Upacara Peringatan di Situs Kapal Karam HMAS Perth (1) dan USS HoustonTweet

01 HMAS Perth 1
SELAT SUNDA - Upacara peringatan tenggelamnya kapal perang Angkatan Laut Australia, HMAS Perth (1), dan kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat, USS Houston, hasil aksi pertempuran Selat Sunda melawan angkatan perang imperial Jepang tahun 1942, diselenggarakan pada 14 Oktober 2014 di kapal Angkatan Laut Amerika – jenis Submarine Tender USS Frank Kabel (dibawah komando Kolonel Mark Benjamin).

Upacara yang dilaksanakan di Selat Sunda, tepat pada titik dimana dua kapal tenggelam dalam hitungan beberapa jam pada dini hari, 1 Maret 1942, telah diurus oleh Atase Angkatan Laut Amerika, Kolonel Mark Stacpoole, dengan bantuan dan dukungan dari TNI-AL.

Danlanal Banten, Kolonel Laut (P) Judijanto, memfasilitasi transportasi, KRI Clurit, salah satu dari empat kapal patroli panjangnya 40 meter yang diproduksi oleh PT Palindo Indonesia, untuk mentransfer Angkatan Laut Australia Kolonel Katja Bizilj dan Kolonel Stacpoole, bersama dengan staf Hublu TNI-AL, Kolonel Kusumantoro dan Kolonel Pessy, ke USS Frank Cable yang sedang berlayar di Selat Sunda menuju Makassar. 

02 HMAS Perth 1

Upacara peringatan bagian pertama dilakukan untuk USS Houston, memperingati 1061 awaknya, dimana hanya 368 orang selamat termasuk 24 dari 74 prajurit dari detasemen USMC yang ditangkap oleh tentara Jepang dan menjadi tahanan selama Perang Dunia II.

Upacara peringatan bagian berikutnya dilakukan untuk HMAS Perth (1) memperingati 681 awaknya dimana hanya 328 orang selamat.  Semua kecuali empat, ditangkap sebagai tawanan perang dan 106 meninggal dalam masa penangkapan.  218 prajurit yang berhasil bertahan hidup dievakuasi dan dipulangkan ke Australia saat perang berakhir.

03 HMAS Perth 1

Kini, bangkai kapal HMAS Perth (1) dan USS Houston berada di kedalaman laut 25 hingga 35 meter dan telah menjadi lokasi menyelam rekreasi yang popular.  Adanya lokasi tersebut sangat dihargai oleh penyelam namun kini kapal-kapal tersebut menghadapi resiko kehilangan beberapa bagian dan struktur dari kapal tersebut karena dicuri oleh pihak tidak bertanggung jawab yang nampaknya telah meningkat selama beberapa tahun terakhir.

04 HMAS Perth 1

Pada bulan Januari 2014, Australia secara resmi memohon bantuan Indonesia untuk mendapatkan perlindungan HMAS Perth (1). Proses kerjasama telah dimulai, dengan harapan lambat laun situs kedua kapal perang tersebut dapat dicanangkan sebagai Situs Cagar Budaya menurut hukum Indonesia agar piung-piung kapal perang tersebut, yang notabene merupakan tempat beristirahat terakhir bagi sekian ratus tentara, dapat dilestarikan selamanya.

05 HMAS Perth 1
Upacara peringatan semacam ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pentingnya untuk mengenang dan melindungi kerjasama antara Angkatan Laut Indonesia, Australia dan Amerika Serikat secara umum, serta mencegah pudarnya nilai sejarah akibat kegiatan ilegal.  Namun yang paling penting, upacara peringatan ini adalah upaya untuk menekankan pentingnya untuk terus menghormati perjuangan para prajurit kita semua, apalagi mantan awak HMAS Perth (1) dan USS Houston.