| INDONESIA – Panglima Forces Command Australia, Mayjen Peter ‘Gus’ Gilmore berkunjung ke Indonesia pada tanggal 26 – 29 Oktober 2015, dalam rangka melaksanakan pertemuan kehormatan dengan komandan senior TNI-AD yang bertanggung jawab atas kerjasama militer dengan Forces Command.
Selain pertemuan kehormatan di Jakarta, Bandung dan Yogyakarta, beliau juga berkesempatan makan bersama dengan para perwira kawannya (counterpart) serta di sela-sela kesibukan berkunjung ke tempat pariwisata yang terkenal. |
| Program Mayjen Gilmore dimulai tanggal 27 Oktober dengan kunjungan ke Mabes TNI-AD di mana beliau disambut dengan hangat oleh KASAD, Jenderal TNI Mulyono. Mayjen Gilmore menyampaikan maksud kedatangannya dalam rangka meningkatkan hubungan kerjasama militer khususnya Angkatan Darat kedua negara. Pada kesempatan itu, Jenderal Mulyono dan Mayjen Gilmore membahas pentingnya dan saling manfaat yang telah lama diperoleh dari hubungan militer diantara TNI-AD dan AD Australia. Kegiatan dan kerjasama militer yang telah dijadwalkan untuk tahun depan juga dibicarakan. Pada akhir pertemuan dan dalam suasana yang sangat ramah, Jenderal Mulyono diundang ke Australia oleh Mayjen Gilmore atas nama Kasad Australia pada awal tahun 2016. | |
| Program dilanjutkan ke Mako Kostrad di mana Pak Gus disambut oleh Pangkostrad, Letjen TNI Edy Rahmayadi. Setelah mengucapkan terima kasih atas kesempatan untuk bertemu kali pertamanya, Letjen Rahmayadi dan Mayjen Gilmore membahas kerjasama militer yang telah dilaksanakan oleh personil Kostrad dan Forces Command pada tahun 2015. Latma KARTIKABURRA (penukaran pemimpin muda) dan Latma RHINO AUSINDO (tim pelatih infanteri mekanis) yang akan dilaksanakan pada tahun 2016 juga sempat dibahas secara mendalam. Selama acara makan siang bersama, Mayjen Gilmore menjawab pertanyaan tentang peran dan tanggung jawab pasukan Marinir AS yang dituanrumahi di Darwin selama enam bulan setiap tahun, kemudian mengundang Letjen Rahmayadi ke Australia pada Mei 2016 dalam rangka menyaksikan tim penembak TNI-AD di perlombaan tembak AASAM (Australian Army Skill-At-Arms Meeting). | |
| Keesokkan paginya, Mayjen Gilmore mengunjungi Seskoad di Bandung dalam rangka bertemu dengan Wadan Seskoad, Brigjen TNI Sonhadji serta memberikan paparan kepada para pasis mengenai kerjasama TNI-AD – AD Australia dan siklus pembangkitan kekuatan pasukan yang baku di Forces Command Australia. Paparan tersebut diterima dengan semangat tinggi oleh para pasis yang juga sempat melontarkan beberapa pertanyaan terkait, termasuk bagaimana kemampuan AD Australia dikembangkan untuk menghadapi ancaman di masa depan, dan bagaimana AD Australia bekerjasama dengan instansi-instansi sipil dalam rangka menangani bencana alam. Menurut Mayjen Gilmore, pertanyaan seperti ini sangat mengesankan dan membuktikan bahwa para pasis berpikir secara dalam tentang hal-hal strategis dan kontemporer. | |
| Delegasi Australia kemudian berlanjut ke Mabes Kodiklatad di mana Mayjen Gilmore disambut dengan hangat oleh kawan lamanya, Dankodiklatad, Letjen TNI Agus Sutomo. Sebagai mantan Danjen Kopassus dan mantan Komandan Pasukan Khusus Australia (SOCAUST), kedua perwita tinggi tersebut telah bertemu beberapa kali sebelumnya. Selama kunjungan kehormatan itu, mereka sempat membahas banyak hal, termasuk ancaman radikalisme yang sedang dihadapi Australia dan Indonesia. Letjen Sutomo menyoroti khusus pentingnya Junior Officer Combat Instructor Training (JOCIT) yang telah dilaksanakan selama kurang-lebih 30 tahun. Setelah hampir dua jam berbicara, semua peserta bergabung secara santai untuk makan siang bersama. Pada akhir acara, cenderamata ditukarkan dan delegasi Australia berpindah ke Yogyakarta. | |
| Pada awal pagi, Mayjen Gilmore berkunjung ke Candi Borobudur di Magelang untuk pertama kalinya dan menyaksikan matahari terbit. Beliau senang dapat menonton peristiwa alam itu sambil belajar sedikit tentang sejarah agama Budha di Indonesia. Setelah makan pagi, delegasi Australia berkunjung ke Akmil untuk bertemu dengan Wagub Akmil, Briggen Dudung Abdurachman. Mayjen Gilmore dan Briggen Abdurachman membahas banyak hal berkaitan dengan pendidikan taruna serta pentingnya Program Pertukaran Akmil (Foreign Academy Exchange Program) yang dilaksanakan setiap tahun. Kedua perwira tinggi kita bersetuju untuk tetap berkomitmen melaksanakan program tersebut di masa depan.
|
| Sebagai kesimpulan, Mayjen Gilmore dan delegasinya disambut dengan hangat dan secara hati terbuka pada tiap-tiap pertemuan bilateral dengan para pemimpin TNI AD. Beliau sangat menikmati semua interaksi – sifatnya selalu terus-terang serta sempat memajukan saling pengertian kedua AD kita di beberapa mako maupun instansi Sesko. Mudah-mudahan undangan berkunjung ke Australia yang ditawarkan beliau kepada Kasad dan Pangkostrad dapat dipenuhi pada tahun depan. |
