Baru-baru ini ada banyak pembicaraan tentang cyber war, cyber security, dll. Tetapi, sesungguhnya apakah arti dari cyber dan bagaimana hal menjadi penting, kemampuan cyber masing-masing negara. Australian Security Policy Institute (ASPI) baru saja menerbitkan satu laporan khusus tentang Cyber Maturity in the Asia-Pacific Region 2014 (https://www.aspi.org.au/publications/cyber-maturity-in-the-asia-pacific-region-2014/ASPI_cyber_maturity_2014.pdf); yaitu kemampuan cyber masing-masing negara di kawasan Asia-Pasifik termasuk Indonesia. Pembahasan tentang Indonesia dikutip di bawah:
.
Indonesia has achieved middle-of-the-range scores for governance structures, legislation and international engagement. For the most part, those scores are connected to positive work carried out in the CERT, cyber crime and policing spheres. Indonesia is developing higher level cyber policy frameworks and has plans to create a ‘national cybersecurity body’. Despite strong potential, similar plans have yet to emerge for the Indonesian digital economy.
.
Salah satu diantara tiga penulis artikel tersebut adalah Dr. Tobias Feakin. Mungkin diantara kalian masih ada yang ingat bahwa beliau sempat datang ke Indonesia tahun lalu bersama rombongan Australia yang turut menghadiri Asia Pacific Intelligence Chief's Conference pada 17-21 Juni 2013. Pada kesempatan tersebut, beliau memberikan paparan tentang Cyber Security di Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
.
Bagaiman pendapat anda, pernyataan tersebut benar tidak? Pada saat ini negara Indonesia masih pada tahap kebijakan dan perencanaan walaupun tim-tim CERTnya sudah ada dan aktif.