Perencanaan Awal Junior Officer Combat Instructor Training Berjalan Dengan LancarTweet

01 IPC JOCIT 2018
BANDUNG - Perwakilan dari TNI-AD PUSSENIF, KERMAMIL dan Jungle Training Wing, Angkatan Darat Australia melaksanakan konferensi perencanaan awal untuk Junior Officer Combat Instructor Training (JOCIT) Indonesia pada 5 s/d 8 Februari 2018. JOCIT adalah latihan bersama (latma) yang dilaksanakan dua kali setiap tahun, Indonesia dan Australia.
Peserta JOCIT adalah anggota TNI-AD yang terdiri dari Letnan hingga Kapten maupun bintara. Tujuan latma ini adalah menambah pengalaman pengajar TNI-AD melalui pengenalan pola pendidikan Angkatan Darat Australia. Tujuan ini dicapai dengan penggunaan cara tempur di perkotaan sebagai topik utama. Selain menambah pengalaman mengajar, mereka juga mendapatkan teknik tempur baru di wilayah perkotaan. 
02 IPC JOCIT 2018
Para peserta IPC JOCIT dari JTW, Mayor Pete Craig-Saun, dan Pelda Mark Harris disambut dengan hangat di Bandung oleh rekan dari TNI, Letkol Thomas Rajunio, Mayor Perry Sitompul, Mayor Gede Agus Dian dan Kapten Zulfikar Rakita Dewa. Keramah-tamahan yang disampaikan kepada delegasi Australia disambut dengan baik.  Delegasi Australia mendapatkan beberapa paparan dari TNI dan juga diundang untuk meninjau fasilitas dan lapangan latihan PUSDIKIF Cipatat yang akan digunakan untuk Latma JOCIT. Fasilitas yang ada di Cipatat sangat lengkap dan mendukung untuk mencapai tujuan JOCIT. Satu hal yang membantu latma ini dalam bidang pertukaran ide dan informasi adalah pengetahuan Mayor Perry mengenai sistem latihan Australia yang beliau dapatkan setelah mengikuti ACSC tahun 2017. Topik-topik yang dibahas dalam konferensi termasuk, pelatihan yang akan dilaksanakan saat Latma JOCIT serta penentuan lokasi untuk latihan dan keperluan logistik. Adanya diskusi terbuka antara kedua negara sahabat mencerminkan tingkat kepercayaan dan komitmen untuk saling mendukung dan melanjutkan kegiatan dengan sukses. JOCIT adalah latma yang memiliki sejarah panjang antara dua negara sahabat ini, dan memberikan kesempatan yang baik kepada para pengajar maupun peserta untuk mempelajari sistem latihan, kebudayaan dan meningkatkan pemahaman antara kedua negara kita. Baik JTW dan TNI merasa senang dengan hasil pertemuan ini dan keduanya saling menantikan Latma JOCIT di Australia pada bulan April. 
03 IPC JOCIT 2018
    ENGLISH VERSION 
  BANDUNG - Representatives of the TNI-AD PUSSENIF, KERMAMIL and the Australian Army Jungle Training Wing conducted planning conferences for the conduct of the Junior Officer Combat Instructor Training package (JOCIT) Indonesia and Australia over the period 24-27 Aug 15. JOCIT is a bi-lateral training activity between Australia and Indonesia twice a year. The activity is aimed at TNI-AD LT and CAPT with selected SNCOs invited to attend. It is designed to broaden the instructional skills of the TNI-AD trainees by exposing them to Australian training methods using Urban Operations as the subject matter to develop instructional techniques. As the trainees develop their instructional ability they also learn new methods of conducting Urban Operations. The IPC participants from JTW, MAJ Pete Craig-Saun and WO2 Mark Harris were warmly welcomed in Bandung by their TNI counterparts, LTCOL Thomas Rajunio, Major Perry Sitompul, Major Gede Agus Dian and Captain Zulfikar Rakita Dewa. The Hospitality bestowed on the Australian delegation was well received and appreciated. The Australian delegation received several briefs from TNI as well as being taken to the Infantry Training Centre in Cipatat to observe the facilities and field training areas to be used during JOCIT. The facilities on offer at Cipatat to achieve the JOCIT objectives were comprehensive and very good. Another thing that supported the exchange of information and information was that Major Perry himself has recently graduated from ACSC in Australia and knows the Australian training systems. Topics discussed during the conferences included the training to be conducted during JOCIT, locations for training and logistics support to the activities in Australia and Indonesia. The open and forthright discussion displayed the level of trust and commitment both nations have to each other and the continued success of the activity. JOCIT is a long standing joint activity between our two nations, and is an excellent opportunity for participants including instructors and students to experience the training systems, culture as well as increase friendship and understanding between our two nations. Bothe TNI and JTW were pleased with the results of the IPC and are looking forward to conducting the joint activity in Australia in April.