Indonesia saat ini memiliki 2.500 anggota untuk misi pemeliharaan perdamaian PBB di seluruh dunia dan berupaya untuk meningkatkan sekitar 4.000 anggota dalam beberapa tahun ke depan. Untuk mencapai target ini, pada Desember 2011 Indonesia membentuk Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI di Sentul, terletak 70 km dari Jakarta. Fasilitas pelatihan yang canggih diharapkan dapat mempersiapkan anggota misi pemeliharaan perdamaian saat ini dan masa depan.
“Anggota TNI dan anggota militer Australia saling berbagi metode pelatihan dan pengalaman operasional masing-masing” tambah Letkol Nash. “Kami sangat beruntung untuk dapat melaksanakan latihan bersama menggunakan fasilitas pelatihan yang dibangun secara khusus untuk pelatihan operasi misi pemeliharaan perdamaian dan mendapatkan pengalaman lapangan yang luas dari teman-teman TNI – anggota PMPP”.
Sejumlah teori dan tugas lapangan diberikan selama latma memberikan peserta dengan pertanyaan kontemporer dari pengamat militer atau staf junior dalam operasi misi perdamaian yang kompleks. Peserta berlatih menerapkan tanggung jawab hukum dan moral mereka untuk kesiapan penugasan dalam misi PBB di masa depan. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok gabungan anggota TNI dan anggota militer Australia yang dibimbing oleh instruktur berpengalaman dari TNI dan anggota militer Australia.
Ada bonus juga tahun ini, dengan tim Australia sempat melakukan Upacara Anzac Day di tugu penjaga pendamaian PMPP, dihadiri oleg Brigjen Putranto sendiri pada hari sabtu 25 April (yakni ‘Anzac Day’). Esok harinya, rombongan Australia melakukan widyawisata dengan tur ke Museum Militer TNI dan Taman Mini Indonesia Indah. Pengalaman ini memberikan para peserta pemahaman yang lebih besar dan apresiasi untuk sejarah Indonesia yang kaya dan perjalanannya dari peradaban awal dan kolonisasi kemerdekaan serta reformasi demokrasi pasca 1998.
Latma GARUDA KOOKABURRA berikutnya direncanakan akan berlangsung pada awal 2017. Sedang dibahas bersama juga potensinya untuk tambah satu kegiatan kerma PMPP dengan POTC—barangkali lokakarya tren-tren teraktual dalam PKO—di Australia sebagai kegiatan reciprocal / penyeimbang terhadap latma GK di Indonesia. Ide tersebut akan diajukan kepada forum manajemen AUSINDO HLC kelak tahun ini.