Lulusan Seskoal, Pasis Australia Fasih Berbahasa Indonesia Tweet

 
JAKARTA - Pada tanggal 4 November 2016, Dikreg 54 terdiri dari 150 Pasis, tujuh di antaranya Pasis Manca Negara yang diantaranya adalah: Australia, Amerika Serikat, India, Pakistan, Jepang, Malaysia dan Singapura telah menyelesaikan pendidikan Seskoal. Mayor Laut Andrew Littlejohn yang berasal dari Melbourne, Victoria mengatakan dia sangat bersyukur untuk berkesempatan belajar di Seskoal tahun ini. Disaat Andrew ikut Pendidikan Reguler 54 (Dikreg 54), dia terus menerus menghadapi banyak situasi yang luar biasa yang jauh berbeda dari yang dia alami di Australia.
Terpilihnya Mayor Littlejohn sebagai calon siswa Dikrg 54 merupakan kali pertama dia untuk tinggal di Indonesia. Meskipun demikian, dia sangat bersemangat untuk mendapatkan kesempatan belajar Seskoal, dan disaat yang bersamaan dia juga bersemangat untuk mempelajari tentang sejarah dan budaya Indonesia.  Andrew tidak dapat berbicara bahasa lain selain bahasa Inggris, sehingga kesempatan ini sangat baik untuk belajar bahasa Indonesia guna karir kedepannya. 
Dia tiba di Jakarta pada bulan Oktober 2015 setelah mengikuti pendidikan Bahasa Indonesia di Sekolah Pertahanan Australia (ADF School of Languages) ​​di Laverton. ADF merupakan tempat yang banyak dikenal oleh mayoritas anggota IKAHAN dari Indonesia.  Saat berada di Jakarta, dia harus mengatasi banyak tantangan budaya mengingat ini adalah pertama kalinya dia tinggal di Jakarta. Dia mengikuti persiapan kursus bahasa selama tiga bulan di Pusdiklat Bahasa yang berlokasi di Pondok Labu. Andrew mengatakan bahwa mengikuti pendidikan di Pusdiklat Bahasa sangat bermanfaat bagi dia untuk meningkatkan kemampuan berinteraksi langsung dengan orang Indonesia. Selain itu, dia juga melatih kemampuan Bahasa Indonesia dengan sopir, assisten rumah tangga dan staf lokal di gedung apartemennya setiap hari, membahas hal-hal ringan dari kehidupan sehari-hari.  Dan terbukti bahwa latihan itu benar-benar bisa meningkatkan keterampilan bahasanya. Andrew, bersama dengan semua perwira siswa manca negara, mengatakan bahwa meskipun dia mengikuti kursus bahasa intensif dan pelatihan budaya, salah satu unsur yang paling sulit adalah untuk mampu mengutarakan maksudnya secara akademik dalam Bahasa Indonesia yang baku. Walaupun dia memiliki banyak kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya pada topik tertentu tapi sulit baginya untuk melakukannya karena dia tidak yakin akan kemampuan bahasanya. Andrew mengatakan bahwa hal yang paling berharga tentang belajar di Seskoal adalah kesempatan untuk lebih memahami bagaimana operasi dan tantangan yang dihadapi oleh Angkatan Laut Indonesia.  Dia juga sangat menghargai kesempatan untuk mengenal rekan-rekan perwira siswa Indonesia dan menjalin tali pertemanan baru.Andrew kembali ke Australia setelah dia dan keluarganya berlibur di Malaysia dan Indonesia. Dia berharap dapat kembali ke Indonesia di masa depan sebagai Atase Laut ataupun sebagai Patun di Seskoal.