Seskogab Australia Kirimkan Pasis Terbaik Dalam Kunker Perdana Colin East Award (Indonesia)Tweet

01 CEA-I 2014

INDONESIA – Terhitung sejak 20 hingga 27 September 2014, lima pasis dari Australian Command and Staff College (ACSC) – yaitu penerima Colin East Award (Indonesia) atau disingkat sebagai CEA(I) – beserta satu staf ACSC mengunjungi Jakarta, Bandung dan Yogyakarta.  Tujuan dari kunjungan mereka adalah untuk memberikan peserta CEA(I) pemahaman yang mendalam mengenai sejarah, budaya, politik dan kepentingan hankam Indonesia, negara yang memiliki posisi strategis di kawasan Asia Tenggara, serta memiliki hubungan strategis dengan Australia dan negara-negara di kawasan tersebut.

Delegasi CEA(I) dipimpin oleh Letkol Grant O’Loughlan selaku Perwira Penuntun di ACSC.

Kunjungan CEA(I) yang perdana dimulai di Jakarta dengan memusatkan kunjungan pada sejarah Indonesia.  Peserta CEA(I) mengunjungi Museum Pancasila Sakti di Lubang Buaya – yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi malam terkait dengan isu-isu terkini pada keamanan regional dan pola politik saat ini.  Pada 22 September, delegasi CEA(I) mendapatkan paparan dari Duta Besar Australia dan staf Kedutaan Australia tentang perspektif Australia dalam menjalankan tugas di Indonesia dan tentang berbagai aspek kerjasama antara pemerintah dan organisasi non-pemerintah Indonesia dan Australia.

02 CEA-I 2014

Kunjungan kemudian dilanjutkan ke Seskoal dengan memusatkan kunjungan pada Pertahanan Indonesia.  Danseskoal, Laksda TNI Herry Setianegara, menyambut hangat para delegasi sebelum kemudian dilanjutkan dengan Kolonel Atok Dushanto, Direktur Pengkajian Strategi dan Operasi (Dirjianstraops) Seskoal, yang memimpin diskusi interaktif antara CEA(I) dan siswa Seskoal membahas tentang tantangan keamanan maritim TNI-AL di Selat Malaka. Siswa CEA(I) sangat menghargai sesi tanya jawab yang juga mencakup isu yang berkaitan dengan “… belajar (terutama tentang persamaan dan perbedaan) di masing-masing Sekolah Staf dan Komando…”

03 CEA-I 2014

Kunjungan berfokus pada tema Angkatan Laut dilanjutkan pada 23 September ketika delegasi melakukan kunjungan resmi ke Mabes AL.  Para delegasi disambut hangat oleh Laksda TNI Agung Pramono yang juga memberikan paparan mengenai TNI-AL, tanggung jawab, kemampuan, pencapaian akhir-akhir ini dan aspirasi masa depan.  Pada akhir paparan tersebut, telah disediakan waktu untuk sesi tanya jawab.  Dengan menyadari bahwa Indonesia adalah negara kepulauan terbesar, dan mengingat pada isu-isu maritim regional saat ini, kunjungan CEA(I) dengan tema Angkatan Laut dianggap sangat tepat. 

04 CEA-I 2014

Pada hari berikutnya, para delegasi melakukan kunjungan resmi ke Koopsau I, yang disambut dengan hangat oleh Pangkoopsau I, Marsma TNI Agus Munandar yang dilanjutkan dengan kunjungan resmi dengan Pangkohanudnas Marsda TNI Hadiyan Sumintaatmadja di Kohanudnas.  Selama kunjungannya di setiap komando, para peserta CEA(I) mendapatkan paparan tentang satuan komando dan mendapatkan kesempatan untuk melakukan diskusi tanya jawab.

05 CEA-I 2014

Kunjungan CEA (I) dilanjutkan ke Bandung untuk pertemuan dengan Perwira Penuntun dan Siswa Angkatan Bersenjata Australia di Sesko TNI, Seskoad dan Seskoau untuk memperkuat pemahaman mereka tentang persamaan dan perbedaan antara pendidikan di Sekolah Komando Australia dan Indonesia.

Lalu, pada 24 September, rombongan CEA (I) mengunjungi Komando Daerah Militer III / Siliwangi dimana mereka disambut oleh Brigjen TNI Suyatno yang mewakili Pangdam, Mayjen TNI Dedi Kusnadi.

Seperti dengan yang telah dijadwalkan di Jakarta, beberapa jamuan makan malam dengan tamu senior untuk saling berbagi pengalaman pribadi dan pandangan tentang kawasan dan budaya telah dijadwalkan selama kunjungan di Bandung.  Program ini dilaksanakan untuk memastikan bahwa delegasi CEA(I) telah menerima wawasan budaya dan adat istiadat provinsi Jawa yang sangat beragam. 

Termasuk diantara dari kunjungan di Bandung adalah Seskoad dan Seskoau.  Kolonel Anang Dwitono selaku Direktur Pendidikan Managemen (Dirbindik) mewakili Komandan Seskoad, Mayjen TNI Agung Risdhianto menyambut kunjungan delegasi di Seskoad dan Marsda TNI Polter Gultom, Komandan Seskoau menyambut rombongan saat mereka mengunjungi Seskoau. 

Staf di kedua Sesko, memberikan penjelasan singkat mengenai program masing-masing sekolah serta pentingnya mengikuti pendidikan di Sekolah Staf dan Komando TNI dalam segi promosi dan kemajuan karir di masa depan.  Kunjungan ke masing-masing  Sekolah Staf dan Komando sangat dihargai oleh peserta CEA(I) dimana mereka mendapatkan pemahaman yang lebih besar ketika mendengarkan pengalaman rekan-rekan mereka serta memberikan kesempatan untuk siswa sesko-sesko tingkat matra TNI untuk memperoleh pemahaman tentang perspektif siswa ACSC. 

06 CEA-I 2014

Tiba saat nya para delegasi melanjutkan kunjungannya ke kota yang terakhir yaitu Yogyakarta pada 25 September.  Kunjungan di Yogyakarta dimulai dengan kunjungan ke Akademi AU.  Kunjungan tersebut memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai rutinitas harian taruna TNI dan, khususnya, sebuah pemahaman tentang pelatihan bagi para pemimpin Angkatan Udara Indonesia di masa depan ini.  Gubernur AAU, Marsda TNI Sugihardjo bersama stafnya memberikan paparan rinci tentang jadwal rutinitas harian taruna akademi, yang dilanjutkan dengan meninjau fasilitas yang tersedia di AAU. 

07 CEA-I 2014

Kunjungan militer terakhir yang dilakukan oleh peserta CEA(I) adalah Korem 072/Pamungkas.  Danrem, Brigjen TNI Fadhilah memberikan penjelasan mengenai peran dan tanggung jawab satuannya (dan bagaimana hal ini berhubungan dengan sistem territorial TNI).  Para delegasi diberi kesempatan untuk melakukan tanya jawab. 

08 CEA-I 2014

Untuk memahami lebih dalam lagi tentang budaya Yogyakarta maka para peserta CEA(I) menyaksikan Pertunjukkan Ramayan yang diselenggarakan dekat dengan Candi Prambanan. Kunjungan tersebut dilanjutkan dengan menikmati terbitnya matahari di atas Candi Borobudur.  Para delegasi tak lupa mengungjungi Kraton Yogyakarta yang penuh dengan sejarah leluhur setempat. 

Penyelenggaraan perdana kunker CEA di Indonesia ini memberikan kesempatan yang sangat berharga untuk memperdalam pemahaman tentang hubungan Indonesia dan posisi strategis yang dimilikinya di wilayah Asia Tenggara, masalah dan tantangan keamanan saat ini, serta aspek kecil dari sejarah dan budaya Jawa yang beragam. 

09 CEA-I 2014