Patun Australia di Seskoal Sudah Tidak Asing LagiTweet

[caption id="attachment_8169" align="aligncenter" width="500" caption="Juara I Tennis Lapangan dalam rangka HUT SeskoAL ke-52 Tahun 2014"]
Patun Australia Seskoal 2015
[/caption]

JAKARTA – Sudah selama satu tahun Perwira Penuntun (Patun) mancanegara asal Australia bertugas di Seskoal, Letkol Laut (P) James Crouch. Sejak awal menjalankan program pertukaran Patun tersebut, Seskoal bersifat inkusif terhadap Jim, baik dalam masa pimpinan Laksdya TNI Dr Desi Albert Mamahit MSc maupun masa pimpinan Danseskoal saat ini, Laksma TNI Herry Setianegara S.Sos SH MM.

Dari hal-hal seperti merencanakan kegiatan akademis hingga partisipasi dalam kompetisi olahraga, tidak ada kegiatan Seskoal yang tidak melibatkan Patun Australia ini. 

Peran utama Jim di Seskoal adalah sebagai Patun Kelompok. Terdapat 10 kelompok pada Kursus Pendidikan Reguler ke-53 (Dikreg 53) dengan kurang lebih 17 Perwira Siswa (Pasis) dalam setiap kelompoknya. Pendidikan Seskoal termasuk melaksanakan beberapa Kerja Karya Acuan (KKA) yang ditulis oleh setiap pasis dan dilanjutkan dengan paparan oleh perorangan yang dilakukan dihadapan kelompoknya. Dari KKA tersebut, lalu ditulis Kertas Karya Kelompok (Taskapok) dan dipresentasikan kepada beberapa kelompok lain. Pada setiap proses KKA/Taskapok itu, Patun Kelompok diwajibkan memberikan saran dan kritik, baik tentang penulisannya maupun paparannya.

PatunAustraliaini juga menjadi salah satu Perwira Pembimbing (Pabing) untuk beberapa Pasis dalam mendukung penulisan tesis mereka. Dan karena Seskoal baru saja memperoleh pengakuan nasional sebagai instansi diklat setara perguruan tinggi dengan izin untuk memberikan lulusannya gelar akademis ‘Magister Terapan bidang Operasi Maritim’ maka peran Jim sebagai Pabing Tesis menjadi jauh lebih penting.

Sebagai bentuk dukungan atas nama Staf Pertahanan Australia di Jakarta, Patun Jim juga diberi tanggung jawab sebagai salah satu point of contact antara Pusat Pengkajian Maritim (Pusjianmar) TNI-AL dengan counterpartnya Sea Power Centre – Australia (SPC-A) dimana tugasnya termasuk mempersiapkan sebagian pendidikan Dikreg yang sudah lama diajar SPC-A dan University of Wollongong setiap tahun secara rutin yaitu Maritime and Strategic Studies Period (MSSP).

Tahun lalu, Patun Australia mendapatkan tugas untuk melaksanakan pengajaran Seapower yang meliputi teori-teori Seapower (atau Kekuatan Laut) dari pakar Seapower terkenal seperti Baron von Clauswitz, Alfred Thayer Mahan, Sir Julian Stafford Corbett, Ken Booth, Geoffery Till dan Prof Hasyim Djalal untuk memberikan pengertian tentang definisi dan konsep-konsep dasar dari Seapower termasuk karakteristik, sifat, keterbatasan dan kemungkinan; yang diambil dari Doktrin Maritim Australia.

Peran terakhir Letkol Jim adalah sebagai pemimpin informal serta mentor untuk Pasis mancanegara. Tahun ini terdapat sebelah Pasis Mancanegara yang mengikuti Dikreg 53 yakni Pasis dari Amerika Serikat, Australia, Bangladesh, Cina, Filipina (serorang perwira Marinir), India, Malaysia, Papua New Guinea (seorang perwira Angkatan Darat), Singapura, Sri Langka dan Thailand.  Maka tugas pembinaan ini tidak kalah penting juga.

Mempertimbangkan seluruh tugas diatas, dan pentingnya hubungan bilateral militer kita, maka Mabes AL di Australia tidak asal pilih anggotanya untuk ditugaskan sebagai Patun Pertukaran di Seskoal Indonesia. Letkol Jim telah melewati penyeleksian yang ketat didukung dengan pengalaman hankam yang memadai serta keterlibatan dalam kerjasama TNI-ADF sebelumnya. Sebelum melaksanakan tugasnya sebagai Patun di Seskoal, dia bekerja sebagai Penasihat Pertahanan untuk Komisi Tetap Gabungan dalam Urusan Luar Negeri, Pertahanan dan Perdagangan (Joint Standing Committee on Foreign Affairs, Defence and Trade), dimana perannya dapat disamakan dengan DPR Komisi I, di Parliament House Canberra. Jim juga telah menyelesaikan pendidikan Diklatmil di Indonesia; Seskoal Dikreg ke-43 TP 2005 dan Sesko TNI Dikreg ke-36 TP 2009.