| JAKARTA - “TNI-AU adalah salah satu sahabat paling dekat dan penting bagi kami dan saya menantikan dengan gembira untuk tinggal lebih lama lagi di negeri anda yang indah pada masa yang akan datang!” Demikian dikatakan oleh AIRMSHL Geoff Brown, AO, Kepala Staf Angkatan Udara Australia (CAF), pada akhir kunjungan tiga hari yang padat di Indonesia. Disertai oleh istrinya Amanda, AIRMSHL Brown tiba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma dengan pesawat udara VIP Challenger CL-604 Angkatan Udara Australia (Royal Australian Air Force – RAAF) pada Selasa malam 13 Maret. Selama tiga hari kemudian, AIRMSHL Brown dan Ibu Brown melakukan perjalanan ke berbagai tempat di Indonesia, mengunjungi banyak perwira senior, unit dan situs-situs kebudayaan di berbagai tempat di Jakarta, Yogyakarta dan Makassar. |
Disambut baik di Lanud Halim pada Selasa malam 13 Maret oleh Danlanud, Marsma TNI Asep Supriyadi, AIRMSHL Brown beristirahat beberapa jam sebelum memulai hari yang sangat sibuk dengan melakukan kunjungan dan menghadiri briefing. Hari itu diawali dengan langit kelabu saat CAF menerima jajar kehormatan pada pukul 0700 di Mabesau – namun walaupun ada ancaman hujan, upacara dapat dilanjutkan tanpa halangan. AIRMSHL Brown kemudian melakukan kunjungan kehormatan ke Kasau, Marsekal TNI Imam Sufaat, dan kemudian ke Wamenhan, Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, sebelum bertolak ke Kohanudnas untuk kunjungan kehormatan dan briefing dengan Pangkohanudnas, Marsda TNI Johnny Sitompul.
| |
AIRMSHL Brown gembira berbagi cerita dengan ketiga perwira senior ini, semuanya telah mengembangkan hubungan erat dengan Australia. Baik Kasau (2003) maupun Pangkohanudnas (2004) adalah lulusan CDSS di Weston Creek, dan Wamenhan masih mempunyai kenangan yang indah tentang saat-saat pelatihannya dengan SASR di Perth pada 1994. | |
Sementara CAF sibuk mengadakan kunjungan kehormatan, Ibu Brown menghabiskan pagi harinya dengan kunjungan ke Taman Mini Indah Indonesia (TMII) ditemani oleh Ibu Heryanto Rachman (istri Waaspamau) di mana beliau dapat mengunjungi seluruh aneka ragam dan keindahan kebudayaan Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
| |
Setelah dipenuhi dengan aktifitas yang padat di pagi hari, CAF dan Ibu Brown terbang dengan pesawat udara RAAF keYogyakarta, di mana mereka disambut oleh Aspamau, Marsda TNI Gunpanadi, dan istri. Setelah makan siang yang singkat namun nikmat – AIRMSHL Brown sangat tertarik untuk mencicipi aneka rasa Bakso dari berbagai tempat di Nusantara! – mereka mulai melakukan kunjungan siang hari yang sibuk. Ibu Brown diperkenalkan dengan banyak rancangan batik yang indah oleh Ibu Hari Mulyono (istri Dankodikau) di Mirota Batik. | |
Tak lama setelah acara santap siang, CAF bertolak menuju Akademi TNI-AU (AAU), di mana beliau disambut oleh Gubernur AAU, Marsda TNI Bambang Samoedro, dan Jajar Kehormatan Karbol yang sangat memikat. AIRMSHL Brown kemudian diberi kesempatan yang unik untuk berbicara dengan para Karbol dan menjawab sejumlah pertanyaan yang mendalam – kebanyakan terkait dengan perkembangan dan kekhasan hubungan pertahanan Indonesia-Australia. | |
CAF sangat senang ketika berkunjung ke Laboratorium Bahasa Inggris, yang disponsori oleh RAAF serta Ikahan. Laboratorium ini dibuka tahun lalu oleh Kasau dan mantan CAF, AIRMSHL Mark Binskin, yang kini menjabat sebagai Wakil Panglima Angkatan Bersenjata Australia. “Kunjungan saya ke Akademi TNI-AU merupakan suatu kehormatan bagi saya, dan para kadet serta fasilitasnya memiliki standard tinggi – sungguh para kadet merupakan pondasi masa depan TNI-AU”, ujar AIRMSHL Brown. Setelah kunjungan itu, CAF menerima kesempatan dan kehormatan untuk menanam pohon di kawasan AAU. Dengan senyum, beliau menambahkan, “Kini setelah saya menanam pohon di sini di Akademi, saya berharap untuk memperoleh kesempatan untuk kembali di kemudian hari kelak untuk menyaksikan bagaimana pohon tersebut telah tumbuh!” | |
AIRMSHL Brown kemudian mendapat kesempatan mengunjungi Jupiter Aerobatic Team di Wingdikterbang – suatu hal yang sudah beliau sangat nanti-nantikan. Dengan pola merah dan putih mereka yang khas, pesawat Jupiter KT-1 menghadirkan kembali kenangan pada CAF, mantan anggota Roulette Aerobatic Team RAAF di awal kariernya. Sungguh, CAF memberikan komentar tentang skema cat merah-putih yang sangat mirip antara Jupiter dan Roulette, dengan berkata “Sangat bagus sekali melihat bahwa kita nampak mirip, mengingat kita mesti menjadi sahabat karib.” Beliau memberikan catatan kaki yang menarik pada skema cat dengan menyatakan bahwa beliau yang bertanggungjawab atas skema warna Merah dan Putih yang ada sekarang ini untuk Roulettes.
| |
“Pada waktu itu diselenggarakan lomba, sekitar 1988 saat saya menjadi Instruktur di Central Flying School di East Sale, untuk melihat siapa yang dapat menghadirkan skema warna terbaik untuk pesawat pelatih PC-9 kami yang baru – dan saya cukup beruntung untuk memenanginya dengan rancangan yang sekarang anda lihat.” | |
Setelah hari yang sibuk, CAF dan Ibu Brown kemudian menerima kehormatan untuk menikmati kunjungan yang luar biasa ke Museum TNI-AU di Lanud Adisucipto – lengkap dengan diorama yang memikat, yang menggambarkan sejarah TNI-AU dan koleksi luas pesawat udara yang terawat baik. CAF – seperti Kasau, seorang penerbang pesawat tempur – sangat senang melihat sejumlah pesawat udara buatan Rusia, AS, Jepang dan pesawat-pesawat lain yang dipamerkan. Setelah kunjungan ke museum, CAF dan Ibu menikmati makan malam yang luar biasa dengan hiburan dari band TNI-AU – termasuk biola dan bas gitar! – lengkap dengan pertunjukan rampak gendang yang sangat bersemangat oleh kelompok Karbol AAU.
| |
“Semangat mereka dan kenikmatan penuh dalam melakukan pertunjukan kebudayaan tradisional untuk kami sungguh luar biasa”, ujar Ibu Brown tentang pertunjukan tersebut. Dan AIRMSHL Brown menambahkan, “Wisata dan makan malam di Museum memberi saya kesempatan berharga untuk mempelajari lebih jauh tentang sejarah TNI-AU. Sungguh, saya pikir saya harus mengirim Direktur Museum saya ke sini untuk menyaksikan betapa baiknya anda memamerkan sejarah anda – hal ini mungkin dapat membantu kami untuk mengembangkan Museum kami untuk mencapai hasil luar biasa yang setara dengan anda.” | |
Keesokan hari merupakan saat istimewa untuk mereka semua, dengan hadirnya kesempatan untuk menyaksikan lebih jauh kampung halaman Kasau dan berkunjung ke salah satu situs budaya paling terkenal di dunia – Borobudur. Di bawah langit yang cerah dan cuaca yang indah, CAF dan Ibu dapat belajar tentang sejarah dan pentingnya Borobudur untuk kebudayaan Indonesia dan menikmati keramahtamahan khas Jawa yang luar biasa. “Kunjungan ke Borobudur merupakan peristiwa yang luar biasa bagi baik Amanda maupun saya”, ujar CAF. “Kunjungan tersebut memberi kami pemahaman tentang kebudayaan dan sejarah Indonesia dan merupakan kesempatan yang luar biasa untuk mengenal Pak Imam dan Ibu Maya dengan lebih baik. Kami ucapkan terima kasih setinggi-tingginya atas kesempatan ini.” | |
Setelah kunjungan yang luar biasa namun terlalu singkat di Yogyakarta, CAF dan Ibu Brown kemudian bertolak ke Makassar, di mana kedatangan mereka disambut pada sore hari di Lanud Hasanuddin oleh Pangkoopsau II, Marsma TNI Ismono Wijayanto – teman sekelas Lemhannas 2009 Brigadier Gary Hogan, Athan Australia saat ini.
| |
Setelah dua hari penuh dengan kesibukan, CAF dan Ibu Brown mungkin berpikir sudah saatnya untuk santai, namun kesibukan belum juga berakhir. Pada malam hari itu, mereka berdua menikmati makan malam yang luar biasa di restoran hidangan laut Pinisi, yang berada persis di sebelah pantai. Ditemani oleh Kasau, istrinya dan banyak perwira senior TNI-AU dan para istri mereka, AIRMSHL Brown dan istri menikmati malam yang luar biasa dengan masakan Indonesia dan lagu karaoke yang selalu menarik. Sementara CAF dan Ibu Brown dihibur dengan suara merdu dari Marsma TNI Ismono dan banyak perwira senior TNI-AU, mereka juga mempunyai kesempatan untuk mendengar nyanyian luar biasa dari Brigadier Gary Hogan bersama Atase Angkatan Udara Australia untuk Jakarta. | |
Setelah istirahat malam, CAF dan Ibu Brown kembali ke Lanud Hasanuddin untuk acara terakhir kunjungan tersebut – peresmian Laboratorium Bahasa Inggris yang disponsori oleh RAAF dan Ikahan. Mereka berdua terkejut dan sangat terkesan ketika disambut oleh puluhan murid-murid SD yang melambai-lambaikan bendera dan memainkan marching band. “Bertemu dengan anak-anak, mendengarkan mereka bernyanyi dan melihat mereka menari, merupakan salah satu bagian perjalanan yang paling menyenangkan”, ujar Ibu Brown. | |
Dengan pidato pembuka (di mana para hadirin semua sangat terkesan ketika mendengar AIRMSHL Brown mengucapkan bagian pertama pidatonya dalam Bahasa Indonesia) upacara pemotongan pita, dan penandatanganan surat, Kasau dan CAF kemudian secara bersama-sama memutar tombol untuk mengaktifkan laboratorium tersebut. Kemudian mereka berdua melakukan demonstrasi tes sistem. “Pembukaan laboratorium bahasa ini merupakan cara yang luar biasa untuk memastikan bahwa hubungan kita tidak terkena dampak rintangan bahasa. Proyek-proyek tersebut akan memastikan kita untuk melangkah maju secara bersama-sama ke suatu titik di mana latihan, kerja dan hidup bersama akan menjadi hal yang lazim”, tutur AIRMSHL Brown. | |
Setelah upacara selesai, saatnya bagi mereka berdua yang lelah namun sangat bahagia untuk naik ke pesawat udara dan pulang ke rumah. Namun, Kasau (selamanya berjiwa penerbang pesawat tempur!) mempunyai rencana lain untuk CAF. Dalam perjalanan dari laboratorium bahasa inggris ke terminal VIP, Kasau membelokkan iring-iringan kendaraan ke Skuadron 11, pangkalan elit Sukhoi TNI-AU. Setibanya di sana, Kasau mengundang CAF untuk turun dan melihat-lihat skuadron tersebut. CAF dikawal melalui Flightline oleh Kapten Anton, pilot Sukhoi, mantan anggota Jupiter dan lulusan RAAF Flying Instructor’s Course. Beliau sangat gembira mendapat kesempatan untuk menyaksikan pesawat tersebut dari jarak dekat bersama dengan Kasau untuk pertama kalinya. Semuanya dapat lihat bahwa senyuman AIRMSHL Brown saat beliau naik ke kokpit untuk pertama kali sangatlah berarti. “Apa pun yang telah saya lakukan atau posisi apa pun saya dipromosikan, dalam hati saya akan selalu menjadi seorang penerbang pesawat tempur , dan kesempatan untuk melihat dengan dekat dan duduk di dalam salah satu pesawat tempur terbaik di dunia sungguh luar biasa. Saya sungguh-sungguh berterimakasih kepada Pak Imam atas kehormatan dan kesempatan ini.” | |