MAKASSAR - Saat Atase Pertahanan Australia untuk Indonesia, Brigjen Gary Hogan, melakukan kunjungan kehormatan ke Panglima Koopsau II, Marsda Ismono Wijayanto, pada akhir Oktober kunjungan tersebut lebih seperti reuni dua kawan lama daripada pertemuan antara pejabat militer negara bertetangga.
| “Pak Ismono dan saya adalah teman kelas Kursus Reguler Lemhannas PPRA XLIII dan anggota Ikatan Alumni Lemhannas atau IKAL. Kami pun juga menjadi anggota Ikatan Alumni Pertahanan Indonesia-Australia atau IKAHAN. Sebagai perwira muda pada tahun 1995, Pak Ismono memimpin Skuadron 14 pada Latihan ELANG AUSINDO di Pangkalan Udara Tindal di Australia. Pada tahun 2000, beliau ambil bagian dalam pertemuan perencanaan Latihan ELANG dan RAJAWALI AUSINDO, dan lima tahun kemudian beliau kembali ke Australia sebagai peninjau Indonesia di Latihan PITCH BLACK.
Pak Ismono tidak hanya sahabat karib dan teman kelas Lemhannas saya, namun juga anggota IKAHAN yang luar biasa. Saya sangat bangga menyaksikan beliau kini menjadi panglima operasi udara di 60 persen ruang angkasa Indonesia, sebagian besar menghadap Australia. Beliau adalah mitra kerja alamiah Panglima UdaraAustralia, AVM Mark Skidmore. Dan AVM Skidmore, yang tanda panggilnya adalah “Skates”, juga anggota IKAHAN.
|
Ini berarti bahwa bila timbul masalah di ruang angkasa antara Australia dan Indonesia, kita dapat memecahkannya dan membereskan segala kesalahpahaman, secara langsung, lancar dan cepat, hanya dengan mengangkat telepon antar teman dan anggota Alumni.”
Menurut Atase Pertahanan Australia, ini persis dengan apa yang Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono maksudkan saat beliau menantang Indonesiadan Australia untuk memperluas dan memperdalam hubungan antar-warga mereka.
“Seperti yang anda ketahui, Presiden Yudhoyono memberi pidato di depan Parlemen Australia pada Maret 2010, di mana beliau menjelaskan Australia dan Indonesia sebagai ‘mitra strategis’ dan mengharapkan kedua negara untuk mengembangkan hubungan ini pada tingkat pribadi. Atasan saya, Jenderal David Hurley, mendengar pidato tersebut dan memutuskan untuk mengambil tindakan sesuai dengan tantangan President pada kami – sebagai hasilnya, beliau membantu mitra kerjanya dari TNI untuk meluncurkan IKAHAN pada Maret 2011, hanya satu tahun setelah Presiden Yudhoyono mengutarakan permintaan untuk melakukan aksi.
| |
Ini adalah seperti apa sesungguhnya anggota militer itu – tidak hanya mendengar ucapan namun juga melakukan tindakan atas ucapan tersebut. Saya masih ingat falsafah sahabat baik saya Marsda Ismono saat beliau masih berpangkat Kolonel dan kami adalah sama-sama peserta Lemhannas. Beliau mengakui pentingnya diskusi … namun kemudian beliau selalu mengingatkan kita bahwa ucapan yang tidak ditindak lanjuti dengan aksi adalah ‘omong kosong belaka’! Setelah mengunjunginya bulan lalu di markas besarnya di Makassar saya dapat melihat bahwa beliau masih menghayati prinsip panduannya ‘tindakan di atas ucapan’.
Tentu saja, saya sangat bangga dengan prestasi teman kelas saya ini dan berbagi tidak hanya satu tapi dua hubungan alumni dengan beliau yang membuat kami lebih dekat lagi dalam saling pengertian dan kerja sama – hal ini membuat karya pengembangan kemitraan strategis yang positif dan saling menguntungkan menjadi demikian lebih mudah. Dan saya yakin hal ini tepatnya apa yang Presiden Yudhoyono angankan saat beliau berpidato di Canberra pada Maret 2010,” jelas Atase Pertahanan Australia.
| |
| |
Brigjen Gary berujar beliau tidak akan pernah melupakan pengalamannya saat menuntut ilmu di Lemhannas. Terlebih persahabatan yang beliau bangun akan lestari, jauh melampaui masa bakti tiga tahun sebagai Atase Pertahanan Australia untuk Indonesia.
“Kehangatan dan ketulusan sambutan yang saya terima dari teman-teman sekelas Indonesia Lemhannas PPRA XLIII sangat membekas dalam hati saya. Dan para ibu, seperti Ibu Ismono, juga membuat istri saya Elizabeth merasa kerasan dan sangat nyaman dalam semua kegiatan Lemhannas untuk para istri. Sebagai orang asing pertama yang masuk dan menuntut ilmu di Lemhannas saya diperlakukan dengan sangat baik oleh semua orang. Saya harap saya sekarang dapat mengembalikan maksud baik tersebut dengan menjadi Atase Pertahanan yang bekerja keras dan produktif.
Semua ini berkat Pak Ismono dan semua teman kelas Lemhannas saya lainnya,” ujar Brigjen Gary.