Angkatan Darat Australia dan Indonesia Laksanakan Latihan Bersama Pertempuran Perkotaan, JOCIT-AustraliaTweet

01 JOCIT Australia 2018
TOWNSVILLE - JOCIT-A adalah latihan bersama kedua yang dilakukan antara TNI-AD dan Angkatan Darat Australia, khususnya bersama Combat Training Centre – Jungle Training Wing (CTC-JTW). Latihan tersebut melibatkan 35 anggota terbaik yang terpilih dari pelatihan JOCIT-I dimana mereka melanjutkan pelatihan yang sulit di Australia. JOCIT-A dilaksanakan selama 2 minggu dan berfokus pada pengembangan penembakan tempur, pelatihan penyerangan perkotaan, teknik dan prosedur di tingkat individu dan tim. Pelatihan dibagi menjadi tiga bagian pada saat pelatihan di Australia.
Tahap pertama melibatkan pelajaran kualifikasi tentang sistem senjata Australia dan memperdalam teknik penembakan tempur yang telah dipelajari saat pelatihan JOCIT-I pada awal tahun. Termasuk diantar pelatihan tersebut adalah Latihan Taktis Tanpa Pasukan. Kegiatan ini melibatkan peserta untuk merencanakan operasi militer berdasarkan skenario tertentu, dan kemudian mempresentasikan rencana ini kepada instruktur untuk penilaian. Pada tahap ini, peserta juga melakukan penembakan tempur di lapangan tembak, yang mejadi puncak latihan dari JOCIT-I dan JOCIT-A. Puncak dari latihan tahap pertama ini adalah  Latihan ‘True Grit’. Latihan ini adalah kegiatan yang sulit sekali secara fisik dan dilaksanakan dalam tim kecil, melibatkan serangkaian perintah tempur, simulasi tandu sigap, perakitan senjata dalam kurun waktu yang ditentukan, latihan rintangan, latihan penyerangan bayonet dan diakhiri dengan membawa barang pembekalan ke garis akhir.
02 JOCIT Australia 2018
Tahap kedua dari pelatihan JOCIT-A dilaksanakan di fasilitas operasi perkotaan di Townsville Field Training Area. Pelatihan ini berfokus pada operasi perkotaan, baik perencanaan dan serangan. Selama kegiatan ini, peserta pelatihan meningkatan cara menembak, bergerak, dan berkomunikasi pada lingkungan perkotaan di tingkat tim, bagian maupun peleton. Para peserta juga mempelajari tentang kendaraan tempur lapis baja Australia dan melakukan pelatihan sejumlah serangan di pusat kota. Puncak dari latihan ini adalah serangan peleton yang dimekanisasi dengan penyerangan dan penyisiran fasilitas perkotaan. Kegiatan ini sangat sulit karena difokuskan pada integrasi infanteri dengan kendaraan lapis baja dan aset dukungan ofensif dalam serangan perkotaan.
03 JOCIT Australia 2018
Tahap ketiga dari pelatihan ini adalah widyawisata. Tahun ini berlangsung di kota tepi pantai Townsville yang cerah. Selama kegiatan ini, para peserta menghadiri upacara penutupan di Markas Combat Training Centre sekaligus merupakan jamuan perpisahan dari teman-teman Angkatan Darat Australia. Mereka kemudian menghadiri sejumlah kegiatan yang berbeda di Townsville termasuk makan siang di tepi pantai, kunjungan ke taman margasatwa Australia dan makan malam terakhir di Hotel Grand Chancellor di kota. Ini adalah kegiatan yang sangat baik bagi para peserta untuk bersantai usai mengakhiri latihan bersama yang sangat berat dengan melakukan kegiatan budaya Australia yang unik. 
04 JOCIT Australia 2018
JOCIT-A adalah latihan bersama yang sangat baik yang membangun hubungan yang kuat antara Angkatan Darat Indonesia dan Australia dan anggota yang terlibat dalam pelatihan tersebut. Hubungan dekat yang dibangun pada latma ini melampaui waktu dan perbatasan dan akan membuahkan hasil di masa depan bagi kedua Angkatan Darat kita. Pelatihan yang dilakukan di Australia telah memberikan keterampilan dan pengalaman kepada kedua belah pihak yang tak akan terlupakan sepanjang karir militer mereka, dan akan menyiapkan mereka untuk kesuksesan di masa depan.
05 JOCIT Australia 2018
ENGLISH VERSION   
TOWNSVILLE - JOCIT-A is the second training iteration conducted with the Australia Regular Army, more specifically the Combat Training Centre – Jungle Training Wing in 2018. The best 35 members identified on JOCIT-I attended the difficult training in Australia. JOCIT-A is a 2 week activity that focuses on developing combat shooting drills, and urban assault training, techniques and procedures at both the individual and team level. The training was split into three parts for the trainee’s time in Australia. The first part involved qualification lessons on Australian weapon systems and revision of combat shooting techniques that the trainees had previously learnt on JOCIT-I earlier in the year. The training also involved some Tactical Exercises With-out Troops. These are activities in which the trainees plan a military operation based on a specific scenario, and then present this plan to the instructors for assessment. In this part of the activity trainees also conducted live fire combat shooting at the range, the end result of a large amount of dry training conducted over both JOCIT-I and JOCIT-A. The first part of the activity culminated with Exercise True Grit. Exercise True Grit is small team arduous activity that is extremely physically demanding and involves a run wearing fighting order, a simulated casualty stretcher carry, a timed weapons assembly stand, the obstacle course, bayonet assault course and finally a stores carry to the finish line.      The second part of the activity took place at the urban operations facility in the Townsville Field Training Area. This part of the activity focused on urban operations, both planning and physical conduct. During this part of the activity the trainees revised how to shoot, move and communicate through the urban environment at team, section and platoon level. The trainees conducted familiarisation training on Australian armoured fighting vehicles and conducted a number of trainee lead assaults on the urban centre. This part of the activity culminated in a mechanised platoon attack with a dismounted clearance of the urban facility. This activity was especially difficult as it focused on integrating infantry with armoured vehicles and offensive support assets in the urban assault.  The third part of the activity was the cultural tour. This year this took place in the sunny beachside city of Townsville. During this activity the trainees attended the closing ceremony at the headquarters of the Combat Training Centre where they were farewelled by the Australian staff. They then attended a number of different activities in Townsville including a lunch at the waterfront, a visit to an Australian wildlife park and a final dinner at the Grand Chancellor Hotel in the city. This was an excellent way for the trainees to unwind after a difficult course, and experience some of Australia’s unique cultural activities.   JOCIT-A is an excellent activity that builds strong relations between both the Indonesian and Australian armies and the people involved in the training. The bonds built on this training activity transcend time and borders and should bear fruit in the futures of both armies. The training conducted in Australia has built skills in the trainees that will last their military careers, and set them up for success for the future.