| DARWIN - Hari itu adalah hari yang lembab, pada 1 Desember 2011, ketika TNI-AU Hercules "Fat Albert" memulai perjalanan panjang dari Jakarta bersama 25 personil dan penerbang senior TNI-AU menuju Lanud RAAF Darwin di ibukota bagian atas Australia, untuk berpartisipasi dalam pelatihan medium airlift gabungan TNI-AU dan RAAF, "RAJAWALI AUSINDO 2011" yang diselenggarakan rutin setiap tahun. |
Di atas aspal panas, Co-Director Pelatihan TNI-AU, Kol Pnb Ferdinand Roring, Dan Skadud 31 Letkol Pnb Eko Sujatmiko dan tim penerbang profesional Skadron 31 disambut dengan hangat oleh GPCAPT Donald 'Haggis' Sutherland (OC84WG dan Co-Director Pelatihan), SQNLDR Cameron Clark (mewakili CO 37SQN) dan tim yang terdiri atas personil RAAF 37SQN.
Dikatakan oleh GPCAPT Sutherland “Hasil utama dari latihan bersama ini adalah terwujudnya pemahaman bagaimana kedua angkatan udara beroperasi dan kemampuan untuk bekerjasama secara efektif. Latihan bersama Rajawali Elang Ausindo sangat berguna sekali bagi kita semua dan kami sangat mengharapkan untuk turut berpartisipasi kembali di latihan selanjutnya yang direncanakan akan diselenggarkan di Indonesia tahun 2012”
| |
Selama empat hari berikutnya, dua tim yang terdiri atas pakar airlift dan airdrop ini berlatih terbang rendah dan menurunkan simpanan serta kargo yang dirancang untuk mensimulasi kebutuhan korban dan penyelamat pada kasus Bantuan Kemanusiaan dan Pemulihan Bencana. Keahlian ini dibutuhkan terlalu sering belakangan ini, baik di benua Kangguru maupun negara kepulauan terbesar di dunia. Para personil udara yang berdedikasi ini saling berbagi dan belajar keahlian, teknik, taktik dan prosedur yang digunakan oleh angkatan udara masing-masing dan berlatih prosedur antar operasi yang dibutuhkan bagi dua angkatan udara tersebut untuk memperoleh tujuan bersama secara cepat dan efektif dalan kondisi yang acapkali berbahaya dan rentan waktu. | |
Disela waktunya yang padat, partisipan Rajawali Ausindo 2011 sempat juga melakukan tur di Darwin. Tampak diantara RAAF dan TNI AU terjalin persahabatan yang baru dan hangat. “Dari kegiatan Rajawali Ausindo ini telah timbul persahabatan yang sangat baik sekali, baik pada saat latihan bersama maupun diluar itu. Kami pun dilibatkan terbang bersama RAAF untuk melihat langsung teknik operasi mereka” ucap Kol Pnb Roring. | |
Pelatihan ditutup dengan sukses pada 6 Desember, semua misi telah terpenuhi atau bahkan melebihi ekspektasi. Ikatan telah terjadi antar kedua tim, baik secara profesional maupun informal dalam minggu itu. Awal ikatan kuat telah terlihat jelas ketika ritual pertukaran emblem dan bendera nasional dilakukan antara personil TNI dengan kolega RAAF, sesaat sebelum TNI-AU Hercules A-1319 bertolak dengan anggun dari langit hangat Darwin, 6 Desember pagi hari dan kembali pulang ke Lanud Induk di Jakarta Halim Perdanakusuma pada sore hari. Misi terselesaikan! | |