| JAKARTA - Pusat Kajian Pertahanan dan Strategis atau Centre for Defence and Strategic Studies (CDSS) Angkatan Bersenjata Australia tahun ini melakukan Kunjungan Kelompok Kecil ke Indonesia pada 03 - 10 Juni 2012. Kelompok perwira senior Australia dan internasional, dipimpin oleh Staf Pengarah CDSS COL Colin Richardson (Angkatan Darat Selandia Baru). Mereka melakukan kunjungan resmi dan wisata budaya ke Jakarta, Yogyakarta dan Bandung. |
Tujuan kunjungan tersebut adalah untuk:
- Memperoleh apresiasi yang lebih baik tentang sejarah, sistem politik, ekonomi dan kebudayaan Indonesia;
- Meningkatkan kiprah kawasan melalui kontak dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan lembaga-lembaga seperti Lemhannas dan Unhan;
- Meningkatkan pemahaman para peserta tentang fokus strategis negara Indonesia maupun pengaruh-pengaruh internal dan eksternal yang memberi sumbangsih pada cita-cita strategis negara tersebut;
- Memberi para peserta kesempatan untuk mempraktikkan kiprah pertahanan internasional; dan
- Mengembangkan hubungan dengan mitra-mitra kerja Indonesia mereka.
Setelah mendapatkan brifing di Kedutaan Besar Australia Jakarta oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia, Yang Mulia Greg Moriarty, Kepala Staf Pertahanan Australia-Jakarta, BRIG Gary Hogan dan seluruh kepala bagian Kedubes pada Senin pagi, tim CDSS kemudian bertolak ke Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan). Di Unhan mereka disambut dengan hangat oleh Rektor Unhan, Dr. Syarifudin Tippe, M.Si dan kemudian kedua pihak memberikan dan menerima presentasi yang informatif, yang dilanjutkan dengan sesi diskusi antara para staf dan mahasiswa Unhan dengan penuh antusias dan semangat. | |
Pada malam harinya Duta Besar mengadakan resepsi dengan mengundang sejumlah pejabat pemerintah senior Indonesia and perwira TNI di kediaman resminya untuk menghormati kunjungan CDSS tersebut. Kesempatan untuk bercakap-cakap secara akrab dan untuk melakukan perkenalan atau memperbaharui persahabatan disambut baik oleh seluruh peserta pada Senin malam yang segar didukung dengan lingkungan yang menyehatkan menambah sentuhan khusus yang mereka semua nikmati.
| |
Pagi hari kedua di Jakarta kelompok tersebut berkunjung ke Lemhannas, lembaga kembar CDSS di Indonesia. Setelah kunjungan kehormatan yang diterima dengan sangat ramah oleh Gubernur Lemhannas, Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji DEA, para anggota CDSS diterima dengan hangat di lembaga yang bergengsi ini dan dipenuhi dengan sesi tanya-jawab yang dilakukan dengan semangat tinggi. Sayang, peserta Lemhannas dari Australia tahun ini, COL John Gould (PPRA48), tidak bisa ambil bagian dalam pertemuan tersebut karena sangat sibuk dengan rekan-rekan Indonesianya dalam rangka mengerjakan tugas-tugas wajib yang sangat mendesak, namun demikian kurikulum Lemhannas tersebut sangat berguna.
| |
Dalam perjalanan mereka untuk bertemu dengan Waasintel Panglima TNI (Marsma TNI Heriyanto Rachman) di Mabes TNI, kelompok tersebut menyisihkan waktu selama 30 menit untuk memberi penghormatan kepada para prajurit TNI AD, AL and AU yang telah gugur di Monumen Trikora, Dwikora dan Seroja, sebagai monumen peringatan, di Jalan Raya Hankam, Cilangkap. Dan seperti yang diharapkan oleh kelompok tersebut, sesi tanya-jawab yang terfokus pada isu strategis dan militer dilanjutkan dengan presentasi ikhtisar TNI berlangsung sangat memikat dan mencerahkan. | |
Pada pagi Rabu kelompok CDSS disambut hangat oleh Panglima Koopsau I, Marsda TNI Bagus Puruhito dan Panglima Kostrad (yang baru saja menerima kenaikan pangkat) Letjen TNI M. Munir pada sore harinya. Para anggota kursus CDSS merasa terhormat dan terinspirasi karena ditemui dan secara pribadi diterima oleh para komandan masing-masing organisasi bergengsi tersebut. Diskusi dan sesi tanya-jawab yang ramah, namun hidup, diselenggarakan setelah brifing dan presentasi ini. Kamis pagi kegiatan berlangsung dengan alur yang mirip di Markas Besar Komando Armada Barat di mana kelompok tersebut diterima dengan hangat oleh Kepala Staf, Laksma TNI Herry Setianegara (teman kelas BRIG Hogan Lemhannas PPRA43) sementara Panglima Koarmabar, Laksda TNI Didit Herdiawan sayang tidak dapat hadir karena ada tugas lain.
| |
Jumat pagi, setelah bangun tidur pada pagi hari buta (0300 WIB!), tim CDSS yang sangat antusias berdiri kagum di salah satu Keajaiban Dunia, Candi Borobudur, menyaksikan matahari terbit di atas gunung-gunung berapi yang tertutup kabut dan gunung-gunung yang subur di kejauhan; saat yang sangat menyentuh dan penuh kedamaian bagi seluruh peserta. Mereka kemudian memperoleh kesempatan untuk berkunjung ke Istana Sultan sebelum belanja dalam waktu yang terbatas di Jalan Malioboro yang tenar.
| |
Hari Sabtu dihabiskan di taman nasional Tangkuban Perahu untuk menghirup asap belerang, menuruni jalan setapak yang berlumpur di hutan, makan telur yang direbus di mata air panas dan menjelajahi bunga kristal belerang dan lubang uap air panas Kawah Domas gunung berapi. Dan selalu ada kesempatan untuk membeli oleh-oleh yang sulit diperoleh untuk para sahabat dan keluarga di rumah. Dengan memanfaatkan ‘saat-saat kosong’ yang jarang terjadi sebelum kembali ke Jakarta dan kemudian Canberra, kelompok tersebut lalu menyerang Ciwalk dan beberapa factory outlets di Bandung untuk mencari suvenir dan barang-barang obral. Sebagian besar pemandangan indah, bukit, jurang, sawah dan perkebunan terlewatkan oleh kelompok tersebut selama dalam perjalanan dengan bus kembali ke Jakarta karena kesempatan untuk tidur (setelah pekan yang sangat menguras tenaga) menjadi godaan yang tidak dapat ditolak.
Sampai tahun depan, saat kelompok baru akan memperoleh kesempatan untuk menemukan keindahan dan bertemu rakyat Indonesia yang luar biasa secara langsung …
| |
| |