|
SENTUL – Selama kunjungan mereka baru-baru ini ke Indonesia untuk ambil bagian dalam Dialog Pertahanan Internasional Jakarta atau Jakarta International Defense Dialogue (JIDD), Panglima Angkatan Bersenjata Australia, Jenderal David Hurley, dan Sekretaris Dephan, Mayor Jenderal (Purn) Duncan Lewis, melakukan perjalanan ke luar kota dari Jakarta ke Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) Indonesia, atas saran Menteri Pertahanan RI, Prof. Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro. PMPP secara resmi dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Desember yang lalu dan dua pejabat senior Pertahanan Australia sangat terkesan dengan apa yang mereka saksikan.
|
Dua hari sebelumnya, mereka secara pribadi bertemu dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Yang Mulia Ban Ki-moon, yang berkunjung ke Jakarta untuk menyampaikan Pidato Pembukaan di JIDD. Selain membicarakan hal-hal terkait dengan keterlibatan Australia di Pemeliharaan Perdamaian PBB, kedua pihak memuji peran luar biasa yang dimainkan secara internasional oleh TNI, yang merupakan penyumbang besar pada misi-misi seperti di Lebanon, Kongo dan Haiti. Ban Ki-moon juga baru saja berkunjung ke PMPP di Sentul, yang memberinya keyakinan bahwa PMPP merupakan langkah besar dalam menempatkan Indonesia sebagai pemimpin kawasan dalam mempersiapkan dan memberikan pelatihan kepada para prajurit untuk misi-misi Pemeliharaan Perdamaian di seluruh dunia. Beliau berujar PMPP juga akan memungkinkan Indonesia untuk meningkatkan jumlah prajurit TNI yang terlatih dan siap untuk dikerahkan dalam misi-misi Pemeliharaan Perdamaian, sejalan dengan maksud pemerintah Indonesia.
| |
Sepanjang kunjungan mereka ke PMPP, Jenderal David dan Sekretaris Duncan didampingi oleh Asintel Panglima TNI, Mayor Jenderal TNI Tisna Komara, dan diterima oleh Komandan PMPP, Brigadir Jenderal TNI Imam Edy Mulyono.
| |
Staf PMPP memberikan brifing tentang luas, susunan dan peran PMPP. Hal ini sangat menarik bagi kedua pejabat senior Australia untuk mendengar informasi seperti ini, mengingat keduanya juga veteran Operasi Pemeliharaan Perdamaian PBB. Pada 1993, Jenderal David adalah Danyoninf untuk UNOSOM di Somalia, sementara Sekretaris Duncan bertugas sebagai Pengamat Militer di UNTSO, Lebanon, pada 1982.
Mereka mengajukan banyak pertanyaan dan kembali mengungkapkan dukungan kuat Australia secara terus menerus untuk membantu TNI mempersiapkan dan memberikan pelatihan kepada para Pemelihara Perdamaian masa depan seprofesional dan seefektif mungkin. Pada saat yang sama, mereka berujar, Australia perlu banyak belajar dari pengalaman operasional berbagai Kontingen Pemeliharaan Perdamaian Garuda dari Indonesia di seluruh dunia.
| |
Puncak kunjungan ke PMPP oleh rombongan Australia adalah kunjungan Ruang Makan dan fasilitas dapur PMPP yang modern. Jenderal David dan Sekretaris Duncan menikmati kesempatan yang mereka peroleh untuk mencicipi berbagai macam ransum militer yang dibuat di Indonesia untuk konsumsi prajurit Indonesia yang bertugas di misi-misi Pemeliharaan Perdamaian. Mereka sangat menikmati baik makanan kaleng, seperti Rendang Daging Sapi yang lezat, maupun ransum kering, seperti biskuit keras dan batangan cokelat kering, walaupun ransum kering tersebut harus dimakan dengan banyak air. Mereka berujar mereka sudah bertahun-tahun tidak makan ransum militer, sehingga pengalaman tersebut mengingatkan kedua pejabat tersebut tentang masa-masa mereka sebagai perwira muda infanteri dan pasukan khusus di Angkatan Bersenjata Australia.
| |
Pada akhir hari yang berkesan di Sentul, Panglima Angkatan Bersenjata Australia dan Sekretaris Dephan berujar bahwa Australia akan menambah tingkat dukungannya kepada PMPP. Bantuan ini sudah mencakup Laboratorium Bahasa Inggris dan pelatihan bahasa Inggris, pertukaran instruktur Pemeliharaan Perdamaian, penerimaan siswa pada kursus di Pusat Pelatihan Pemeliharaan Perdamaian Australia dan pelatihan keterampilan praktis untuk para prajurit TNI, seperti latihan pertempuran jarak dekat di pemukiman, atau Urban Combat, dan latihan ‘mobilitas terproteksi’ yang terfokus pada infanteri mekanis.
Jenderal David Hurley berujar Australia akan mencari cara guna membantu pelatihan untuk pengemudi militer TNI, yang harus membiasakan diri untuk mengemudikan kendaraan-kendaraan Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan setir di sebelah kiri. Beliau juga berujar bahwa Pusat Angkatan Darat Australia untuk Pelajaran-Pelajaran yang Telah Diperoleh akan meneruskan banyak pelajaran untuk staf pelatihan PMPP yang telah didapat oleh prajurit Australia, tidak hanya tentang operasi-operasi Pemeliharaan Perdamaian, namun juga tentang operasi-operasi terbaru di Irak dan Afghanistan.
| |
Pada saat perpisahan dengan Mayor Jenderal TNI Tisna Komara, baik Jenderal David maupun Sekretaris Duncan mengungkapkan harapan agar TNI selalu berhasil dan terus menggapai prestasi dalam setiap tugas, sebagaimana PMPP membantu mewujudkan cita-cita Indonesia untuk meningkatkan komitmennya pada operasi perdamaian dan keamanan PBB di seluruh dunia. | |
| |
| |
| |