Dikreg 55 Seskoal LulusTweet

 
JAKARTA – (8 Nov) Dikreg 55 terdiri dari 130 Pasis, 8 di antaranya Pasis negara sahabat yang diantaranya adalah: Australia, Amerika Serikat, India, Pakistan, Malaysia, Singapura, Korea Selatan dan Thailand telah menyelesaikan pendidikan Seskoal. 
Mayor Laut Ben Stock merasa sangat beruntung bisa terpilih mewakili menjadi salah satu siswa Negara Sahabat (NESA) di Seskoal. Ben memulai karir yang panjang dengan prestasi yang baik pada umur 15 tahun sebagai “Junior Recruit” (JR) di HMAS Leeuwin. Saat ini tidak banyak Perwira yang mengabdi di Royal Australian Navy (RAN) dari program JR.  
Ben bergabung dengan RAN dan menjabat sebagai Tamtama selama bertahun-tahun sebelum menjadi Perwira dengan Korps Administrasi Medis. Meskipun Ben tidak banyak berhubungan dengan Indonesia selama bertahun-tahun, dia masih mengingat salah satu kunjungan pelabuhan luar negeri pertamanya di Surabaya. Dan putrinya, yang juga bertugas di RAN, adalah seorang ahli bahasa Indonesia. Oleh karena itu Ben memiliki ketertarikkan khusus terhadap Indonesia. Karena itu Ben memutuskan untuk mendaftar sebagai calon siswa di kursus Staf dan Komando Angkatan Laut pada tahun 2017 di Seskoal. Ben berhasil diterima pada tahun 2016 untuk mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Bahasa ADF.  Namun, sebelum lulus kursus Bahasa Indonesia di Sekolah Bahasa ADF, Ben diwajibkan untuk mengikuti Kursus Persiapan (Suspan) di sekolah bahasa Kementerian Pertahanan Indonesia, Pusdiklat di Pondok Labu, Jakarta. Ben mempelajari Bahasa Indonesia dengan tekun karena sebelumnya dia tidak pernah mepelajari bahasa asing, oleh karena itu tidak mudah baginya. Namun demikian, sepanjang tahun Ben bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan bahasanya dan pada saat kelulusan, bahasanya sudah mencapai tingkat yang baik untuk menyelesaikan Task Up dan dia merasa sangat nyaman berkomunikasi dengan teman-teman sekelasnya. Beban pendidikan di Seskoal dengan semua "lembah merah" dan "Task Up", sangat menantang, namun Ben masih memiliki waktu yang seimbang untuk memperdalam pemahaman mengenai Indonesia. Ben mengatakan bahwa 'Program pertukaran siswa di kursus Staf dan Komando antara Australia dan Indonesia merupakan program yang sangat penting antara kedua negara kita". Selanjutnya, "hubungan antara personel militer Indonesia dan Australia yang difasilitasi oleh pertukaran siswa yang mengikuti kursus Staf dan Komando, serta kursus lainnya dan alumni Indonesia-Australia, Ikahan, akan sangat penting bagi kerja sama pertahanan kita di tahun-tahun mendatang dimana kita akan menghadapi banyak tantangan yang sudah ada dan tantangan pada masa depan ". Ben kembali ke Australia untuk bertugas sebagai Executive Officer di RAN Recruit School di HMAS CERBERUS.  Dia berharap akan ada kesempatan lagi di masa depan untuk kembali ke Indonesia dan bertemu dengan para sahabatnya.