakan untuk memfasilitasi semua pelajaran MIPMBC adalah operasi PKO di Lebanon.
| |
Selain mengajarkan Kursus MIPMBC, instruktur MIPMBC juga diterima oleh Komandan Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Marsma TNI A. Adang Supriyadi, SE, di ruang kerjanya, pada 20 November. Danlanud Halim Perdanakusuma mengajak beliau berkeliling museum dan memberikan penjelasan mengenai koleksi yang terdapat di dalam Museum Lanud Halim Perdanakusuma yang dilengkapi dengan Flight Simulator dan Mini Theatre. Kerjasama sumbangan film-film dokumenter penerbangan militer pun terjadi dalam pertemuan ini.
| |