JAKARTA - Kursus pertama Intelligence Preparation and Monitoring of the Battlespace (IPMB) telah diselesaikan dengan sukses pada 21 Nopember hingga 02 Desember 2011 di Markas BAIS, Kalibata, Jakarta. IPMB merupakan perkembangan baru dalam pelatihan Intelijen antara TNI dan Australian Defence Force (ADF).
Dalam beberapa tahun terakhir, ratusan perwira dan prajurit TNI-AD dan BAIS telah menyelesaikan Defence Intelligence Reporting and Analysis Course (DIRAC), yang dilaksanakan oleh para instruktur dari Defence Intelligence Training Centre (DIntTC) Australia baik di Australia maupun di Indonesia. Namun, baru-baru ini, disadari bersama bahwa teknik analisa teori intelijen dan pelaporan yang diajarkan dalam kursus DIRAC saat ini sudah umum digunakan oleh para staf intelijen TNI. Dengan demikian, TNI menyarankan agar pelatihan intelijen lanjutan yang praktis diterapkan demi meningkatkan keahlian personil intelijen TNI. Atas saran tersebut, DIntTC mengembangkan kursus IPMB, namun CDIRAC (di Australia) tetap tersedia bagi beberapa staf intelijen TNI setiap tahun secara perorangan sebagai peluang pendidikan lanjutan.
PERSIAPAN DAN KERJASAMAAgar desain dari kursus IPMB menjadi pas untuk konteks TNI, pada bulan September 2011, Komandan DIntTC mengundang tiga perwira menengah TNI spesialis intelijen berkunjung kerja ke Australia untuk memantau pelatihan IPMB dan untuk memastikan bahwa pelatihan tersebut tepat bagi kebutuhan TNI serta dapat menyesuaikan pelatihan tersebut untuk para personil BAIS. Dengan kerjasama erat, spesialis TNI dan staf DIntTC mengadaptasi kursus IPMB yang memfokuskan pelatihan terhadap kebutuhan TNI saat ini dan mendatang. Kunjungan kerja ini sangat penting untuk menjamin bahwa IPMB disesuaikan dengan sistem prakiraan operasi TNI, serta memastikan bahwa IPMB bagi TNI adalah hasil bersama, tidak sekedar transplantasi mentah sebagian doktrin Australia ke tengah-tengah doktrin intelijen TNI.
PELATIHAN IPMB
Selain meningkatkan pelatihan analisa yang telah diberikan DIRAC, pelatihan IPMB juga memberikan
Teknik-teknik IPMB diajarkan kepada para siswa pada minggu pertama kursus, dan pada minggu kedua kursus dihabiskan untuk menerapkan teknik-teknik tersebut dalam kelompok-kelompok kecil dengan menggunakan skenario operasi PKO di Lebanon. Pada kursus hari kedua terakhir, setiap kelompok diharuskan mempresentasikan solusi IPMB mereka kepada para anggota kursus lainnya.
KUNJUNGAN OLEH KOMANDAN DIntTCPresentasi tersebut juga disaksikan oleh Komandan DIntTC; Letkol Justin Roocke, yang turut mengunjungi kursus tersebut dari DIntTC untuk menilai keefektifan kursus berdasarkan perkembangan yang dibuat oleh para siswa TNI. Letkol Rooke sangat terkesan dengan pesatnya pemahaman para siswa serta respon positif dari para partisipan TNI yang telah mendorong suksesnya pelatihan tersebut. Sebagai hasil dari keberhasilan tersebut, pelatihan IPMB secara permanen telah menggantikan kursus DIRAC untuk semua staf BAIS dan akan diadakan lagi pada bulan Nopember 2012. Sebagai tambahan, staf senior TNI-AD telah mengindikasikan bahwa mereka bermaksud untuk menerima tawaran DIntTC untuk menggantikan kursus DIRAC yang telah dijadwalkan pada Maret 2012 dengan pelatihan IPMB.
LENCANA BARU IPMBLetkol Roocke juga menghadiri upacara penutupan serta menyaksikan penyerahan lencana baru IPMB kepada para lulusan. Lencana baru tersebut juga merupakan simbol dari eratnya hubungan antara DIntTC, unsur-unsur Intelijen TNI-AD dan BAIS.