|
SYDNEY - Persahabatan lama telah diperbarui ketika Laksda TNI Ade Supandi, Staf Anggaran dan Perencanaan, hadir untuk mewakili Angkatan Laut Indonesia pada acara Royal Australian Navy (RAN) Sea Power Conference and Pacific 2013 International Maritime Congress and Exposition di Sydney, 7-9 Oktober, dimana beliau bertemu dengan mantan rekan kerja, Laksma (Purn) Dennis Jones. Dennis yang kini telah berkarir sebagai kontraktor sipil merupakan rekan kerja Laksda TNI Supandi saat bertugas di Kodiklat Surabaya pada tahun 1999 untuk jangka waktu dua tahun membantu pembangunan kembali kursus Principal Warfare Officer (PWO) TNI-AL. Pada pertemuan mereka yang berlangsung selama lebih dari setengah jam, Dennis Jones dan Laksda TNI Supandi mengenang kembali rekan-rekan lainnya yang telah bertugas selama 14 tahun kini telah menjabat sebagai perwira tinggi senior TNI-AL, salah satunya adalah Laksda TNI Didik Herdiawan yang kini menjabat sebagai Perwira Staf Operasi. Dennis juga terlihat tersanjung ketika hasil karya kerjanya masih diingat dengan jelas dan dihargai oleh anggota TNI-AL.
|
Pertemuaan tersebut, selain menjadi bukti nyata hubungan bilateral kedua Angkatan Laut kita yang kuat dan mendalam, juga telah menjadi landasan utama pada tujuan dan misi IKAHAN yaitu untuk mengembangkan lebih lanjut dan memelihara hubungan antara pribadi kedua negara.
Hal yang sama dapat dinyatakan juga untuk Seapower Conference 2013 yang telah memberikan banyak peluang untuk membangun hubungan yang sama dan memperluas jaringan kerjasama.
Konferensi yang diselenggarakan pada 7-9 Oktober dianggap tepat dan telah direncanakan secara matang untuk memanfaatkan kehadiran dari berbagai angkatan laut negara sahabat di Sydney yang menghadiri acara peringatan RAN pada acara International Fleet Review (IFR), Sydney 4-6 Oktober. Tahun ini, konferensi Seapower menggangkat tema “Naval Diplomacy and Maritime Power Projection: The Utility of Navies in the Maritime Century”
| |
Pada pidato pembukaan Kepala Angkatan Laut Australia (CN), Laksdya Ray Griggs, menekankan tren-tren global yang telah bergeser pada wilayah maritim. Abad ke-21 telah menggambarkan sebagai abad maritim yang juga merupakan abadAsia. Hal ini dikarenakan akan meningkatnya perdagangan global laut dan timbulnya dominasi di maritim Indo Asia Pasifik.
CN mengutarakan keyakinannya bahwa adanya ikatan hubungan antara pelaut merupakan hasil dari bekerja dalam lingkungan maritim yang berbeda, memfasilitasi kemampuan untuk melihat masalah melalui, dan dari, perspektif alternatif, sehingga memberi cara berbeda dalam menafsirkan dan bekerja melewati masalah yang mungkin akan timbul, menuju pada tujuan bersama.
Seapower Conference 2013 meneliti utilitas kontemporer sebuah Angkatan Laut sebagai alat kenegaraan, dari perspektif kekuatan besar dan yang kecil, menekankan bahwa pengerahan angkatan laut secara rutin dapat mengembangkan dan memfasilitasi kerjasama dan meluaskan hubungan bilateral dan multilateral secara lebih lanjut.
| |
Laksdya Griggs menganjurkan untuk menggunakan kegiatan Angkatan Laut dan maritim sebagai alat dalam pelaksanaan yang lebih luas untuk menjalankan misi diplomatik negara. Sebagai contoh, Laksdya Griggs berbicara tentang IFR terbaru yang beliau nilai sebagai proyeksi demonstrasi praktis kekuatan maritim dan diplomasi Angkatan Laut. CN mengatakan bahwa dengan hadirnya perwakilan negara-negara sahabat pada IFR, mereka telah menyetujui dan berkomitmen bahwa kerjasama maritim adalah suatu alat yang efektif untuk mengatasi keamanan maritim regional saat ini.
CN percaya bahwa dalam situasi strategis dan global saat ini, hampir merupakan sesuatu yang di luar kapasitas satu negara saja untuk melindungi kepentingan maritimnya (contohnya keamanan rute-rute perdagangan) secara individu, maka sudah lebih menjanjikan jika ditangani secara kolektif dan kolaboratif.
| |
Tema yang bertuliskan “… cooperation and collective action …” sering kali diucapkan oleh semua pembicara pada Seapower Conference yang juga berbicara tentang perlunya untuk membangun kepercayaan yang membutuhkan rasa hormat, pemahaman dan penerimaan terhadap perbedaan budaya, politk dan sensitivitas negara.
Pada pidatonya, Letjen David Morrison, Kepala Angkatan Darat Australia (CA), menyatakan kebutuhan untuk bergeser dari arus strategis “pola pikir kontinental” ke “pola pikir maritim”. Beliau juga menekankan kesatuan masa depan dalam advokasi kegiatan kolektif saat beliau mengatakan “…Australialebih membutuhkan Angkatan Pertahanan daripada hanya Angkatan Laut, Angkatan Darat atau Angkatan Udara…” CA mengutarakan pendapatnya bahwa beliau melihat tujuan Angkatan PertahananAustraliauntuk memiliki kemampuan untuk memberikan “…efek gabungan dalam kesatuan, pengaturan koalisi…”.
| |
Laksda TNI Ade Supandi menghadiri presentasi formal, mengunjungi pameran industri serta melakukan beberapa diskusi bilateral dan profesional bersama sejumlah pejabat senior Angkatan LautAustraliadan negara-negara lain yang turut menghadiri konferensi Seapower. Kegiatan beliau termasuik melakukan pertemuan bersama Laksda Anne Cullere, Joint Commander Armed Forces in French Polynesia, Letkol Higino Neves, Commander Timor Leste’ Naval Component, serta rapat bilateral bersama Laksda Tim Barret, Commander Australian Fleet. Dalam rapat tersebut, Laksda Barrett mengulangi apresiasi Armada Australia atas kerjasama Indonesia yang terus berkelanjutan serta dukungan dalam mengizinkan permintaan singkat untuk izin diplomatik kapal RAN untuk pengisian bahan bakar di pelabuhan Indonesia yang disebabkan oleh cuaca buruk di Pulau Christmas. Beliau juga mengucapkan dukungan Indonesia secara terus-menerus memberikan pengaruh besar atas kemampuan Australian untuk tetap melaksanakan tugasnya.
| |
Sebagai bagian dari program kunjungan Laksda TNI Supandi, beliau bersama istrinya, Ibu Endah Esti, menghadiri acara Vice Regal Reception dan Ceremonial Sunset di Government House pada 8 Oktober. Dihari selanjutnya, Laksda TNI Supandi menyaksikan anggota KRI Iskandar Muda bergabung bersama staf Angkatan Laut dari negara lain saat mereka berbaris dalam “Combined Navies March” sepanjang kota Sydney. KRI Sultan Iskandar Muda berlayar ke Sydney untuk berpartisipasi dalam pertemuan pertama ASEAN Defence Ministers + Maritime Security Sub-Group Exercise di Jervis Bay pada akhir bulan September 2013 dan untuk menghadiri sejumlah acara resmi IFR lainnya. KRI Sultan Iskandar Muda merapat di Sydney selama Seapower Conference dimana turut menjadi tuan rumah resepsi resmi saat Laksda TNI Supandi menyampaikan pidato resminya. |
| |
| |