|
CIPATAT – Junior Officer Combat Instructor Course – Indonesia (JOCIT-I) telah diselenggarakan tanggal 11 sampai 22 Februari dan seperti tahun lalu latihan ini merupakan sukses yang luar biasa. Latihan JOCIT-I edisi 2013 ditingkatkan secara signifikan dibandingkan tahun 2012 dengan terlibatnya instruktur TNI-AD lulusan Junior Officer Combat Instructor Course – Australia (JOCIT-A) 2012. Enam dari sepuluh peserta terbaik JOCIT-A, yang lulus dari JOCIT-A dengan lencana JOCIT-A Instruktur, telah memberikan bantuan dan sumbangan yang berharga dan efektif kepada dua puluh instruktur, juru bahasa, dan staf pendukung dari Combat Training Centre – Jungle Training (CTC-JT) dalam pelaksanan JOCIT-I 2013
|
"Instruktur TNI-AD tahun ini benar-benar luar biasa" ujar Mayor Jim Masters, Komandan CTC-JT dan kepala kontingen Australia untuk JOCIT-I. "Kehadiran instruktur TNI-AD secara signifikan meningkatkan pelatihan tahun ini. Mereka mampu menjelaskan konsep pelatihan yang mereka pelajari tahun lalu kepada peserta JOCIT-I tahun ini secara lebih efektif daripada juru bahasa Australia". Mayor Jim menambahkan bahwa "Ini adalah bagian besar dari apa yang kita tujukan dengan latihan JOCIT. Kami ingin agar perwira dan bintara lulusan JOCIT mampu menyampaikan pengetahuan yang mereka dapatkan selama pelatihan tersebut kepada bawahan mereka setelah kembali ke satuannya".
Sama dengan tahun 2012, JOCIT-I 2013 diselenggarakan di Pusdikif, Cipatat dan Pusdikpassus, Batujajar, dengan fokus pelatihan operasi dalam kawasan perkotaan. Selain latihan Military Operations on Urban Terrain (MOUT), 96 peserta JOCIT-I 2013 turut diberi pelatihan teknik untuk mengajarkan pelajaran militer.
| |
30 peserta JOCIT-I akan dipilih untuk kemudian melakukan perjalanan ke Australia selama empat minggu pelatihan lanjutan Junior Officer Combat Instructor Course – Australia (JOCIT-A). Selama dua minggu pertama mereka akan mengikuti Kursus Australian Familiarisation (Ausfamil) di Defence International Training Centre (DITC) di Laverton, Melbourne. Setelah menyelesaikan kursus tersebut, mereka akan mengikuti latihan di CTC-JT, Tully, dan Urban Operations Training Facility di High Range Training Area. Sepuluh peserta terbaik dari kelompok 30 peserta tersebut akan dikirim ke sebuah satuan Infanteri Australia untuk melaksanakan penempatan selanjutnya selama dua minggu. Kesepuluh prajurit TNI-AD terpillih tersebut diharapkan jadi instruktur JOCIT-I 2014 dan tahun seterusnya. "Kami juga berharap empat instruktur TNI-AD dapat didatangkan ke Tully pada akhir tahun ini untuk membantu dengan pelaksanaan JOCIT-A. Mudah-mudahan kita bisa mewujudkannya” ujar Mayor Jim
| |
JOCIT-I 2013 memuncak pada tanggal 23 Febuari dengan latihan antar-regu ‘True Grit’. ‘True Grit’ adalah kompetisi dimana tiap regu menjalani serangkaian ujian fisik dan mental agar menjadi regu juara JOCIT-I. Ujian tersebut termasuk mengangkat tandu, ujian rintangan, ujian inisiatif dan yang terakhir adalah menyerang dengan bayonet.
Upacara penutupan yang diselenggarakan Pusdikif pada hari Jumat, tanggal 22 Februari, dihadiri oleh WadanPussenif Kodiklat TNI-AD, Brigjen TNI Tatang Sulaiman dan Assisten Atase Pertahanan Australia untuk Indonesia, Letkol John Steinbeck. Pada upacara tersebut Wadanpussenif melepas tanda peserta dari seragam peserta terbaik JOCIT-I, dan dilanjutkan dengan pemasangan lencana JOCIT-I pada seragam Brigjen TNI Tatang Sulaiman oleh Letkol John Steinbeck.
| |
| |