| JAKARTA – Antisipasi semakin gencar dengan selesainya tahap terakhir persiapan untuk latihan bersama Angkatan Darat Indonesia – Australia WIRRA JAYA AUSINDO – Final Planning Conference (FPC) pada 31 Juli sampai 1 Agustus 2013. Pada FPC tersebut, delegasi kontingen Australia untuk FPC Latma WIRRA JAYA AUSINDO adalah Wakil Direktor Hubungan Internasional Angkatan Darat Australia, Letkol Steve Wakelin, Danki D, 5 RAR, Mayor Justin Parker, dan Batih Kompi D, 5 RAR, PELDA Scott Krum. Delegasi tersebut disambut secara hangat di Mako Brigif 1 pada 31 Juli 2013 oleh Danbrigif 1 KODAM Jaya, Kolonel Andi Perdana Kahar dan staf dari Yonif Mekanis 201, 202 serta Kermamil Sopsad. |
Pertemuan awal tersebut dilanjutkan dengan kunjungan rombongan FPC ke lapangan tembak Yonif Mekanis 201, yang akan dipakai untuk melaksanakan latihan tembak pada hari ketiga Latma WIRRA JAYA AUSINDO bulan September mendatang. Pada latihan tersebut, 100 pasukan Australia akan menggunakan senapan organik TNI-AD, yaitu SS-1, dan 100 pasukan TNI-AD akan menggunakan senapan organik tentara Australia, yaitu F88 Austeyr. | |
Esok harinya, Kontingen FPC pindah lokasi ke Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) di Sentul untuk mengamati lapangan dan fasilitas latihan yang kelak digunakan selama Latma WIRRA JAYA AUSINDO. Tingkat kecepatan pembangunan di PMPP sangat mengagumkan bagi kontingen Australia, dan seluruh fasilitas yang akan dipakai oleh peserta Latma WIRRA JAYA AUSINDO telah selasai dibangun dan siap digunakan. | |
Di sana, staf-staf Brigif 1 dan 5 RAR juga mengambil kesempatan untuk mengkonfirmasikan konsep latihan untuk Latma WIRRA JAYA AUSINDO yang dulu disetujui pada pelaksanaan Initial Planning Conference pada bulan Mei Lalu. 200 pasukan peserta akan membentuk dua kompi Infanteri Mekanis terpadu (semacam satgasma) dan menyerang sasaran latihan di daerah perkotaan menggunakan fasilitas desa simulasi dengan bantuan tembak langsung dari Ranpur Anoa. | |
Pelaksanaan FPC Latma WIRRA JAYA pada 31 Juli sampai 1 Agustus 2013 ini, menjaminkan suskesnya Latma tersebut karena eratnya koordinasi dan kinerja kontingen Australian Army dan TNI-AD. |