Latma PKO ‘GARUDA KOOKABURRA’ Sangat Saling BermanfaatTweet

01 Garuda Kookaburra 2015

BOGOR - Sebelas anggota Angkatan Laut, Angkatan Darat dan Angkatan Udara Australia bekerja sama dengan 29 anggota TNI untuk lebih memahami misi Pemeliharaan Perdamaian, yang dilaksanakan selama Latma GARUDA KOOKABURRA 2015 (GK15) di Sentul, Indonesia.  Sangat relevan juga latma ini, mengingat kegiatan pemeliharaan perdamaian PBB di seluruh dunia kian meningkat dengan terlibatnya 110 negara yang mengkontribusikan sekitar 117.000 anggota militer untuk 17 misi pemeliharaan perdamaian PBB. 

Kegiatan bilatrela ini langsung dibina oleh Komandan PMPP Brigjen TNI AM Putranto, dengan atensi tinggi dan semangat sharing dan keterbukaan yang luar biasa.  Komandan dari Pusat Pelatihan Operasi Perdamaian (ADF POTC), Letkol Matt Nash mengatakan tujuan dari latihan yang telah dilakukan kedua kali di Indonesia ini adalah untuk membangun pemahaman peserta tentang kompleksitas keadaan misi pemeliharaan perdamaian dan meningkatkan hubungan kerjasama dan interoperabilitas dengan TNI. 

02 Garuda Kookaburra 2015

“Latma GARUDA KOOKABURRA memberikan pelatihan kepada anggota militer ADF dan TNI untuk memiliki kesempatan penugasan PBB di masa depan dengan cara meningkatkan pemahaman mereka tentang perencanaan strategis dan operasional untuk berpartisipasi dalam operasional perdamaian tingkat sulit dan multi-dimensi”, ucap Letkol Nash. 

Rangkain pelatihan terdiri dari teori, sindikat dan kegiatan lapangan untuk menciptakan dan membangun hubungan abadi berpusat pada tema pemeliharaan perdamaian bersama.

03 Garuda Kookaburra 2015

Indonesia saat ini memiliki 2.500 anggota untuk misi pemeliharaan perdamaian PBB di seluruh dunia dan berupaya untuk meningkatkan sekitar 4.000 anggota dalam beberapa tahun ke depan. Untuk mencapai target ini, pada Desember 2011 Indonesia membentuk Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI di Sentul, terletak 70 km dari Jakarta.  Fasilitas pelatihan yang canggih diharapkan dapat mempersiapkan anggota misi pemeliharaan perdamaian saat ini dan masa depan. 

“Anggota TNI dan anggota militer Australia saling berbagi metode pelatihan dan pengalaman operasional masing-masing” tambah Letkol Nash.  “Kami sangat beruntung untuk dapat melaksanakan latihan bersama menggunakan fasilitas pelatihan yang dibangun secara khusus untuk pelatihan operasi misi pemeliharaan perdamaian dan mendapatkan pengalaman lapangan yang luas dari teman-teman TNI – anggota PMPP”.

Sejumlah teori dan tugas lapangan diberikan selama latma memberikan peserta dengan pertanyaan kontemporer dari pengamat militer atau staf junior dalam operasi misi perdamaian yang kompleks. Peserta berlatih menerapkan tanggung jawab hukum dan moral mereka untuk kesiapan penugasan dalam misi PBB di masa depan.  Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok gabungan anggota TNI dan anggota militer Australia yang dibimbing oleh instruktur berpengalaman dari TNI dan anggota militer Australia.

Ada bonus juga tahun ini, dengan tim Australia sempat melakukan Upacara Anzac Day di tugu penjaga pendamaian PMPP, dihadiri oleg Brigjen Putranto sendiri pada hari sabtu 25 April (yakni ‘Anzac Day’).  Esok harinya, rombongan Australia melakukan widyawisata dengan tur ke Museum Militer TNI dan Taman Mini Indonesia Indah. Pengalaman ini memberikan para peserta pemahaman yang lebih besar dan apresiasi untuk sejarah Indonesia yang kaya dan perjalanannya dari peradaban awal dan kolonisasi kemerdekaan serta reformasi demokrasi pasca 1998.

Latma GARUDA KOOKABURRA berikutnya direncanakan akan berlangsung pada awal 2017.   Sedang dibahas bersama juga potensinya untuk tambah satu kegiatan kerma PMPP dengan POTC—barangkali lokakarya tren-tren teraktual dalam PKO—di Australia sebagai kegiatan reciprocal / penyeimbang terhadap latma GK di Indonesia.  Ide tersebut akan diajukan kepada forum manajemen AUSINDO HLC kelak tahun ini.