IADSD 2017 : Membahas Tantangan Strategis Pertahanan BilateralTweet

CANBERRA - Indonesia-Australia Defence Strategic Dialogue (IADSD) ke-15 diselenggarakan di Canberra pada 28 hingga 29 November 2017. Tahun ini rapat IADSD diketuai oleh Mayjen TNI Yoedhi Swastanto Direktur Jenderal Strategi Pertahanan, Kementerian Pertahanan RI bersama Scott Dewar, First Assistant Secretary International Policy, Australian Departement of Defence
Dalam kesempatan tersebut Mayjen Swastanto didampingi oleh Brigjen TNI Rizerius Eko, Direktur Kerjasama Internasional Kemhan, Brigjen TNI Kup Yanto Setiono, Direktur Kebijakan Strategis Kemhan dan Laksma TNI M Faisal, Direktur Bela Negara bersama staf inti lainnya. Sementara itu Bapakn Dewar didampingi oleh Zoe Cameron, Assistant Secretary South and South East Asia, Matt Ramage, Assistant Secretary Defence Industry dan Peter Sawczak, Assistant Secretary Strategic Policy.
Diskusi IADSD berlangsung secara terbuka dan sangat produktif membahas tantangan strategis dan pertahanan yang dihadapi Australia dan Indonesia di wilayah Indo-Pasifik. Mayjen Swastanto dan Bapak Dewar dan tim mereka membahas kebijakan Indonesia dan Australia dalam menanggapi tantangan di bidang keamanan maritim, kontra-terorisme, ketidakstabilan regional dan keamanan dunia maya. Menjadi fokus selama dua hari itu adalah pentingnya negara-negara regional bekerjasama untuk memecahkan tantangan tersebut, yang tidak dapat ditangani sendiri oleh suatu negara. 
Bagian penting dari IADSD adalah tiga kelompok kerja yang setiap tahun membahas program kerja sama di bidang masing-masing, yaitu Kebijakan Strategis dan Perencanaan, Industri Pertahanan dan Modernisasi Militer serta Kerjasama dan Koordinasi. IADSD menghasilkan program kerja sama pertahanan yang solid yang dikembangkan pada kerja sama tahun-tahun sebelumnya. Munculnya kerja sama kebijakan strategis dan industri pertahanan disepakati berdasarkan adanya perkembangan kerja sama dalam waktu yang singkat ini. Selain itu, IADSD menyetujui rapat koordinasi tingkat kerja sama baru untuk meningkatkan kerja sama pendidikan dan pelatihan. Usai rapat IADSD, Mayjen Swastanto melakukan kunjungan ke Defence International Training Centre and Defence Force School of Languages (DFSL) yang terletak di Leverton, Victoria. Beliau bertemu dengan para siswa TNI yang sedang mempersiapkan studi di Australian Defence College tahun ajaran 2018. Tiga anggota ADF yang sedang mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia di DFSL 2017 memberikan pengenalan singkat dalam Bahasa Indonesia. Mayjen Swastanto sangat terkesan dengan kemampuan bahasa para peserta kursus Bahasa Indonesia dan mendorong mereka untuk melanjutkan studi bahasa karena akan menjadi jembatan penting dalam hubungan pertahanan bilateral antara Indonesia dan Australia.