|
JAKARTA – Professor Martin Tsamenyi dari Australian National Centre for Ocean Resources and Security (ANCORS), Universitas Wollongong membuka kursus yang ke-15, selama dua minggu, modul Program Studi Strategis Maritim (MSSP) di Seskoal pada 7 April lalu. Beliau akan dibantu oleh Dr. Chris Rahman dari ANCORS dan Letkol Jim Crouch, selaku Pertukaran Instruktur Asing Pertama di Seskoal.
|
Sebelum memulai pengajarannya, Professor Tsamenyi melakukan pertemuan dengan Komandan Seskoal, Laksda TNI Desi Mamahit. Pada kesempatan tersebut, Laksda TNI Mamahit mengingatkan Professor Tsamenyi bahwa beliau adalah salah satu dari 2000 siswa MSSP yang diajarkan Professor Tsamenyi dan masih memiliki kenangan yang kuat akan program dan ajaran Professor Tsamenyi. Beliau mengatakan bahwa kursus MSSP, menurutnya, memberikan manfaat yang signifikan untuk pengembangan profesional TNI-AL karena merupakan satu dari beberapa kursus pelatihan resmi mengenai hukum internasional dan maritim yang tersedia bagi perwira TNI-AL di Indonesia. Laksda TNI Mamahit menambahkan bahwa MSSP terus menjadi puncak studi di Seskoal sepanjang tahun dan mengucapkan terima kasih kepada Professor Tsamenyi (dan Australia) untuk dukungan yang berkelanjutan untuk Seskoal terutama mengingat bahwa Professor Tsamenyi semi-pensiun pada akhir 2012 namun tetap berkomitmen untuk Indonesia dan program MSSP.
| |
MSSP 2014 memiliki isi yang serupa dari program MSSP tahun lalu, termasuk pemaparan yang diberikan oleh Professor Tsamenyi mengenai hukum internasional, perbatasan dan yuridiksi maritim, keamanan maritim dan penggunaan kekuatan dan Hukum Pertikaian Bersenjata. Dr Rahman berbicara tentang pentingnya laut terhadap keamanan kawasan, dengan memberikan ikhtisar tentang tanggapan hukum internasional atas ancaman-ancaman keamanan maritim, lingkungan ancaman maritim global dan kawasan dan Prakara Keamanan Proliferasi. Sebagai tambahan, Letkol Crouch akan memberikan penjelasan singkat mengenai Doktrin Maritim Australia, kemampuan Angkatan Laut Australia saat ini dan masa depan, dan pengaturan Australia untuk keamanan maritim terutama tentang Komando Perlindungan Perbatasan.
|
MSSP 2014 akan diikuti oleh seluruh siswa Seskoal sebanyak 170, termasuk diantaranya empat perempuan TNI-AL, dua staf dari TNI-AD, dua anggota dari TNI-AU dan sembilan siswa asing dari Australia (Mayor Brenton Thompson , anggota Angkatan Laut Australia yang ke-38 untuk mengikuti pendidikan di Seskoal), Cina, Malaysia, Pakistan, Singapura, Korea Selatan, Thailand, Sri Lanka dan Amerika Serikat.
|
Sebelum mengakhiri pertemuan mereka, Laksda TNI Mamahit menginformasikan kepada Professor Tsamenyi mengenai pemberitahuan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2 April 2014 tentang “Penghargaan Beasiswa Presiden. Program ini menyediakan beasiswa pasca-sarjana bagi warga negaraIndonesiadi luar negeri. Laksda TNI Mamahit berharap anggota TNI-AL dapat menggunakan kesempatan ini untuk melanjutkan pendidikan mereka kejenjang yang lebih tinggi di Universitas Wollongong di area pendidikan keamanan maritim.
|