Sail Raja Ampat : Pengalaman yang Luar Biasa Tweet

01 Sail Raja Ampat 2014
PAPUA BARAT - Dimulai dengan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-69 di Waisai pada 17 Agustus, Sail Raja Ampat, serial ke-14 dari Sail Indonesia – merupakan acara inisiatif pemerintah RI bersama komunitas berlayar internasional untuk mempromosikan pariwisata setempat dan membangun daerah kepulauan terpencil di nusantara.  Tahun ini acaranya diselenggarakan di laut Sorong dan Waisai, Papua Barat pada minggu ke-tiga bulan Agustus 2014. 

Puncak acara terdapat pada International Fleet Review yang secara resmi dibuka oleh Presiden Dr Susilo Bambang Yudhoyono pada 23 Agustus di Pantai Torang Cinta, Waisai. Turut mendampingi Presiden RI selama pelaksanaan acara tersebut adalah Laksamana TNI Dr Marsetio, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksdya TNI Agung Pramono – Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena), Laksda TNI Arief Rudianto – Asisten Operasi (Asops) dan Laksda TNI Sri Mohammad Darojatim - Pangamartim.  Sail Raja Ampat memiliki makna khusus bagi Presiden SBY karena diselenggarakan di laut Papua Barat dan juga menandai terakhir kalinya beliau memimpin Sail Indonesia sebelum akhir jabatannya pada 21 Oktober 2014. 

02 Sail Raja Ampat 2014

Pada pidato sambutannya Presiden SBY menekankan potensi Papua Barat dan mengungkapkan harapannya bahwa acara tersebut dapat terus memberikan perhatian khusus pada Papua Barat dan memajukan wisata termasuk mengembangkan sumber daya alam dalam upaya untuk meningkatkan pengembangan daerah tersebut untuk kepentingan provinsi dan negara Indonesia. Beliau berharap administrasi yang akan dipimpin oleh Presiden selanjutnya yang terpilih, Bapak Jokowi Widodo, dapat melanjutkan inisiatif tersebut. 

03 Sail Raja Ampat 2014

Manfaat kedua dari acara Sail Indonesia, seperti yang ditekankan oleh Presiden Yudhoyono, adalah visibilitas sebagai kegiatan internasional disebabkan karena kemampuannya untuk dapat memberikan perhatian khusus pada isu-isu internasional. Termasuk diantaranya, mempromosikan harmoni dan toleransi etnis dan agama, kebutuhan untuk meningkatkan perkembangan ekonomi global untuk kepentingan seluruh manusia dan kelestarian lingkungan.  Presiden SBY mengucapkan terima kasih kepada delegasi asing dan kapal yang telah ikut berpartisipasi dalam acara Sail Raja Ampat.  Beliau menyatakan bahwa partisipasi tersebut adalah bukti nyata dari komitmen negara untuk mewujudkan persahabatan global dan bekerja sama menuju dunia bebas yang aman. 

04 Sail Raja Ampat 2014

KRI Achmad Yani 355 dibawah komandan Kolonel Krisno Utomo diikuti oleh KRI Yos Sudarso dan KRI Sultan Hassanuddin, memimpin acara Sail Past bersama 11 Kapal TNI-AL lainnya, tiga kapal perang milik asing, empat kapal pemerintah Indonesia dan lebih dari 30 kapal kecil dan kapal pesiar.  Mewakili Kepala Angkatan Laut Australia, Laksdya Tim Barrett, delegasi Australia dipimpin oleh HMAS Pirie (Armidale Kelas Patrol Boat nomer 87 – dibawah komandan Letkol Chris Galloway), salah satu dari tiga kapal asing yang berpartisipasi dalam International Fleet Review dan juga termasuk diantara delegasi tersebut adalah Atase Angkatan Laut – Kolonel Katja Bizilj dan Assisten Atase Angkatan Laut CPO Brendon Roberts. 

05 Sail Raja Ampat 2014

Selama pertemuan yang diadakan secara singkat waktu sesaat sebelum acara International Fleet Review bersama para Atase Militer asing, Laksamana TNI Marsetio mengulang kembali ucapan apresisasi dan terima kasih Presiden SBY kepada delegasi asing untuk partisipasi mereka dalam acara Sail Raja Ampat. Beliau berharap untuk kelak bertemu dengan Kepala Angkatan Laut dari masing-masing negara pada International Seapower Symposium yang ke-21 diRhode Island,Newport, pada 16 – 19 September. 

Sebagai kegiatan bonus, perwakilan dari korps atase militer melakukan perjalanan selama 2,5jam dari Sorong ke Waisai dengan KRI Sembilang sehingga memberikan kesempatan yang sangat baik untuk menikmati keindahan laut Papua Barat. Seperti biasa, anggota TNI-AL menyambut para tamu dengan sangat ramah dan hangat, hal ini memperkuat pesan Presiden SBY.