Koptu Wido Terbang Bersama Dingo AirlinesTweet

01 Dingo Airlines

Selama bulan Maret, RAAF 38SQN (Super King Air KA350 VIP dan transportasi taktis ringan bersama yang sering disebut dengan Dingo Airlines) melakukan dua misi pelatihan internasional dari markas RAAF Townsville melalui RAAF Darwin dan markas RMAF Butterworth untuk tujuan sertifikasi awak dan pengenalan wilayah. Dalam perjalanan dari Darwin ke Malaysia dan kembali, Dingo Airlines KA 350s melakukan pemberhentian di Landasan Udara Ngurah Rai (RAI) dan Landasan Udara Halim Perdanakusuma (HLP) agar kru dapat beristirahat dan mengisi bahan bakar.

Kebetulan, Koptu Wido Basunanto (bertugas di RAI) telah menghadiri pelatihan di HLP dan dijadwalkan kembali keBalipada 21 Maret, merupakan hari yang sama ASY 446 (penerbangan pertama dari KA350) dijadwalkan untuk transit HLP enroute ke RAI. Seorang petugas pintar di Lanud RAI - Lettu I Dewa Made Kariawan - meminta kami jika memungkinkan bagi Koptu Wido untuk dapat naik pada penerbangan tersebut dariJakartakeBali. Atase Angkatan Udara Kolonel Sean Unwin memberikan rekomendasinya dan permohonan tersebut disetujui oleh Atase Pertahanan Brigjen John Gould. Kami mengirim permohonan tersebut untuk Kesempatan Terbang Sebagai Penumpang (OPPSAT) ke Markas Grup Angkut Udara Angkatan UdaraAustraliadan kami mendapatkan persetujuan tersebut dalam waktu 24 jam untuk pengangkutan Koptu Wido!

02 Dingo Airlines

Kapten Pilot Craig Taylor menyambut hangat Koptu Wido setibanya di Lanud HLP pada tanggal 21 Maret dan WOFF Marcus Bagley (Asisten Atase Angkatan Udara) membantu untuk menerjemahkan Kapten James Denton saat memberi penjelasan wajib pra-keamanan penerbangan kepada Koptu Wido. 

Terima kasih kepada staf ground handler TNI AU di Lanud HLP dan Gapura Angkasa, ASY 44 lepas landas tepat waktu dan melakukan penerbangan lancar diatas Jawa menuju tujuan - Pulau Dewata,Bali. Koptu Wido mengatakan kemudian - setelah kami mendarat dan parkir di Lanud RAI – bahwa yang menjadi puncak perjalanan itu adalah- selama terbang pada ketinggian rendah - di atas Banyuwangi, kampung halamannya. Rupanya ia dapat melihat atap rumah orangtuanya! Semoga sukses selalu Pak Wido. Langit biru dan pendaratan yang aman.