| INDONESIA - Selama seminggu, terhitung dari 5-12 April 2014, Centre for Defence and Strategic Studies (CDSS) melaksanakan Kunjungan Lapangan Penelitian (FRV) ke Indonesia sebagai bagian dari kurikulum 2014 mata pelajaran Studi Pertahanan dan Strategis (DSSC). Tujuan kunjungan ini adalah memberikan anggota DSSC pemahaman yang akurat serta actual tentang Indonesia dan posisi strategisnya di kawasan Asia Pasifik. |
Tahun ini, delegasi DSSC dipimpin oleh Mayjen Simone Wilkie, Komandan Australian Defence College, dan terdiri dari 14 peserta yang mewakili Australia, India, Malaysia, Pakistan, Singapura, Inggris dan Amerika Serikat.
| |
Pada hari pertama, DSSC FRV melaksanakan kunjungan budaya di kota Jakarta antara lain melakukan kunjungan ke Masjid Istiqlal, Monas, Kota Tua (termasuk makan siang di Café Batavia), Sunda Kelapa dan Jalan Surabaya.
| |
Sementara kunjungan resmi dimulai dengan melaksanakan kunjungan ke Kementerian Pertahanan RI, dimana Mayjen Wilkie bertemu secara resmi bersama Dirjen Strahan, Mayjen TNI Sonny Prasetyo. Usai presentasi yang sangat baik oleh Kemhan, anggota DSSC mengambil kesempatan untuk berdiskusi dengan staf Perencanaan Strategis Kemhan RI mengenai isu-isu dan tantangan strategis pertahanan, khususnya mengenai Defence White Paper baik vesri Indonesia maupun versi Australia.
| |
Kunjungan tersebut dilanjutkan dengan kunjungan ke MABES TNI dimana kunjungan kehormatan disambut hangat oleh Laksda TNI Sugeng Darmawan, Asisten Personil Panglima TNI. Pada kunjungan tersebut, peserta DSSC mendapatkan paparan mengenai pandangan strategis TNI dan tantangan yang dihadapi oleh TNI di wilayah Asia Tenggara, serta desain Minimum Essential Force dalam bangkuat TNI.
| |
Kegiatan keynote dari kunjungan tahunan DSSC ke Indonesia adalah interaksi dengan Lemhannas dengan tujuan untuk memperkuat hubungan kelembagaan antara CDSS dan Lemhannas. Interaksi tersebut tahun ini terdiri dari kunjungan kehormatan dengan Gubernur Lemhannas, Profesor Budi Susilo Soepandji dan pelaksanaan seminar setengah hari yang membahas tentang Tantangan Keamanan di Laut Cina Selatan serta Kekuatan Pertahanan Nasional.
| |
Para anggota DSSC juga sempat menghadiri IKAHAN Malam Ceramah yang membahas tentang Tantangan Keamanan Maritim yang menghadirkan Profesor Martin Tsamenyi sebagai pembicara utama. Pada keesokan malam, anggota DSSC juga berkesempatan untuk bersantap malam dengan para Atase Pertahanan Australia, India, Inggris dan Amerika Serikat. | |
Mengakhiri kegiatan mereka di Jakarta, anggota DSSC FRV melakukan kunjungan ke Museum Pancasila Sakti di Lubang Buaya sebelum melakukan kegiatan selanjutnya di Bandung. Di Museum Lubang Buaya, anggota DSSC memperoleh pemahaman lebih mendalam mengenai sejarah Indonesia.
| |
Selama berada di Bandung, DSSC FRV melakukan kunjungan ke PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia. Kedua kunjungan tersebut memberikan kesempatan untuk lebih memahami Sektor Industri Pertahanan Indonesia serta peranan Bandung sebagai kota yang canggih san strategis. | |
Kota terakhir untuk program DSSC adalah kota Surabaya, dimana para peserta melakukan kunjungan di PT PAL, kemudian dilanjutkan dengan pertemuan bersama Panglima Armada Timur, Laksda TNI Agung Pramono dimana beliau juga memberikan paparan mengenai Tantangan Keamanan Laut Indonesia.
| |
Secara keseluruhan, dengan kunjungan ke Indonesia tersebut, diharapkan para peserta DSSC mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam serta akurat mengenai kemampuan Pertahanan dan Keamanan Republik Indonesia serta tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dalam menjaga kedaulatan, ketahanan dan keamanan nasionalnya.
| |
| |