IKAHAN

JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Laut Australia, Laksdya Ray Griggs, AO, CSC, RAN kembali berkunjung ke Jakarta selama 13 hingga 14 Juni untuk melanjutkan diskusi terkait dengan strategi keamanan maritim dengan Kepala Staf Angkatan Laut Indonesia, Laksamana TNI Marsetio. Kunjungan kali ini merupakan kali ketiga Laksdya Griggs berkunjung ke Jakarta dalam kurun waktu sepuluh bulan. Hal ini menunjukkan pentingnya dan eratnya hubungan antara Angkatan Laut Australia (RAN) dan Indonesia (TNI-AL) serta adanya peningkatan tingkat kerjasama antara kedua angkatan laut dalam mengatasi ancaman keamanan maritim saat ini. Meskipun kedua KASAL baru-baru ini bertemu pada saat rapat di Langkawi, akhir Maret 2013, Laksdya Griggs mengatakan kedatangannya kali ini merupakan kunjungan pada waktu yang tepat dimana berdekatan dengan kegiatan bilateral tahunan Navy-To-Navy Talks yang dijadwalkan pada 23-25 Juni di Jakarta. 

Masa depan hubungan bilateral TNI-AL dan RAN, terutama pada peningkatan frekuensi operasi dan latihan bilateral, merupakan hal terpenting yang dibahas dalam seluruh diskusi.  Secara khusus, menegaskan dukungan yang kuat untuk pembentukan secara cepat Patroli Terkoordinasi Armada Barat yang memiliki tugas yang sama dengan Patroli Terkoordinasi Armada Timur pada daerah operasional termasuk pantai bagian Barat pulau Sumatera ke Cilacap dan Pulau Natal (Christmas Island) di Australia sebagai tindak dari tanggapan terhadap kegiatan penyeludupan manusia. Hal ini turut dibahas selama diskusi antara Laksdya Griggs dan Laksda TNI Arief Rudianto, Komandan Armada Barat, selama kunjungan kehormatan KASAL Australia untuk Komandan Armada Barat pada hari itu. 

Pembahasan mengenai beberapa hal mengenai potensi partisipasi kapal TNI-AL KRI Sultan Iskandar Muda dan KRI Dewaruci dalam ajang RAN International Fleet Review, potensi partisipasi Angkatan Laut Australia dalam “Sail Komodo” pada September 2013 serta dalam Latma Komodo (penyelenggaraan yang perdana ASEAN Multilateral Maritime Security Exercise pada April 2014 oleh TNI-AL di sekitar Kepulauan Natuna) dan pembentukan pertukaran Staf Pengajar di Seskoal dan Australia Defence College yang akan dimulai tahun depan, merupakan sejumlah topik yang turut dibahas dalam diskusi antar kedua KASAL. 

Sebelum melakukan pertemuan dengan Laksamana TNI Marsetio, KASAL Australia melakukan kunjungan kehormatan kepada Asintel TNI, Mayjen TNI Tisna Komara, dimana KASAL Australia mengambil kesempatan untuk mengucapkan terima kasih kepada Indonesia atas dukungan mereka untuk memberikan izin diplomatik yang pada beberapa situasi dilakukan pada pemberitahuan singkat untuk Kapal Patroli Australia Kelas Armidale (ACPBs) agar dapat melakukan pengisian bahan bakar di Indonesia akibat kondisi cuaca yang buruk di Pulau Natal. Laksdya Griggs mengakui bahwa dukungan Indonesia sangat penting bagi ACPBs untuk dapat terus melanjutkan tugasnya.

Beliau mengatakan bahwa jumlah kapal Angkatan Laut Australia yang berkunjung ke Indonesia telah meningkat (hampir tiga kali lipat) selama dua hingga tiga tahun terakhir ini. Sebagai contoh, selama periode Januari – Juni 2013, sebanyak 25 kapal Angkatan Laut Australia telah melakukan kunjungan ke pelabuhan di Indonesia. Angka ini bukan hanya kunjungan-kunjungan yang dilakukan dalam satu hari untuk melakukan pengisian bahan bakar namun juga termasuk kunjungan yang dilakukan selama 3-4 hari untuk mendapatkan kebutuhan logistic, kunjungan niat baik dan berpartisipasi dalam latihan/ operasi pada pelabuhan. 

Laksdya Griggs sangat mengharapkan untuk dapat melanjutkan dialog strategisnya dengan Laksamana TNI Marsetio saat Laksamana Marsetio akan berkunjung ke Australia pada pertengahan bulan Agustus dan pada awal Oktober tahun ini untuk menghadiri Sea Power Conference. Laksdya Griggs akan kembali mengunjungi Indonesia pada awal Desember 2013 untuk menjadi salah satu pembicara tamu di Maritime Security Seminar TNI-AL.