HMAS PERTH & USS Houston, Tetap Ada di Memori Kita Sebagai Generasi PengurusTweet

 
01 HMAS PERTH 2015

Australia, Indonesia dan Amerika Serikat bergabung bersama di Selat Sunda untuk menandai Peringatan ke-73 untuk salah satu pertempuran laut yang paling penting dalam sejarah Perang Dunia II.

Tepatnya pada 1 Maret 1942, kapal perang HMAS Perth dan USS Houston berhadapan dengan Kapal Perang Jepang.  Dengan jumlah kapal yang jauh lebih sedikit, mereka terlibat dalam baku tembak dan berjuang dengan penuh keberanian hingga akhirnya tenggelam setelah tak lagi memiliki amunisi. 375 prajurit Australia gugur dalam pertempuran tersebut dan 307 lainnya menjadi tawanan perang Jepang; Japanese Prisoner of War Camp, dimana banyak dari mereka meninggal dunia.  USS Houston pun kehilangan 696 pelaut dan marinir mereka serta 368 lainnya tertangkap menjadi tawanan yang mengalami nasib yang sama dengan prajurit Australia ditangan Kekaisaran Jepang. 

Untuk upacara peringatan beberapa waktu lalu, KRI Baladau (643) membawa delegasi resmi ke lokasi sejarah tersebut.  Delegasi yang dimaksud yakni Danguspurlabar Laksma TNI TSNB Hutabarat, Danguskamlabar Laksma TNI Abdul Rasyid Kacong, Duta Besar Australia untuk Indonesia Bapak Paul Grigson, dan Duta Besar Amerika Serikat Bapak Robert Blake. “Ini adalah kunjungan pertama saya ke Kapal Angkatan Laut Indonesia sejak menjabat sebagai Duta Besar Australia’, ujar Grigson kepada IKAHAN. “Saya sangat terkesan dengan profesionalisme, ramah tamah dan antusiasme Komandan dan para awak KRI Baladau”, tambahnya.  
02 HMAS PERTH 2015
KRI Baladau bergabung dengan KRI Silas Papare (386) dan KRI John Lie (358) serta Kapal Patroli Angkatan Laut Australia Kelas Armidale HMAS Larrakia dan Kapal Perang Amerika USS Sampson untuk melaksanakan Upacara Peringatan yang diakhiri dengan peletakan karangan bunga diatas air, tepatnya lokasi tenggelamnya kapal HMAS Perth dan USS Houston.  
03 HMAS PERTH 2015
Laksma Rasyid dan Laksma Hutabarat merupakan tamu kehormatan  pada Upacara Peringatan yang dilaksanakan di atas Kapal USS Sampson.  Didampingi oleh Atase Pertahanan Australia Brigjen John Gould dan Atase Angkatan Laut Australia Kolonel Nick Hart, beserta tim Athan dari Amerika serikat dan Inggeris, kedua tamu kehormatan tersebut kembali ke Jakarta dari lokasi upacara yang diselenggarakan di tengah Selat Sunda menggunakan Kapal Patroli Angkatan Laut Australia Kelas Armidale HMAS Larrakia.

Australia terus berusaha untuk bekerja sama dengan pihak berwenang Indonesia guna turut melindungi lokasi bersejarah tersebut sebagai tanda penghormatan bagi pahlawan segala bangsa yang gugur dalam Pertempuran Selat Sunda - Perang Dunia II.  Dengan sekian ratus jiwa tentara Australia yang masih ada di puing-puing kapal perang tersebut, lokasi HMAS Perth itu dianggap sebagai tempat makam pahlawan di bawa laut bagi pihak Australia.  Sama halnya bagi pihak Amerika serikat terhadap situs USS Houston.  Oleh karenanya, semoga kedua situs maratim yang bersejarah ini dapat dijaga dengan baik-baik, sebagai penghormatan terhadap tentara yang pernah gugur dalam perang, maupun sebagai ekspresi persahabatan bidang militer Indonesia-Australia, dan Indonesia Amerika Serikat.