|
JAKARTA – Sekretaris Pertahanan Australia, Dennis Richardson AO mengunjungi Jakarta pada 20 – 21 Februari. Kunjungan tersebut merupakan kunjungan resmi kali pertama beliau lakukan selama menjabat sebagai Sekretaris Pertahanan namun bukan yang pengalaman pertama kalinya. Richardson bertugas di Kedutaan Besar Australia di Jakarta pada pertengahan 1980’an sebagai salah satu staf di Departemen Luar Negeri dan Perdagangan dan telah melakukan kunjungan ke Indonesia beberapa kali ketika menjabat sebagai Sekretaris Departemen Luar Negeri dan Perdagangan, terlebih ketika beliau memimpin ASIO.
|
Kunjungan kali ini, Richardson melakukan pertemuan bersama Menteri Pertahanan Prof. Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro, Wakil Menteri Pertahanan Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, KASUM TNI Marsdya TNI Daryatmo dan anggota DPR Komisi I Muhammad Najib.
Fokus utama daripada pertemuan tersebut adalah diskusi untuk mencari cara memperkuat hubungan bilateral pertahanan kedua negara dan memberikan kesempatan kepada Richardson dan para staf untuk berdiskusi bersama Kemhan dan TNI mengenai Buku Putih Pertahanan Australia yang akan datang. Australia telah meminta saran kepada Indonesia untuk Buku Putih Pertahanan Australia yang baru dan direncanakan akan siap terbit sebelum bulan Juli ini. Hal ini mencerminkan dekatnya hubungan antara kedua Negara, terutama pada bidang Pertahanan.
| |
Selama kunjungan tersebut, Richardson turut berpartisipasi dalam acara perdana Malam Ceramah IKAHAN: Sarsono-Tambunan Memorial Lecture, sebagai tamu pembicara yang diselenggarakan di Balai Kartini pada malam 20 Februari.
“Kita akan melihat fokus yang telah diperbaharui di daerah regional, dan pada pusat fokus, tentu saja, Indonesia,” beliau menekankan pada acara Sarsono-Tambunan Memorial Lecture yang bertema “The Indonesia-Australia Defence Relationship in the Asian Century”.
| |
“Pengeseran ekonomi dan strategis yang terus mengarah ke Asia, dampak lanjutan dari krisis keuangan global, dan Amerika menyeimbangkan ke daerah regional, merupakan faktor signifikan,” Richardson menambahkan.
Richardson menjelaskan bahwa beliau percaya hal itu merupakan kepentingan terbaik dari Australia untuk bekerja sama dengan Indonesia, dengan mempertimbangkan populasi dari 240juta dan ekonomi yang relative lebih besar dalam hal paritas daya beli.
| |
“Hal ini menjadi tes psikologi yang menarik bagiAustraliakarena melihat dari sejarah kita tidak pernah tinggal di lingkungan dimana kita akan memiliki tetangga dengan ekonomi yang lebih besar daripada kami. Ini akan menjadi penyesuaian psikologis yang menarik,” tambahnya.
“Kita tidak akan selalu berbagi perspektif yang sama. Indonesia benar memiliki tradisi sendiri. Anda benar memiliki cara tersendiri untuk memandang dunia. Dan anda benar memiliki sejarah sendiri yang membentuk perspektif anda. Seperti kalian, kami memiliki cara kami sendiri,” Richardson menjelaskan.
| |
Malam ceramah perdana; Sarsono-Tambunan Memorial Lecture menghasilkan beberapa diskusi yang sangat menarik dan kami mengajak anda untuk bergabung dalam malam ceramah selanjutnya. Terus kunjungi website IKAHAN untuk mendapatkan pengumuman acara malam ceramah yang akan datang.
| |