IADSD 2018 – Cerminkan Hubungan Kuat Pertahanan Indonesia Australia Melalui Diskusi Terbuka dan TransparanTweet

01 IADSD 2018
BOGOR - Dialog Strategis Pertahanan Australia-Australia ke-16 diselenggarakan selama dua hari, pada 21 hingga 22 November di lokasi yang menyegarkan di Bogor, Jawa Barat. IADSD tahun ini adalah yang pertama diketuai oleh Dirjen Strahan Kementerian Pertahanan Indonesia, Mayjen TNI Muhammad Nakir dan First Assistant Secretary International Policy Departemen Pertahanan Australia, Mr Hugh Jeffrey. 
IADSD 2018 terdiri dari tiga kelompok kerja dan satu sesi pleno yang melibatkan sekitar 35 pejabat pertahanan Indonesia dan Australia membahas isu-isu kebijakan strategis, pendidikan dan pelatihan, modernisasi militer dan industri pertahanan serta masalah keamanan siber dan maritim. 
02 IADSD 2018
Seperti pada rapat tahun sebelumnya, IADSD tahun ini menampilkan diskusi terbuka tentang prioritas kebijakan strategis dan pertahanan regional serta nasional di Indonesia dan Australia. Selama sesi pleno, kedua ketua menggarisbawahi bahwa transparansi dan kerja sama merupakan ciri kuat dari hubungan pertahanan bilateral kita. Prinsip-prinsip ini membantu Australia dan Indonesia untuk bekerja bersama dalam mendukung kepentingan bersama kedua negara di wilayah bersama kita yang aman, stabil, dan sejahtera.  
04 IADSD 2018
IADSD mengkaji program yang kuat dari kebijakan strategis, pendidikan dan pelatihan dan kegiatan kerja sama lainnya yang telah diadakan selama 12 bulan terakhir. Hal penting dari rapat tahunan ini adalah kedua ketua IADSD mendukung hasil proposal dari tiap kelompok kerja untuk kerja sama di masa depan, termasuk di bidang siber, kesadaran domain maritim, industri pertahanan, sains dan teknologi, serta penelitian dan pengembangan.  
03 IADSD 2018
Rapat IADSD didukung dari hasil kegiatan sebelumnya yaitu Indonesia-Australia Strategic Policy Exchange dan Latihan Table Top Kresna Ausindo (Ex Kresna Ausindo). Kedua kegiatan ini semakin memperkuat hubungan kebijakan strategis antara dua organisasi pertahanan kami. Kedua kegiatan; SPEX dan Ex Kresna Ausindo memfasilitasi diskusi yang sangat berguna tentang tanggapan Australia dan Indonesia terhadap perubahan di kawasan Indo-Pasifik, perkembangan keamanan siber, dan pendekatan untuk mengatasi keamanan maritim dan ancaman teroris di kawasan regional.   
  ENGLISH VERSION  
BOGOR - The 16th Indonesia- Australia Defence Strategic Dialogue was held from 21-22 November in the refreshingly cool location of Bogor, West Java.  This year’s IADSD was the first for both heads of delegation, Director General Defence Strategy in the Indonesian Ministry of Defence, MAJGEN Muhammad Nakir, and First Assistant Secretary International Policy in the Australian Department of Defence, Mr Hugh Jeffrey.    The 2018 IADSD comprised three working groups and a plenary session and involved around 35 Indonesian and Australian defence officials discussing strategic policy issues, education and training, military modernisation and defence industry as well as cyber and maritime security issues.    As it has in previous years, this year’s IADSD featured frank an open discussion about Indonesia and Australia’s regional and national defence and strategic policy priorities.  During the plenary session, both co-chairs underlined that transparency and cooperation were strong features of the bilateral defence relationship.  These principles supported Australia’s and Indonesia’s ability to work together in support of our shared interests in a secure, stable and prosperous region.    The IADSD reviewed the robust program of strategic policy, education and training and other cooperation activities that had been held over the last 12 months.  Importantly, the IADSD Co-Chairs endorsed the working groups’ proposals for future cooperation, including in the emerging areas of cyber, maritime domain awareness, defence industry, science and technology, and research and development.    The IADSD was preceded by the Indonesia-Australia Strategic Policy Exchange (SPEX) and the Table Top Exercise Kresna Ausindo.  These two activities further strengthened the strategic policy links between our two defence organisations.  Between them, the SPEX and Ex Kresna Ausindo and facilitated very useful discussions of Australia and Indonesia’s responses to shifts in the Indo-Pacific region, developments in cyber security, and approaches to addressing maritime security and regional terrorist threats.