|
PHNOM PENH – Selama 29 – 2 Mei, telah diselenggarakan Regional English Language Schools (RELS) Conference di Phnom Penh, Kambodia. RELS Conference adalah sebuah ajang pertemuan dua tahunan dari seluruh sekolah Bahasa Inggris militer di Asia Tenggara yang disponsori oleh Pemerintah Australia melalui Defence International Training Centre (DITC). Dimana DITC Australia selama ini telah menjadi salah satu mitra di bidang bahasa Inggris, yaitu terkait dengan pengembangan dan pemberian bantuan dalam berbagai bentuk mulai dari materi, pendidikan instruktur serta fasilitas berupa laboratorium bahasa kepada Kemhan RI dan TNI. Seminar kali ini bertemakan “Innovation in English Language Teaching”.
|
Negara-negara di Asia Tenggara lainnya yang juga bekerjasama serupa antara lain: Laos, Thailand, Malaysia, Vietnam, Kamboja, Timor Leste. Melalui forum RELS, masing-masing perwakilan sekolah bahasa dapat saling berbagi pengalaman dan inovasi terkait pendidikan dan pelatihan bahasa Inggris. Dengan demikian, Kemhan Australia dapat terus mengerti perkembangan dari berbagai program bantuan Bahasa Inggris mereka dan meyakini bahwa hasil didik dan hasil testnya dapat menjadi siswa di berbagai program pendidikan sesuai hasil kerja samanya dengan Australia. | |
Para peserta konferensi yang hadir kali ini adalah dari negara Australia, Indonesia, Kamboja, Laos, Thailand, Vietnam, Tonga, New Zealand dan Timor Leste. Masing-masing negara menghadirkan tiga hingga empat perwakilan mereka yang menangani bidang pendidikan dan pelatihan Bahasa Inggris. Konferensi tersebut diadakan selama dua hari di Hotel Himawari, Phnom Penh, Kamboja pada tanggal 30 April dan 1 Mei 2014 dengan menampilkan pembicara dari seluruh peserta negara yang hadir. Adapun macam materi yang disampaikan adalah; Hal-hal yang berkaitan dengan informasi terkini di DITC (DITC Update); materi baru, update website dan program/kursus terkini di DITC serta rencana 5 (lima) tahun ke depan dalam bidang pengembangan program Bahasa Inggris di kawasan Asia Tenggara. | |
Setelah itu disusul dengan Brifing dari Defence Cooperation Liasion Officer (DCLO); mengenai kebijakan terkini dari Pemerintah Australia tentang kursus-kursus serta persyaratan yang dilaksanakan pada tahun 2014-2015 nantinya. Sementara itu, perwakilan dari TNI AL Indonesia mengenalkan program Self Improved Group Mobile Activity (SIGMA). Program ini ditujukan untuk sekelompok besar prajurit/personil di Kapal/Staf yang tidak memiliki fasilitas memadai untuk belajar Bahasa Inggris. Program ini memanfaatkan perwira yang telah lulus KIBI untuk membimbing anggota lainnya, dimana masing-masing peserta diharuskan menghafalkan kosa kata (vocabulary) penting setiap harinya.
|
Acara konferensi selanjutnya adalah presentasi dari Kamboja mengenai sekolah College of Social Science and Languages (CSSL), program-program pendidikan yang ada, jumlah siswa, kualifikasi instruktur serta fasilitas yang ada. Kemudian pada hari kedua seluruh peserta diajak untuk campus tour ke CSSL dengan agenda penanaman pohon, kunjungan ke kelas-kelas dan diakhiri dengan barbeque bersama siswa CSSL.
|
Menurut Mayor Rajab yang turut menghadiri RELS tahun ini:
Secara umum, Konferensi RELS merupakan sebuah konferensi yang penting dan tepat bagi pengembangan kapabilitas dan profesionalisme sekolah-sekolah Bahasa Inggris di lingkup Asia Tenggara dan Australia. Melalui konferensi inilah para pimpinan, pengajar, dan pembuat kebijakan dari Kementerian Pertahanan Australia juga hadir sehingga perumusan langkah-langkah ke depan terkait bidang Bahasa Inggris akan dengan cepat dapat diputuskan demi memperlancar kerjasama serta peningkatan saling percaya yang pada gilirannya akan mendukung terciptanya stabilitas keamanan di kawasan.
|
Demikian juga tanggapan dari Sylvia MS dari DITC: Delegasi TNI memberikan empat presentasi yang sangat baik dan bermanfaat. Laksma TNI Girsang menjelaskan kemajuan TNI dengan Rencana Lima Tahun Negara untuk TESOL Pengembangan Profesi Guru dan Mayor Rajab memberikan evaluasi mengenai percobaan DCP terhadap TESOL baru yang menggunakan materi “Speakout Intermediate”. Percobaan ini telah dilakukan di Pusbasa Kemhan selama September dan Oktober 2013. Sedangkan Letkol Baharudin memberikan penjelasan mengenai pendekatan inovatif untuk pengembangan Bahasa Inggris yang saat ini sedang diuji coba dengan staf kantor Angkatan Laut. DITC dan para delegasi seminar sangat menghargai presentasi mereka.
|
(**terima kasih banyak kepada MAY Rajab, yang menulis sebagian besar isi dari artikel ini) |