Ziarah Ke Cowra War Cemetery Dalam Rangka Peringatan Hari Pahlawan 2017Tweet

COWRA, NSW - Pada tanggal 11 November 2017, perwakilan Prajurit TNI, Pelajar dan Mahasiswa, masyarakat Indonesia beserta staf KBRI dipimpin oleh HE Ambassador Kristiarto Legowo, melaksanakan Upacara Hari Pahlawan sekaligus ziarah ke Makam Pahlawan Indonesia yang berada di distrik Cowra.  Cowra merupakan suatu wilayah dibawah negara bagian New South Wales (NSW) berjarak kurang lebih 200 km dari Canberra, atau sekitar 300 km dari Sydney, ibukota NSW.
Dalam amanatnya, Ambassador Kristiarto menekankan tentang penghargaan dan penghormatan atas kepahlawanan putra putri Indonesia yang telah menderita di pengasingan serta gugur semasa era Kolonial. Walikota Cowra, Bill West menyatakan pula bahwa masyarakat Cowra bertanggungjawab untuk memelihara warisan sejarah Perang Dunia yang berada di wilayahnya. 
Terdapat prasasti pada Makam Perintis Kemerdekaan Indonesia yang bertuliskan, “Here lies the remains of Indonesia freedom fighters and their offspring, victims of exile from Boven Digul, who fought for Indonesia’s independence”. Bagi masyarakat Indonesia tentunya belum banyak mengetahui bahwa terdapat kusuma bangsa kita yang berjuang dimasa penjajahan kolonial Belanda dan Jepang dan gugur di luar bumi pertiwi Indonesia, termasuk yang gugur karena pembuangan pemerintah kolonial Belanda ke benua Australia.  Kenyataan ini dibuktikan dengan adanya makam resmi beberapa orang Indonesia beserta keluarga yang terdiri dari suami, isteri serta anak-anak dalam satu kompleks pemakaman khusus. 
Pada masa PD II, terdapat sekitar 300 orang tahanan dari Boven Digoel yang dipindahkan ke Cowra oleh pihak Belanda yang ditakutkan akan memihak kepada Jepang apabila ditinggal di Indonesia. Karena kondisi fisik yang kurang baik dan cuaca yang tidak sesuai, tercatat sebanyak 13 orang Indonesia yang meninggal pada periode tersebut. Pada tahun 1990-an seorang peneliti dari University of Sydney Ms Janet Lingard menemukan catatan sejarah mengenai mereka yang meninggal dan menginformasikannya ke KBRI.
Selanjutnya pada tahun 1997, KBRI Canberra dengan dukungan dari Kemlu dan Kemsos serta DFAT Australia telah memugar dan memperbaiki makam pejuang Indonesia.
Kontributor : Kolonel Laut (P) Didik KURNIAWAN Siswa DSSC