|
INDONESIA - Panglima Angkatan Bersenjata Australia, General David Hurley, AC, DSC, gembira dapat berkunjung ke Indonesia untuk ketiga kalinya pada 2012 dari 19 hingga 21 November. GEN Hurley semakin merasa gembira pada kunjungan kali ini saat beliau dianugerahi Medali Bintang Yudha Dharma Utama atas sumbangsihnya dalam memajukan kerja sama antara Tentara Nasional Indonesia dan Angkatan Bersenjata Australia. GEN Hurley merupakan Panglima Angkatan Bersenjata Australia yang ketiga yang pernah menerima penghargaan ini.
|
Menteri Pertahanan RI, Prof. Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro menyerahkan penghargaan ini kepada GEN Hurley selama upacara di Jakarta pada 19 November di Kemhan. "Saya merasa sangat terhormat menerima penghargaan ini,” ujar GEN Hurley. “Hubungan Pertahanan antara Australia dan Indonesia telah membuktikan ketahanannya selama lebih dari enam dasawarsa. Pada intinya hal ini merupakan hubungan antar-pribadi antara kedua militer kita.”
| |
Para anggota IKAHAN mengetahui, GEN Hurley berperan penting dalam pendirian IKAHAN bersama mantan Kasum TNI Marsdya TNI (Purn) Edy Harjoko pada Maret 2011. Dalam waktu yang singkat keanggotaan IKAHAN telah tumbuh menjadi 900, dan terus berkembang pesat.
"Sudah sejak lama saya menekankan pentingnya hubungan antar-pribadi dalam kiprah militer kita. Jaringan interaksi yang kuat di seluruh tingkat akan memungkinkan militer kita untuk merasa nyaman dan percaya diri untuk bekerja sama," tutur GEN Hurley.
| |
Selama kunjungan dua hari tersebut GEN Hurley juga bertemu dengan Panglima Tentara Nasional Indonesia, Laksamana TNI Agus Suhartono. Ini merupakan kali keempat kedua pemimpin militer ini bertemu tahun 2012 dan hal ini memperlihatkan peningkatan persahabatan antara GEN Hurley dan Laksamana TNI Suhartono, maupun tingkat kiprah Pertahanan antara kedua negara.
Pada pertemuan mereka di Mabes TNI, GEN Hurley sangat gembira diberikan kesempatan untuk memeriksa Pasukan Kehormatan TNI. Saat berada di Mabes TNI GEN Hurley dan Laksamana TNI Suhartono juga menandatangani Framework of Understanding for the Australia– Indonesia High Level Committee (AUSINDO HLC). AUSINDO HLC meresmikan program pertemuan tahunan antara Panglima TNI dan Panglima Angkatan Bersenjata Australia dan menyediakan mekanisme bagi kedua pemimpin militer tertinggi untuk mendukung program kiprah militer.
| |
Selama upacara tersebut, GEN Hurley menyatakan bahwa “Indonesia dan Australia saat ini berada pada tingkat tertinggi kiprah bilateral antara kedua Angkatan Bersenjata kita selama 15 tahun.” Laksamana TNI Suhartono sepakat dengan pernyataan ini dan juga menyatakan keadaan hubungan Pertahanan bilateral sangat kukuh.
"Adalah penting bahwa kita bekerja sama untuk memajukan keamanan, stabilitas dan kemakmuran di kawasan. Saya harap kita dapat terus mengembangkannya pada tahun-tahun mendatang mengingat tantangan keamanan dan kepentingan-kepentingan bersama kita," ujar GEN Hurley.
| |
Setelah mengikuti beberapa acara di Jakarta, GEN Hurley kemudian melakukan perjalanan ke Yogyakarta untuk wisata budaya di jantung budaya Jawa dan juga berpidato di hadapan taruna di AKMIL.
GEN Hurley berujar beliau sudah lama menantikan hadirnya kesempatan untuk berkunjung ke AKMIL sejak beliau menerima kunjungan sekelompok kadet AKMIL di Australia pada waktu beliau menjadi kadet di Royal Military College – Duntroon pada 1974. GEN Hurley berujar merupakan suatu kegembiraan besar untuk berpidato di depan sekelompok kadet muda TNI yang pada suatu hari akan menjadi pemimpin masa depan TNI. Tutur beliau “pengembangan hubungan antar-pribadi kita pada tingkat dini seperti ini adalah sangat penting”.
| |
GEN Hurley menyampaikan pesan ini sebagai pemain kunci dalam pidatonya di depan lebih dari 630 kadet tingkat kedua. GEN Hurley juga mengingatkan para kadet bahwa meningkatkan keterampilan Bahasa Inggris adalah sangat penting, bukan karena Bahasa Inggris adalah bahasa yang lebih baik dari pada Bahasa Indonesia, namun karena Bahasa Inggris adalah bahasa ASEAN, bahasa Operasi Pemeliharaan Perdamaian PBB dan latihan-latihan multilateral lainnya. GEN Hurley terlihat antusias membuka Laboratorium Bahasa Inggris di AKMIL yang dibangun di bawah Program Kerja Sama Pertahanan dengan Indonesia. GEN Hurley berujar beliau “terkesan dengan dedikasi dan profesionalisme AKMIL yang nampak jelas”.
| |
GEN Hurley mendapat kehormatan untuk menghadiri upacara penanaman pohon bersama Gubernur AKMIL, Mayjen TNI Istu Hari Subagio dan menanam lambang persahabatan dan kerja sama masa depan kedua negara di taman kehormatan di AKMIL. GEN Hurley mengucapkan terima kasih kepada Gubernur AKMIL atas keramahtamahannya, dan kepada Pangdam IV Mayjen TNI Hardiono Saroso.
| |
Setelah kunjungan ke AKMIL, GEN Hurley mengikuti wisata Candi Borobudur yang merupakan salah satu Warisan Dunia, dan lebih bahagia lagi bahwa istrinya, Ibu Linda, dapat bergabung dengan beliau dalam pengalaman sekali seumur hidup ini. GEN Hurley berujar arsitektur candi dan keindahan Borobudur “sungguh luar biasa” dan menyesalkan bahwa beliau hanya memiliki waktu yang singkat sekali untuk menikmati pengalaman ini.
| |
Kunjungan tersebut merupakan suatu hal yang bersejarah karena beberapa alasan sebagaimana dijabarkan dalam garis besar di atas dan merupakan pencerminan sejati sehatnya hubungan bilateral Pertahanan kita. Atas nama GEN Hurley, perkenankan IKAHAN mengucapkan terima kasih kepada Mayor Jenderal Tisna Komara, Laksamana Muda Agung Pramono dan seluruh staf TNI beserta staf Kemhan yang berperan dalam kunjungan yang hangat dan berhasil ini.
| |
| |