Nusa Bhakti AUSINDO 2018 – Perkuat Satuan Operasional Tanggap Darurat Kemanusiaan & BencanaTweet

 
01 Nusa Bhakti 2018
BOGOR – Membangun hubungan militer yang kuat antara Australia dan Indonesia menjadi kunci dalam keberhasilan pelaksanaan Latihan Bersama Pos Komando yang baru saja selesai diselenggarakan, Latma Nusa Bhakti AUSINDO (NBA) 2018, merupakan ajang latihan satuan operasional tanggap darurat kemanusiaan/bencana (HADR). Diikuti oleh 24 anggota militer Australia dan 25 perwira TNI, latihan ini diselenggarakan di Pusdiklat BNPB Sentul, Bogor. 
Dalam pidato upacara penutupan, Marsda Scott Winchester berbicara tentang sejarah panjang kerja sama Indonesia dan Australia dalam saling membantu saat terjadi bencana alam. “Australia dan Indonesia memiliki sejarah dimana pasukan militer kita saling bekerja sama berdampingan dalam menanggapi becana kemanusiaan.”  
02 Nusa Bhakti 2018
Kerja sama ini berlanjut hingga hari ini dengan ADF memberikan dukungan untuk melengkapi upaya bantuan Indonesia dalam menanggulangi bencana akibat gempa bumi dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah,” ujar Marsda Scott Winchester.  
03 Nusa Bhakti 2018
Selama pelatihan yang berlangsung lima hari, ADF dan TNI bekerja bersama memberikan penanggulangan kolaboratif terhadap skenario buatan yang kompleks dan skenario yang diambil dari kejadian berdasarkan pengalaman bencana nasional nyata.  
04 Nusa Bhakti 2018
“Sebagai latihan tahunan, NBA 18 membantu membentuk pola kerja sama reguler antara Australia dan Indonesia dalam konteks HADR guna memastikan kita terus saling mengenal kemampuan masing-masing proses penanggulangan; kesiapan kita dalam menanggapi bencana kemanusiaan; dan membangun hubungan antar anggota,” tambah Marsda Winchester.    
Pelatihan ini tidah hanya meningkatkan kemampuan kerja sama antar TNI dan ADF tetapi juga meningkatkan kemampuan untuk berkerja bersama secara jelas, kompak, efektif dan efisien untuk mencapai tujuan taktis, operasional dan strategis dalam penangganan bencana.    
Brigjen TNI Achmad berbicara tentang pentingnya kolaborasi. “Latihan Komando Posko NBA 18 adalah pengalaman yang memerlukan kolaborasi staf gabungan bilateral dalam menanggapi setiap urutan peristiwa yang terjadi dalam skenario untuk memberikan tindakan bantuan bencana, serta menyelamatkan lebih banyak nyawa para korban bencana,” kata Brigjen Achmad.    
“Latihan ini dilakukan guna memperkuat komitmen keamanan negara dan meningkatkan kemampuan, serta kecepatan dalam menanggapi setiap bencana,” tambah beliau.   
Latihan ini merupakan pelatihan bilateral gabungan yang didasarkan pada tanggap darurat untuk Operasi Bantuan Kemanusiaan / Penggulangan Bencana (HADR).    
Latihan ini merupakan gabungan kegiatan pelatihan gabungan gabungan yang didasarkan pada tanggap darurat untuk operasi Bantuan Kemanusiaan / Penanggulangan Bencana (HADR).   
Direktur Latihan dan Komandan Kontingen Australia, Kolonel Laut Bryan Parker mengatakan, “Kita mempraktekkan koordinasi kontribusi militer kepada keseluruhan pemerintah yang dipimpin untuk menanggapi skenario bencana alam yang kompleks denang menggunakan Multi-National Force Standard Operating Procedure.” Latihan ini juga melibatkan pelajaran dalam kelas mengundang beberapa pengajar yang memperkaya pengalaman fase Pos Komando. “Senang sekali dapat bekerja dengan rekan-rekan TNI, dan saya senang melihat betapa kuatnya kerja sama antar anggota yang terbentuk dalam waktu yang relatif singkat,” ujar Kolonel Parker.    
  ENGLISH VERSION  
BOGOR - Relationship building between Australian and Indonesian militaries has been key in the success of the recently conducted Command Post Exercise Nusa Bhakti AUSINDO (NBA) 2018, a bilateral Humanitarian Assistance/Disaster Relief (HADR) exercise.An Australian contingent of 24 ADF and civilian personnel and 25 Officers from the Indonesian National Defence Forces (TNI) joined forces as the Multi-National Coordination Centre for HADR management at the Indonesian Disaster Relief Training Ground (DRTG) facility in Sentul, Bogor province in West Java, Indonesia. Speaking at the closing ceremony, Air Commodore (AIRCDRE) Scott Winchester spoke of the long history of Indonesia and Australia working together to help during natural disasters. “Australia and Indonesia have a long history of our defence forces working side by side in response to humanitarian disasters.” This cooperation continues today with the ADF providing support to complement existing Indonesian relief efforts in response to last month’s devastating earthquake and tsunami that struck central Sulawesi,” Air Commodore Scott Winchester said.  During the five day exercise the ADF and TNI worked together providing collaborative responses to complex desktop scenarios and events based on a fictitious national disaster.   “As an annual exercise, NBA 18 helps to establish a regular pattern of engagement between Australia and Indonesia within the HADR context and ensures we continue to enhance our familiarity with each other’s response processes; maintain our preparedness to respond to humanitarian disasters; and build important people‑to-people links.” Said AIRCDRE Winchester.  The training enhances not only the interoperability between the TNI and ADF but the ability to act together in a coherent, cohesive, effective and efficient manner to achieve tactical, operational, and strategic objectives in disaster management. Brigadier General Achmad from the TNI spoke of the importance of collaboration. "The Command Post Exercise NBA 18 exercise is an experience requiring collaboration of bilateral joint staff responding to every sequence of events that occur in scenarios to provide disaster relief actions, as well as saving more lives of disaster victims," ​​said Brigadier General Achmad.  “This exercise was carried out to strengthen the country's security commitments and improve capabilities, as well as speed in responding to each disaster.” he said.  The Exercise is a joint combined bilateral training event which is based on emergency response to Humanitarian Assistance/Disaster Relief (HADR) operations. The Exercise Director and Commander of the Australian Contingent, Captain Bryan Parker, RAN said, “We practiced the coordination of military contributions to a whole – of – Government led response to a complex natural disaster scenario using Multi- National Force Standard Operating Procedures”.  The exercise included classroom lectures from a variety of presenters enriching the experience of the Command Post phase. “It was a pleasure to work with my TNI counterparts, and I was delighted to see how strong the teamwork developed between all participants over a relatively short period of time”, CAPT Parker said.