Latma DAWN, PEGASUS & GRIFFIN KOMODO 16 – Hubungan Bilateral SOCOMD/KOPASSUS Terus Berkembang Menuju Masa Depan yang KuatTweet

01 Serial Latma Komodo 2016
BATUJAJAR - Latma Dawn Komodo 16 dan Pegasus Komodo 16 dilaksanakan di Pusdikpassus, Batujajar dengan semangat tinggi dan persahabatan yang erat. Latma Dawn Komodo 16 (DK16) dilaksanakan pada tanggal 18 – 29 Juli dan diikuti oleh kurang-lebih 60 anggota Kopassus Sat-81 (Gultor) dan Special Air Service Regiment (SASR). Sementara, Latma Pegasus Komodo 16 (PK16) dilaksanakan pada tanggal 18 – 22 Juli dan diikuti oleh 10 anggota Kopassus dan Australian Army Parachute Training School (PTS). 
DK16. DK16 dilaksanakan dengan lancar dan terdiri dari serangkaian kegiatan yang difokuskan pada peningkatan  kemahiran dan kemampuan pasukan khusus baik secara perorangan (individual) maupun tim kecil (small team). Selain pelatihan pertempuran jarak dekat (close quarter battle) dan tembak-menembak jarak dekat sampai jarak jauh, anggota pasukan khusus ini juga mengikuti pelatihan 'survival' serta pelemparan pisau dan kampak, suatu cara melumpuhkan musuh secara diam diam.
02 Serial Latma Komodo 2016
Latihan DK16 memuncak pada tanggal 27 Juli pada saat peserta melaksanakan misi ‘full mission profile’(FMP) yang sesuai dengan peran dan tanggung jawab Kopassus. Dalam skenario pelatihan, beberapa tim kecil menyusup ke daerah hutan di Batujajur untuk mencari dan menyelamatkan sandera yang diculik oleh jaringan pemberontak. Pasukan menempuh hutan bahkan mendaki tebing curam untuk mengintai tiga tempat singgah terpisah yang dikuasai para pemberontak. Setelah laporan intelijen diterima dan serbuan direncanakan oleh komandan pasukan, semua tim kecil bertindak secara rahasia untuk melumpuhkan ancaman yang ada sehingga para sandera diselamatkan dengan aman.      
PK16. PK16 dilaksanakan di Sekolah Para di Pusdikpassus dan merupakan latihan lanjutan dari Latma Pegasus Kookaburra 16 yang diselenggarakan di Australia pada bulan Februari 2016. Latihan dimulai dengan peninjauan fasilitas antara lain Sekolah Komando, Sekolah Para, lapangan tembak serta lapangan Suparlan yaitu tempat yang menjadi drop zone untuk PK16.
04 Serial Latma Komodo 2016
Pada hari kedua, anggota PTS meninjau fasilitas untuk latihan terjun payung dasar dan terjun payung bebas. Setelah disambut oleh Komandan Sekolah Para, Letkol Edwin dan makan siang bersama, semua peserta PK16 diberikan waktu satu jam latihan terjun bebas di Vertical Wind Tunnel (VWT). Latihan tersebut sangat bermanfaat untuk mengembangkan hubungan profesional dan keterampilan terjun antara kedua kontingen.
05 Serial Latma Komodo 2016
Keesokkan harinya kedua kontingen melaksanakan latihan darat (ground training) sebagai persiapan untuk terjun payung. Pada saat itu, para penerjun dari PTS dapat belajar tentang tindakan pembukaan parasut dan aksi darurat yang dilakukan oleh penerjun dari Kopassus. Kemudian staf dari PTS memberikan paparan tentang High Altitude Parachute Operations (HAPO), termasuk informasi tentang spotting (cara memperkirakan posisi pelepasan penerjun dari pesawat), navigasi, komunikasi dan konsep - konsep menggunakan HAPO untuk operasi militer.
06 Serial Latma Komodo 2016
07 Serial Latma Komodo 2016
CIJANTUNG - Latma Griffin Komodo 16 (GK16) dilaksanakan di lapangan Sat-81 Kopassus, Cijantung pada tanggal 18 – 29 Juli dan difokuskan terhadap kemahiran Explosive Ordinance Disposal (EOD) dan Explosive Detection Dog (EDD). Kurang-lebih 15 anggota dari Australian Special Operations Engineer Regiment (SOER) dan Sat 81 – Kopassus mengikuti latihan tersebut. Pelatihan EOD megutamakan pengamanan bahan peladak pasca peristiwa terror serta bagaimana mengalahkan bahan peladak yang dapat menghambat serbuan pasukan kawan. Selama minggu pertama, peserta dari SOER dan Kopassus saling bertukar pengalaman dan keterampilan memasang perlengkapan dan peralatan termasuk penghancur bahan peladak (disruptors), pakaian pelindung bahan peladak (bomb suit) serta cara-cara untuk mengamankan bahan peladak dari jarak jauh.       Sebagai tuan rumah PK16, anggota Sat 81 menyediakan serangkaian kegiatan FMP di beberapa tempat di seluruh daerah Jakarta, sehingga dapat diuji beraneka macam kemampuan tim campuran SOER dan Sat 81. Pada umumnya, FMP tersebut terfokus kepada menyatukan anggota SOER dan Sat 81 ke dalam satu tim untuk mengalahkan perangkap tersembunyi (booby trap) dan bahan peladak tersembunyi di badan (personnel borne devices). 
Pelatihan EDD difokuskan terhadap peningkatan kemampuan anjing untuk melacak dan mendeteksi bahan peladak yang ada dalam koper dan mebel, apalagi dikuburkan.Pelaksanaan Latma Dawn, Pegasus & Griffin Komodo 16 terus menunjukkan betapa kukuhnya hubungan pasukan khusus Australia dan Indonesia. Selain penukaran pengalaman dan keterampilan, latihan ini memberikan kesempatan untuk semua peserta untuk saling mempelajari budaya, cara hidup dan tantangan satu sama lain. Berdasarkan saling kepercayaan, pengertian dan persahabatan hubungan pasukan khusus kita akan terus berkembang menuju ke masa depan. Komando!