Latma Garuda Kookaburra 2017 – Dibawah Bendera Merah Putih Kita Belajar untuk Menjaga Perdamaian dan Keamanan Dunia Sebagai Anggota PBBTweet

 
SENTUL - Latma Garuda Kookaburra 2017 (GK17) dilaksanakan dengan sukses dan lancar pada tanggal 20 – 30 November 2017 di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI di Sentul, Jawa Barat. Anggota staf dari PMPP TNI dan ADF Peace Operations Training Centre (POTC) bergabung selama 10 hari dalam rangka meningkatkan saling pamahaman tentang operasi perdamaian yang multi dimensional dan semakin rumit, serta memperdalam hubungan bilateral TNI dan ADF.
Tahun ini merupakan kali ketiga Latihan Garuda Kookaburra dilaksanakan. Tema-tema yang diutamakan tahun ini adalah yang sebagai berikut: perlindungan masyarakat umum, perlindungan anak, kekerasan seksual berkaitan dengan konflik, serta pelecehan dan eksploitasi seksual. Tema tersebut menujukan tantangan-tantangan yang ada di dalam operasi perdamaian kini yang telah disahkan di dalam Resolusi Dewan Keamanan PBB (UNSCR) dibawah Bab ke-VI dari Naskah PBB (UN Charter).        
Topik-topik kunci GK17 terdiri dari mitra-mitra misi PBB, mandat (UNSCR), kerjasama, komunikasi, serta latihan bahan peledak rakitan dan ranjau darat. Mitra-mitra misi dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UN Office for Coordination of Humanitarian Affairs) dan Perwakilan Tinggi PBB untuk Pengungsi (UN High Commissioner for Refugees) di Jakarta menjelaskan tugas/tanggung jawab dan hubungan mereka masing-masing dengan komponen militer misi pemeliharaan perdamaian PBB. Paparan tersebut didukung oleh Komite Internasional Palang Merah (ICRC). Peralatan simulasi dipakai untuk pertama kalinya yang difokuskan pada patroli berkendaraan serta untuk menguji kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat (decision making). 
Para peserta mengikuti kegiatan mengenai kesadaran media, penyanderaan dan keamanan, serta lingkungan tersimulasi. Tim Resolusi Alternat Australia memberikan latihan mengenai komunikasi dan perundingan yang dirancang untuk memperkuat komunikasi dalam keadaan yang rumit seperti pemeliharaan pedamaian.   Sebuah latihan lapangan selama dua hari merupakan kegiatan puncak GK17 yang manantangkan para peserta untuk menyatukan keterampilan teori dan praktek di dalam skenario tim pemantau militer. Latihan tersebut terdiri dari enam kegiatan setiap hari yang meliputi empat tema dan tugas-tugas pemantau militer seperti berkendara, navigasi dan kesadaran ranjau darat.          Kegiatan latihan bersama yang diakui sangat sulit dan memerlukan komunikasi tingkat tinggi berhasil dilalui dan ditanggulangi bersama oleh kedua pihak misi perdamaian.  
Staf dari PMPP TNI menjamu peserta Australia dengan sangat hangat. Mereka juga memiliki kesempatan untuk berkunjung ke tempat wisata Bogor. Kegiatan seperti Malam Budaya Garuda XXV – D sangat dinikmati dan membawa kesempatan untuk melihat kegiatan persiapan untuk pengerahkan koninjen TNI ke Misi PBB di Darfur (UNAMID). Sekali lagi TNI telah membuktikan kemampuannya untuk melaksanakan sebuah latihan bilateral dengan sangat lancar dan sukses. Komitmen TNI terhadap GK17 mengesankan sekali dan mencerminkan pentingnya hubungan TNI dan ADF. Semua peserta menghargai kesempatan untuk bekerjasama di lingkungan gabungan yang menambahkan realisme pada kegiatan latihan PBB – yaitu tantangan komunikasi dunia nyata diantara negara-negara anggota PBB.   TNI dan ADF sangat menantikan melaksanakan Latma Garuda Kookaburra pada masa mendatang. Kepada semua peserta ADF dan TNI serta staf yang terpilih untuk misi-misi PBB dengan hormat kami sampaikan harapan terbaik dan semoga kembali dengan aman ke negara masing-masing usai misi Anda terselesaikan.