Upacara Pembukaan di Seskoal Dikreg 55Tweet

JAKARTA - Pada tanggal 13 Januari 2017, Dikreg 55 telah memulai program pendidikannya yang terdiri dari 130 Pasis, 8 di antaranya Pasis mancanegara antara lain: Amerika Serikat, India, Pakistan, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Singapura dan Mayor Laut (P) Ben Stock dari Australia.
Baru-baru ini, Seskoal mengalami banyak perubahan terutama pada segi pengembangan gedung. Mungkin sebagian besar alumni lulusan Seskoal akan hampir tidak akan mengenali Seskoal sekarang. Gedung Yos Sudarso dan Samadikun telah benar-benar direnovasi dan saat ini gedung Pusat Olah Yuda (Pusoyu) sedang dalam pengembangan sarana yang akan dilengkapi dengan War Gaming.
Program pertukaran Sekolah Staf dan Komando antara Indonesia dan Australia sudah berlangsung selama beberapa dekade. Program ini memfasilitasi forum untuk saling dapat berbagi informasi dan ide di antara perwira kedua Angkatan Laut kita.  Program ini diakui telah mendukung tujuan bersama yaitu membangun hubungan antar personil. 
Seleksi untuk Pendidikan Reguler (dikreg) setiap tahunnya sangat bersaing. Agar terpilih di sekolah ini, seluruh calon siswa berpangkat mayor, harus melewati beberapa tahap tes diantaranya: psikologi, akademik dan fisik. Sebanyak 400 calon siswa bersaing dalam tahap seleksi setiap tahunnya, dimana hanya diterima sekitar 130 – 160 anggota TNI-AL dengan 10 siswa mancanegara.   
Usai upacara pembukaan pendidikan tahun ini, seluruh siswa langsung memulai program pendidikan dengan jadwal yang cukup padat. Program pendidikan selama setahun dibagi menjadi 3 tahap yaitu: Kejuangan, Strategi, Manajemen, Logistik, Operasi Komunikasi Masa and Pembangunan Karakter demikian juga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Program pendidikan dimulai sejak awal Januari hingga awal November.    
Salah satu persyaratan yang paling menantang dari sekolah ini adalah pembuatan Taskap (kertas karya perorangan) dan Tesis. Tahun ini, Dikreg 55 diwajibkan membuat Taskap yang berisi paling sedikit 100 halaman. Siswa diberikan beberapa macam judul dari berbagai pilihan. Penulisan Taskap harus mengikuti aturan yang sudah ditentukan termasuk persetujuan dari dosen pembimbing sebelum mereka melanjutkan tulisannya. Para siswa sengaja dirancang sibuk selama satu tahun pendidikan sesuai dengan apa yang dipersyaratkan yaitu untuk menyelesaikan esai dan rangkuman disaat mereka harus menyelesaikan Taskap. Jika berhasil menyelesaikan pendidikan ini, para siswa akan mendapat gelar Magister bidang studi pertahanan maritim.  
Pasis asal Australia, Mayor Stock mengucapkan “Saya sudah tertarik dengan Indonesia selama bertahun-tahun, sejak pertama kali bergabung dengan Angkatan Laut dan pergi ke Jakarta pada tahun 1983, dan itu adalah penugasan pertama saya ke luar negeri. Indonesia adalah tetangga terdekat Australia, dan dengan jarak yang begitu dekat, kami berbagi banyak masalah-masalah regional yang sama. Indonesia adalah negara yang sangat besar dan beragam, dan memiliki budaya yang sangat kaya dan bervariasi, dengan pengaruh dari berbagai negara. Ketika saya mendengar ada kesempatan untuk sekolah di Seskoal saya langsung mendaftarkan diri. Istri saya Tania pun dengan semangat menemani saya selama penempatan saya di Indonesia. Setibanya di Jakarta dia merasakan perubahan yang cukup besar dari kehidupan di Perth. Jakarta adalah kota yang tidak pernah tidur, dan memiliki populasi jutaan orang”. Mayor Stock sangat bersemangat ikut pelajaran di Seskoal. Selain pendidikannya dia juga sangat tertarik untuk melakukan kerjasama dengan perwira TNI-AL. Dia memiliki rasa keinginan tahu untuk memahami perbedaan dan persamaan antara dua Angkatan Laut. IKAHAN mengucapkan selamat berjuang di Seskoal, semoga pendidikan Anda dapat berkontribusi untuk hubungan yang lebih akrab antara Indonesia-Australia, khususnya untuk kedua Angkatan Laut kita.       
Opening Ceremony at Seskoal for Dikreg 55

On 13 January 2017, Dikreg 55 commenced with 130 students, 8 of them being from overseas countries: Amerika Serikat, India, Pakistan, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Singapura and Lieutenant Commander Ben Stock from Australia.

Recently there have been many changes at Seskoal. Most of the previous graduates of the college would barely recognise the Seskoal now. The Yos Sudarso and Samadikun buildings have been totally renovated and there is currently major building works taking place whereby a new War Gaming centre will be built.

The Staff College exchange program between Indonesia and Australia has been in place now for several decades. The exchange allows a free flow of information and ideas between officers of both navies. The program further builds upon the already recognised mutual goal of building person to person links.

Selection for the "Pendidikan Reguler" each year is very competitive. Normally between 130 and 160 members of the TNI-AL of the rank of Major, are selected to attend the course. These local students are joined by up to 10 students from overseas. Prior to being selected, all students must undergo a series of tests including; psychological, academic and fitness. The chosen candidates initially compete with around 400 other candidates.

Immediately following the opening ceremony, students are thrown straight into a hectic training program. The years training is broken up into 3 stages consisting of study in the following areas: Patriotism, Strategy, Management, Logistics, Operations Mass Communications and Nation Building aswell as Science and Technology. The course commences in early January and finishes in early November.

One of the most challenging requirements of the college is the submission of a Taskup or thesis. This year, Dikreg 55 will be required to write a Taskup consisting of at least 100 pages. Students are given a range of different subjects from which they can choose. The writing of a Taskup must follow strict guidelines including getting approval from their Taskup advisor before they can continue writing. Students are deliberately placed under pressure throughout the training year as they are required to submit essays and reviews whilst completing their Taskup. On successful completion of the course students are awarded a Masters Degree in Applied Maritime Defence Studies.

Lieutenant Commander Stock said; “I have been interested in Indonesia for many years, ever since first joining the Navy and travelling to Jakarta in 1983, my first ever overseas port. Indonesia is Australia’s closest neighbour, and being located so close, we share many of the same regional concerns. Indonesia is a very large and diverse country, and has a very deep and varied culture, with influence from many countries though history. When the opportunity to apply for selection to Seskoal came up, I immediately applied. My wife Tania has accompanied me on this posting, and arriving in Jakarta was a big change from living in Perth. Jakarta is the city that never sleeps, literally millions of people”.

LCDR Stock is very keen to study at Seskoal. Apart from the education he also is very interested in working together with Indonesian Naval Officers. He is very interested in understanding the differences and similarities between the two Navies.