Rekan IKAHAN pasti sudah kenal dengan istilah JOCCIT, singkatan dari latihan Junior Officer Close Country Instructional Techniques yang merupakan fitur dari hubungan bilateral antar TNI Angkatan Darat dan Angkatan Darat Australia. Sejak berdirinya pelatihan JOCCIT pada tahun 1982, JOCCIT telah dilakukan setiap tahun di Australia untuk personnel muda TNI-AD. Beberapa diantara yang sangat dikenal adalah Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan Kepala Staff TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Mar) George Toisutta. Diakui banyak pemuda TNI-AD yang mengikuti pelatihan JOCCIT memiliki karir yang cemerlang di TNI-AD. JOCCIT merupakan konsep pelatihan terkuat yang sudah ada sejak lama dan tetap dihargai baik oleh tentara Indonesia maupun oleh tentara Australia sebagai salah satu jalur kerjasama.
Sebagai respons terhadap permintaan Kasad, Dankodiklat serta Danpussenif yaitu agar JOCCIT berubah fokus menjadi lebih aplikatif untuk perperangan kompleks di lingkungan urban (perkotaan), tahun ini JOCCIT akan didesain kembali dan diselenggarakan sebagai pilot course (perujicobaan) yang akan disebut sebagai Junior Officer Combat Instructor Training (JOCIT). Sesuai dengan persetujuan Asops Kasad dan Deputy Chief of Army (DCA) dalam pembicaraan tahunan antar TNI-AD – AD Australia yang diadakan bulan Oktober lalu, maka JOCIT akan dibahas dan disusun bersama untuk diselenggarakan di Indonesia pada tahun 2012 agar lebih banyak peserta dapat diakomadir.
Meningat cukup banyak perubahan yang ingin dikerjakan maka Intial Planning Conference (IPC) untuk JOCIT tahun ini diselenggarakan di Townsville dan Tully (Queensland) selama lima hari yang dimulai pada tanggal 19 – 24 Juni 2011.
Perwakilan TNI-AD yang menghadiri IPC untuk JOCIT kali ini adalah Letnan Kolonel Dany Rakca Andalasawan (Kabag Lat Sdirbindiklat Pussenif Kodiklat TNI-AD), Kapten Amaraldo Cornelius (Kaur Lator Spaban II/Binlat Sopsad) dan Letnan Satu Patria Setia Bakti (Pasikur Bangum Bagdik Sdirbindiklat Pussenif Kodiklat). Pada kesempatan yang sama, merupakan pertama kali bagi Letkol Dany dan Kapt Amaraldo untuk mengunjungi Australia, sementara Lettu Patria merupakan salah satu peserta JOCCIT pada tahun 2010. Kunjungan tersebut didampingi oleh Assisten Atase Angkatan Darat Australia untuk Indonesia, Warrant Officer Class Two Jeremy Archer.
Kunjungan TNI-AD diawali ke Host Unit JOCIT, Headquarters Combat Training Centre (HQ CTC) dan Jungle Training Wing (JTW) yang merupakan sub unit JOCIT. Tim juga mengunjungi Urban Operations Training Facility (UOTF) di Townsville Field Training Area (TFTA), dimana pelatihan JOCIT akan diakhiri dengan UOTF beradu dengan opposing force (OPFOR). Diperkirakan kondisi cuaca pada malam hari tahun ini mencapai 0 derajat di UOTF. Kondisi ini tentunya akan memberikan tantangan tersendiri bagi peserta JOCIT. Kunjungan tersebut dilanjutkan ke JTW, Tully – Queensland dimana mayoritas pelatihan JOCIT akan dilakukan di lokasi tersebut. JTW merupakan fasilitas pelatihan kelas pertama yang memiliki tingkat tantangan tersendiri, disediakan oleh hutan Australia.
Direncanakan pada tahun berikutnya, JOCIT akan dilakukan di Indonesia. Pelatihan tersebut akan difasilitasi oleh Mobile Training Team (MTT) dari HQ CTC bekerja sama dengan sejumlah pelatih dari TNI-AD. Dengan adanya pelatihan di Indonesia, diharapkan akan memberikan banyak kesempatan untuk TNI-AD agar dapat ikut berpartisipasi dalam pelatihan JOCIT. Perubahan yang telah dilakukan merupakan bagian dari komitmen dari kedua belah pihak, TNI-AD dan Australian Army untuk meneruskan pelatihan yang menantang dan serupa agar dapat memperkuat keterampilan prajurit kedua negara dan memperkokoh kerjasama antar Indonesia dan Australia.
Selamat tinggal dan terima kasih JOCCIT. Selamat datang JOCIT dan sukses selalu!